Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 198

Bab 198

 

Hanya dengan satu tamparan, Nathan langsung menjatuhkan Julian.

 

Pria itu langsung meraung kesakitan. Dia merasa mulutnya seolah-olah akan meledak. Darah bercampur dengan gigi menyembur ke seluruh lantai.

 

Namun, rasa sakit yang melanda mulutnya bukanlah hal yang paling sulit diterima Julian.

 

Sebaliknya, yang paling sulit diterimanya adalah meski bajingan di depannya ini tahu jelas siapa dirinya, dia masih berani menyerangnya.

 

Apa bajingan ini benar-benar tidak takut mati?

 

"Kalau kamu orang yang masuk akal, sekalipun kamu hanya seorang pedagang kecil di pasar, aku juga sungkan untuk menindasmu."

 

Nathan dengan santai menatap Julian yang menutup mulutnya, tetapi masih tidak berhenti meraung itu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela-sela jarinya.

 

"Tapi kalau kamu nggak masuk akal, sekalipun kamu berasal dari sekte bela diri yang kuat, lantas kenapa? Apa gunanya kalau pemimpin Sekte Pirata itu pamanmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan!"

 

Kata-kata ini tidak terlalu agresif, tetapi begitu mendominasi.

 

Regina dan Tiara tercengang sejenak.

 

Tak disangka, Nathan benar-benar akan memulai pertengkaran hanya karena perbedaan pendapat. Pasti rahang Julian, tuan muda Sekte Pirata ini sudah retak,' kan?

 

"Beraninya kamu melukai tuan muda kami. Benar-benar cari mati!”

 

Kedua pelayan berteriak dengan marah, lalu menghunus belati mereka, dan menyerang Nathan.

 

Yang satunya menyerang dari atas dan satunya lagi menyerang dari bawah. Gerakan kedua gadis itu sangat kejam. Sekilas terlihat jelas bahwa kedua mengeluarkan teknik serangan gabungan untuk menyergap lawan.

 

Namun bagi Nathan, para master ini tidak jauh berbeda dengan lawan kelas teri.

 

Plak! Plak!

 

Tubuh Nathan bergerak dengan cepat dan berhasil menghindari belati.

 

Di saat bersamaan, dua tamparan dilayangkan dengan cepat. Wajah kedua pelayan itu langsung terasa panas membara. Mereka berteriak dan terpental ke belakang.

 

Mata Nathan tampak dingin. Dia melangkah maju dan mengulurkan tangannya lagi.

 

Lagi-lagi dua pelayan itu menerima tamparan dari Nathan. Sensasi membakar seketika memenuhi wajah mereka. Keduanya merasa pusing, seolah-olah kepala mereka akan meledak.

 

Sambil menutupi kepalanya, kedua ambruk di depan Julian dan menjerit kesakitan.

 

Mata Julian memerah dan tatapannya juga berubah ganas. "Aku sudah meremehkanmu. Sepertinya kamu punya kemampuan juga. Tapi di bawah pedangku ini, kamu hanya akan mati!"

 

Diikuti suara berdenting, dia langsung menghunuskan pedang panjang miliknya.

 

Nathan berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu bertindak lagi, aku nggak keberatan untuk langsung membunuhmut

 

Seperti yang dikatakan Tiara, orang-orang dari sekte bela diri ini melanggar hukum dengan menggunakan kekerasan.

 

Mereka bukan hanya mengandalkan kekuatan sekte untuk menindas orang di kota ini.

 

Sekarang mereka bahkan berani menghunuskan pedang untuk membunuh orang. Hanya saja, mengingat kepribadian Nathan, pria itu bukanlah orang yang mudah ditindas.

 

Lantaran Julian ingin membunuhnya, Nathan juga tidak sungkan-sungkan untuk membunuhmu lebih dulu!

 

Lagi pula, bukannya Nathan belum pernah membunuh orang dari sekte bela diri sebelumnya. Sebelumnya, Bahir, Master Waldi, yang berasal dari Sekte Bimala pun harus meninggal di Beluno ....

 

Selain itu, juga ada kematian Bibi Eva yang belum lama terjadi.

 

"Tuan Julian, tenang dulu!"

 

Tiba-tiba sekelompok orang bergegas mendekat dan menghentikan perkelahian!

 

Pemimpinnya adalah seorang pria paruh baya berjanggut yang punya sikap bermartabat dan aura yang perkasa.

 

Regina mengerutkan kening. "Itu Tuan Simon, penguasa Sirion!"

 

Pria yang ganas dan kuat itu adalah Simon, salah satu dari empat penguasa bawah tanah Beluno.

 

Dia mengepalkan tangannya erat dan menghadap Julian sambil berkata, "Tuan Muda, redakan emosimu dan beristirahatlah. Biarlah aku yang mengurus sisanya.”

 

Julian mengarahkan pedang panjang ke arah Nathan dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Dasar bajingan! Kamu tunggu saja."

 

"Memandang dari wajah Simon, aku akan melepaskanmu kali ini, tapi masalah ini belum berakhir. Jadi, berhati-hatilah!"

 

Sambil mendengus dingin, Julian membawa dua pelayannya dan dikawal dengan anak buahnya Simon masuk ke dalam mobil mewah di luar pintu.

 

Setelah mereka pergi, wajah Simon langsung berubah muram. Dia memelototi Nathan dan dua gadis itu dengan tatapan dingin.

 

Kemudian, dia berkata kepada Regina, "Nona Regina, sebaiknya kamu ajari gigolo-mu ini."

 

"Aku nggak mengerti apa maksud Tuan Simon?" ucap Regina dengan dingin.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 198 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 198 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.