Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 30

 

Bab 30

 

Edward menatap Nathan sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Maaf, kalau perkataanku tadi menyakiti harga dirimu, aku minta maaf."

 

"Aku hanya merasa, gadis seperti Tiara yang berasal dari keluarga besar seharusnya punya pria sejati di sisinya. Dengan begitu, bukankah lebih sesuai dengan status Tiara?"

 

Edward tidak menghinanya secara langsung ataupun menyerangnya, tetapi baik itu kata-kata maupun tingkah lakunya mengungkapkan rasa superioritas dan keunggulannya sebagai orang yang lahir dalam keluarga besar. Selain itu, juga ketidakpedulian dan pengabaiannya terhadap Nathan.

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Edward memang hebat. Bahkan, aku mulai mengagumimu."

 

"Aku dengar Tuan Edward akan mentraktir semua pengeluaran tamu di Klub Balavan hari ini?"

 

Edward tercengang. Dia tidak menyangka Nathan akan menanyakan pertanyaan itu. Dia segera mengangguk. " Benar, jarang-jarang Tuan Nathan datang ke sini. Kamu bisa minum apa pun yang kamu inginkan, bermain dan bersenang-senang sepuasnya. Pokoknya, aku akan berikan semuanya secara gratis!"

 

Senyuman di wajah Nathan makin lebar. "Tuan Edward yang bilang sendiri. Kalau begitu, aku juga nggak akan segan lagi."

 

Edward tertawa dan tidak repot-repot menjawab. Dia menarik tangan Emilia dan berjalan pergi.

 

Bukankah hanya pria miskin yang ingin mencari keuntungan? Dia masih ingin bersenang-senang dan bermain di sini sepuasnya?

 

Namun tak disangka, orang seperti ini malah tidak bisa membangkitkan minatnya.

 

Emilia sudah tidak sabar untuk pergi. Penampilan Nathan yang tadinya membuatnya kecewa, kini telah berubah menjadi jijik.

 

Tampaknya Nathan sadar dirinya tidak bisa mengalahkan Edward, jadi dia memilih menyerah dan mencoba menyanjung orang kaya.

 

Emilia benar-benar tidak pernah menyangka sifat asli Nathan akan seburuk itu.

 

Tiara berkata dengan marah, "Nathan, kamu mungkin nggak berkemampuan, tapi apa kamu nggak merasa malu dengan kelakuan yang barusan kamu perlihatkan?"

 

Nathan berkata dengan nada acuh tak acuh, "Kenapa harus malu? Tuan Edward telah mengizinkanku bermain sesuka hatiku di sini dan dia yang akan membayar semuanya!"

 

Tiara menggelengkan kepalanya dan tidak ingin berbicara lagi. Memalukan sekali! Dia sungguh tidak bisa melanjutkan pembicaraan mereka lagi!

 

Nathan perlahan berdiri dan meregangkan tubuhnya.

 

Tiara mengerutkan kening dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Apa kamu begitu nggak tahu malu sampai-sampai ingin makan dan minum gratis di sini?"

 

Nathan mengabaikannya dan melambaikan tangan kepada Rendra yang duduk di area sebelah.

 

Rendra tertawa, lalu berdiri. "Bocah, aku akan melepaskan nyawamu malam ini demi memberikan muka pada Tuan Edward."

 

"Tapi Tuan Edward dan Nona Emilia sudah pergi. Sebaiknya kamu berlutut sekarang juga!"

 

Nathan menoleh, lalu menatapnya sambil berkata dengan nada serius, "Kamu salah. Yang seharusnya berlutut itu kamu!"

 

"Sudah kubilang barusan, minum anggur lebih banyak agar kamu lebih berani, karena selanjutnya aku akan menghajarmu habis-habisan."

 

Diikuti suara keras, semua orang-orang di sekitarnya menjadi sangat gembira.

 

Semua orang mengira Nathan mungkin sudah gila. Kalau tidak gila, mana mungkin dia berani mengatakan hal seperti itu?

 

Tiara sudah merasa pusing, bukan karena día mabuk, tetapi karena marah.

 

"Nathan, Edward bersusah payah menyelamatkan nyawamu, sekarang kamu masih ingin cari mati?"

 

Tiara langsung meneriaki Nathan. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan bajingan ini. Beraninya dia memprovokasi Rendra.

 

"Gawat. Sepertinya gigolo ini terprovokasi oleh Tuan Edward. Dia sudah gila!"

 

"Benar, dilihat dari ekspresinya, dia pasti nggak punya muka untuk hidup lagi. Itu sebabnya, dia minta Kak Rendra membunuhnya!"

 

"Menyedihkan sekali melihat gadis yang dicintainya jatuh ke pelukan Tuan Edward. Dia nggak sanggup menahan pukulan berat itu dan memilih untuk bunuh diri!"

 

Banyak orang yang bersimpati pada Nathan.

 

Dibandingkan Tuan Edward yang punya pengaruh dan kekuasaan, pria ini memang sangat terpukul.

 

Rendra menatap Nathan dengan iba. Dia hanya menghela napas. "Kamu juga pria malang. Lantaran kamu nggak ingin hidup lagi, aku akan mengabulkan permintaanmu!"

 

Nathan tersenyum, lalu tiba-tiba melayangkan sebuah tamparan.

 

Diiringi dengan bunyi keras, Rendra yang memiliki tinggi badan 1,9 meter, ditampar keras hingga tubuhnya kini berbalik 180 derajat. Kepalanya sukses menyentuh tanah. Sebaliknya, kakinya melayang di udara.

 

Apa?

 

Orang-orang di sekitar buru-buru mengusap mata mereka. Semuanya mengira ada yang salah dengan penglihatan mereka.

 

Mulut kecil Tiara langsung ternganga lebar. Dia mengira matanya sudah rabun.

 

Rendra yang kini terbaring di lantai merasa kepalanya pusing tujuh keliling. Dia juga tak kuasa menyembunyikan gelombang emosi dalam hatinya.

 

Sialan! Dia sudah terlalu ceroboh. Bocah ini tangguh sekali!

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 30 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 30 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.