Bangkit dari Luka ~ Bab 143

  

Bab 143

 

Saat Nindi masih kebingungan, terdengar teriakan Zovan di telinganya!

 

"Wah, lemon, nilai kamu dirahasiakan. Keren, selamat, ya!"

 

Nindi merasa bingung. Dia pun tanpa sadar melirik ke arah Cakra di sampingnya, "Ini maksudnya hasil ujianku bagus?"

 

"Bukan cuma bagus, tapi sangat bagus!"

 

Zovan langsung mengambil foto dan bersiap untuk mengunggahnya di status WhatsApp, "Seorang gadis kecil yang aku kenal, hasil ujian nya dirahasiakan. Hentkan semua aktivitasmu dan ucapkanlah selamat pada gadis yang berusaha keras ini."

 

Cakra tersenyum tipis, "Selamat."

 

Ekspresinya sangat tenang, seolah-olah tidak terkejut sama sekali dengan hasil Nindi hari ini.

 

Nindi mendengar pujiannya, baru kemudian ia menunjukkan senyuman yang cerah.

 

Dia sekarang juga menyadari apa yang dimaksud dengan nilai ujian yang dirahasiakan.

 

Dia benar-benar melakukannya.

 

Sekarang, masuk ke Universitas Yasawirya, sama sekali bukan masalah besar!

 

Nindi berdiri dan ikut berteriak bersama Zovan, lalu berbalik memeluk Cakra, wajahnya memerah, "Aku berhasil!"

 

Cakra sedikit kaku, dengan tatapan yang sangat lembut, "Iya."

 

Nindi dengan cepat menundukkan kepalanya, lalu berpura-pura tidak peduli dan melepaskannya, kemudian berbalik untuk mencari Zovan.

 

Dia berharap tindakannya barusan tidak menarik perhatian Cakra.

 

Bagi dia, pelukan singkat ini sudah cukup.

 

Selama Nindi berada dalam keterpurukan dan putus asa, Cakra muncul di sisinya, seperti pelita yang muncul dalam kegelapan.

 

Melihat dia bermain-main dengan Zovan, Cakra yang berada di sampingnya menunjukkan senyuman yang penuh kepuasan. Seketika perasaan ini terasa sangat aneh.

 

Seolah-olah bibit kecil yang dia rawat dengan penuh perhatian, sekarang akhirnya telah tumbuh besar. 2

 

Tidak lama kemudian, Nindi menerima telepon dari wali kelas, "Nindi, kami di sekolah sudah mengetahui nilai kamu. Selamat, ya, kamu peringkat pertama se-kota!"

 

"Peringkat pertama? Serius?"

 

"Benar, meskipun nilai belum diumumkan, pihak kami bisa melihat skornya. Kemajuanmu kali ini benar-benar mengejutkan kami semua, selamat!"

 

Nindi memegang ponsel sambil tersenyum, dia mengangkat kepala dan melihat Cakra mendekat sambil membawa sebuah kue.

 

Dia merasa bahwa momen ini adalah momen terbaik sejak dia terlahir kembali.

 

"Nindi, besok kamu datang ke sekolah ya, kita akan membahas tentang jurusan yang ingin kamu pilih. Pihak sekolah juga ingin membuatkan poster pengumuman untukmu."

 

"Baik."

 

Nindi menutup telepon, dia melihat kue yang di atasnya tertulis 'Lulus Ujian'.

 

Dia tersenyum sambil mengatupkan bibirnya, " Kapan kalian mempersiapkannya?"

 

"Pagi tadi kami pesan dan minta diantar lebih awal."

 

Cakra meletakkan kue di depan Nindi dan mengambil topi untuk dipakaikan padanya.

 

Mereka berdiri sangat dekat.

 

Nindi berdiri dengan patuh di depannya. Cakra dengan tubuh tingginya mendekat, dia hanya bisa melihat kancing baju di dada Cakra.

 

Jarinya menyentuh rambut Nindy, hingga membuat tenggorokannya tercekat beberapa kali dan tak terkendali.

 

Cakra mundur selangkah dengan canggung, "Sudah siap"

 

Zovan menyalakan lilin untuk Nindi, "Buatlah permohonan dan tiup lilin."

 

Nindi melihat kue di depannya, ketika dia menutup matanya, orang yang muncul di pikirannya ternyata adalah Cakra.

 

Dia tidak mampu menahan diri dan akhirnya mengucapkan sebuah harapan yang mustahil dalam hatinya. Dia pun membuka matanya perlahan dan meniup lilin.

 

Cakra bersuara dengan nada yang dalam, "Selamat atas dimulainya hidup barumu."

 

Zovan dengan wajah penasaran berkata, "Aku boleh nggak nanya, kamu tadi membuat permohonan apa?

 

Nindi agak merasa bersalah, dia batuk sekali dan berkata, "Permohonan itu kalau diucapkan nggak akan terwujud."

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 143 Bangkit dari Luka ~ Bab 143 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 02, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.