Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 202

Bab 202

 

Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?"

 

"Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."

 

Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan.

 

"Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"

 

Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.

 

Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?"

 

"Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku? "ucap Emilia.

 

Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah memandang dirimu terlalu tinggi. Kamu meremehkanku. Bukankah hanya mobil saja? Aku sama sekali nggak berpikir untuk pamer."

 

Tamara mengerutkan bibirnya dan berkata, "Siapa yang tahu apa yang dia pikirkan? Tapi nggak masalah. Lagi pula, Emilia akan segera menjadi menantu Keluarga Hallm.”

 

"Keluarga Sebastian kami akhirnya bisa naik ke posisi tinggi juga."

 

Nathan mengangkat alisnya. "Keluarga Halim sekarang masih menghadapi banyak masalah. Keluarga Sebastian masih berani terlibat ke dalamnya? Aku sungguh salut pada kalian!"

 

Tamara mendengus dingin. "Jangan dibesar-besarkan. Kepala Keluarga Halim sudah melunasi semua utang Edward."

 

"Mereka juga sudah mengembalikan semua uang Keluarga Sebastian kami. Emilia akan segera menjadi nyonya muda Keluarga Halim."

 

Lantaran tertawa terbahak-bahak, kerutan di wajah Tamara terlihat jelas. Wanita itu sangat sombong

 

Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum, "Memang sulit membujuk orang-orang yang sudah bertekad. Seharusnya kalian juga sudah melihat kepribadian Edward yang sesungguhnya, 'kan?"

 

"Sekalipun dia bisa mengambil alih Keluarga Halim, dia tetaplah orang bodoh. Demi uang dan status, kamu rela menikah dengan Keluarga Halim. Kalau begitu, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu, Bu Emilia.

 

Emilia tentunya memahami maksud dari kata-katanya Nathan.

 

"Edward memang melakukan banyak hal bodoh, tapi dia masih punya Keluarga Halim yang menyelamatkannya. Nathan, kamu pasti pernah dengar pepatah ini. Hanya orang hebat-lah yang berani memulai hidup baru setelah melakukan kesalahan," ucap Emilia seakan-akan dialah yang paling bijaksana.

 

Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Hanya orang hebat yang berani memulai hidup baru setelah melakukan kesalahan itu memang benar, tapi kebiasaan buruk itu sulit diubah. Kamu yakin sudah memahami Edward sepenuhnya? Apa kamu benar-benar tahu situasi yang dihadapi Keluarga Halim saat ini?"

 

"Aku selalu mengatakan kamu itu wanita bodoh. Tapi aku nggak peduli dengan pilihanmu. Kamu bisa menikahi siapa pun yang kamu inginkan."

 

Emilia sangat kesal. "Sebenarnya, aku sempat terguncang oleh karakter Edward dan Keluarga Halim."

 

"Tapi karena kamu sudah bilang begitu, aku malah ingin mencobanya. Nathan, aku masih sama seperti sebelumnya. Menurutku, putus denganmu merupakan keputusan yang paling tepat."

 

Nathan berkata dengan ekspresi datar, "Kalau begitu, kita tunggu saja. Aku hanya berharap Bu Emilia nggak menangis saat itu."

 

Tamara berkata dengan bangga, "Menantuku yang kaya sudah bilang, dia akan membeli perhiasan mahal dari Toko Perhiasan Valentino untuk Emilia sebagai hadiah lamaran."

 

"Nathan, dulu kamu nggak mau melepaskan Raja Berlian itu dan bertingkah seakan-akan kamu yang paling hebat. Tapi sekarang, kamu juga bukan apa-apa lagi."

 

Nathan tersenyum dan berkata, "Bibi, aku masih ingat saat Edward membuat Keluarga Sebastian kalian kehilangan semua uang, Bibi menangis dan ribut-ribut dengannya."

 

"Tapi sekarang, kamu terus-terusan memanggilnya sebagai menantumu yang kaya. Sikapmu berubah begitu cepat, apa kamu nggak takut Tuan Edward akan dendam dan perhitungan sama Keluarga Sebastian?”

 

Wajah Tamara seketika berubah dan mengumpat, "Kamu tahu apa? Edward bukanlah orang picik sepertimu!"

 

Nathan mengabaikannya dan menatap Emilia. "Ini terakhir kalinya aku menasihatimu. Edward itu orang yang berpikiran sempit, pendendam dan kejam."

 

"Kamu kira pernikahan Keluarga Sebastian dengan Keluarga Halim akan membantumu? Huh! Orang yang serakah kebanyakan akan berakhir celaka.”

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 202 Bangkit dari Abu Kembalinya Nathan ~ Bab 202 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 26, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.