Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 27

 

Bab 27

 

Nathan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Suasana hatiku nggak baik hari ini, jadi aku sarankan, sebaiknya jangan mencari masalah."

 

Mata Rendra memperlihatkan ekspresi menyeramkan. " Apa yang kamu katakan? Katakan sekali lagi?"

 

Nathan tersenyum sambil berkata, "Aku bilang, menyingkirlah sejauh yang kamu bisa. Suasana hatiku buruk hari ini. Aku khawatir akan melukaimu."

 

Tiara beranggapan bahwa Nathan sudah gila.

 

"Nathan, diamlah. Tahukah kamu Rendra itu anak buah Kak Arjun yang paling tangguh? Kalau kamu terus bersikap seperti ini, aku juga nggak bisa melindungimu lagi."

 

Setelah itu, Tiara menoleh ke arah Rendra dan berkata dengan nada serius, "Rendra, pria ini temanku dan Regina. Kalau ada kesalahpahaman, kita bisa cari waktu untuk membicarakannya baik-baik. Bisakah kamu melepaskannya hari ini?"

 

Meski dia tidak suka dengan Nathan, nyawa manusia menjadi taruhannya.

 

Andai Nathan tewas di hadapannya begitu saja, Tiara akan kesulitan untuk menjelaskannya pada Regina.

 

Rendra tersenyum dan berkata, "Ini.... Aku rasa nggak bisa."

 

"Bocah ini sudah merusak rencana Kak Arjun kemarin. Kak Arjun sudah memberi perintah dan meminta kami menyingkirkannya."

 

"Jadi, Nona Tiara, tolong sampaikan pada Nona Regina. Bukan aku nggak mau memberikan muka, tapi bocah ini telah merusak rencana Kak Arjun. Sekarang aku sudah menaruh pisau di atas meja, tapi dia masih terlihat tenang dan santai...."

 

"Nona Tiara, apa kamu nggak merasa dia sedang meremehkanku? Apa dia juga memandang rendah reputasi Kak Arjun?"

 

Setelah Tiara memikirkannya, memang ada benarnya juga. Nathan tampak seperti bajingan yang sombong.

 

Pisau sudah dia keluarkan, tetapi dia masih bertingkah seperti orang hebat. Apa bedanya dengan mencari mati sendiri?

 

"Nathan, sebelum situasi bertambah buruk, sebaiknya kamu minta maaf kepada Kak Rendra sekarang juga."

 

Tiara langsung menasihatinya. Setidaknya, mereka harus menenangkan amarah Rendra lebih dulu.

 

Nathan mengangkat alisnya, tetapi masih berkata dengan nada datar, "Minta maaf? Mengapa aku harus minta maaf padanya?"

 

"Aku nggak melakukan kesalahan apa pun dalam kejadian kemarin. Sekalipun ingin minta maaf, seharusnya anak buahnya Arjun yang minta maaf kepadaku!"

 

"Gara memukul si Botak itu kemarin, tanganku sampai sakit!"

 

Sorot mata Tiara berubah gelap. Nathan benar-benar sudah bosan hidup.

 

Padahal, nyawanya sudah terancam. Sekarang dia masih ingin mereka minta maaf padanya? Apa otaknya bermasalah?

 

Ekspresi wajah Rendra menjadi gelap. "Sepertinya kamu masih ngotot sampai akhir."

 

"Bocah, kamu bisa cari tahu bagaimana reputasiku di Beluno?" 2

 

"Jujur saja, mungkin sudah ada ratusan orang nggak berdosa yang mati di tanganku. Tapi aku belum pernah bertemu dengan pria yang seperti dirimu. Kamu satu-satunya yang begitu ingin mati. Nggak ada yang bisa menandingi kebodohanmu."

 

Orang-orang di klub sudah menciut. Mereka semua memandang Nathan, seolah-olah pria itu sudah mati.

 

"Sialan! Bocah itu benar-benar nggak takut mati, atau otaknya bermasalah?"

 

"Gila! Dia pasti sudah gila!"

 

"Kalau Rendra, anak buahnya Arjun, mengamuk, bahkan para bangsawan pun harus mundur. Kalau aku jadi bocah itu, aku pasti sudah berlutut dan mohon pengampunan!"

 

Tiara sangat marah dan menatap Nathan dengan dingin, "Baiklah, kamu sendiri yang ingin mati. Aku juga nggak peduli lagi."

 

"Hanya saja, aku berharap kamu bersikap jantan dan nggak menelepon Regina untuk menyelamatkan nyawamu."

 

Nathan perlahan mengisi gelas dengan anggur, lalu menyodorkannya kepada Rendra sambil tersenyum. " Katanya anggur bisa membuat pengecut menjadi pemberani. Sebelum dimulai, minumlah dulu. Kalau nggak, aku takut kamu akan mengompol!"

 

Tiara merasa napasnya tidak beraturan. Dia bahkan hampir kehilangan keseimbangan.

 

Dari mana datangnya kepercayaan diri si gigolo ini? Beraninya dia bersikap begitu provokatif?

 

Para tamu di klub juga ternganga karena terkejut.

 

Dia bahkan menyarankan Rendra untuk minum anggur dulu. Dia takut Rendra akan mengompol?

 

Bocah ini benar-benar sudah gila! Beraninya dia menyombongkan diri di sini!

 

Rendra sudah tidak bisa menahan diri lagi. Tangan kanannya langsung bergerak dengan cepat.

 

Pisau itu memancarkan cahaya dingin dan langsung diluncurkan ke leher Nathan.

 

"Bocah, tahun depan, aku akan membakar dupa untukmu. Karena kamu satu-satunya orang yang begitu ingin mati, yang pernah aku temui."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 27 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 27 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.