Bangkit dari Luka ~ Bab 160

 

Bab 160

 

Leo yang berada di ujung telepon terdiam cukup lama.

 

Dia tak pernah menyangka Nindi berhasil menjadi sang juara peraih peringkat pertama sekota.

 

Setelah beberapa saat berlalu, Leo baru berkata, " Karena dia sudah meraih peringkat pertama sekota, wajar bagi mereka merayakannya."

 

Adik yang selama ini tak pernah menonjol, tiba-tiba meraih peringkat pertama sekota.

 

Kesenjangan ini membuat Leo belum terbiasa.

 

"Benar, aku juga berpikir begitu, jadi aku harus hadir dalam acara ini. Aku akan makan-makan di sini dulu, baru setelah itu membawanya ke Rumah Sakit. Tolong jaga Yanuar di sana."

 

"Oke, nggak masalah. Apa perlu kita mengadakan pesta untuknya karena sudah meraih nilai yang luar biasa?"

 

Sebenarnya sejak kekalahannya dalam kompetisi, dia sudah merenungkan banyak hal dalam beberapa hari terakhir ini.

 

Dia merasa sikapnya terhadap Nindi agak keterlaluan, jadi ingin memperbaiki hubungan persaudaraan dengan adiknya itu.

 

Nando berkata dengan gembira, "Otakku sepertinya sudah pikun, deh! Tentu saja kita harus mengadakan pesta perayaan yang meriah. Kalau Kak Darren tahu Nindi berhasil meraih peringkat pertama sekota, dia pasti akan senang."

 

Setelah menutup telepon, Nando masuk dengan perasaan riang

 

Nando duduk di kursi paling tengah dan menjadi pusat perhatian.

 

Saat Nando masuk, ada seseorang yang berdiri sembari berkata, "Kakak dari sang juara sudah datang, nih. Beri dia tempat."

 

Nando duduk di sebelah Nindi dengan perasaan agak kalut.

 

Dulu, ke mana pun dia pergi pasti selalu dihormati oleh orang-orang sebagai CEO. Tak disangka ada hari di mana dia terpapar sinar kegemilangan adiknya.

 

Dia menjadi terbawa suasana dan bersemangat.

 

Dia menuangkan anggur pada gelasnya sendiri, lalu berkata kepada wali kelas dan kepala sekolah,". Berkat perhatian kalian kepada Nindi, dia bisa mendapatkan nilai yang luar biasa. Bersulang!"

 

"Terima kasih atas pujiannya, semua ini adalah hasil kerja keras Nindi sendiri. Kami juga tak berkontribusi banyak."

 

Nindi yang merasa tak tahan melihat Nando terus minum, dia segera menarik tangan kakaknya sembari berbisik, "Kamu sudah nggak sayang nyawa?"

 

"Nindi, Kakak baik-baik saja, kok. Hari ini begitu membahagiakan, wajar bagiku bersulang untukmu."

 

Perasaan yang menumpuk dalam hati Nando bagai duri dalam daging. Dia harus melakukan sesuatu untuk Nindi. Kalau tidak, dia akan gila.

 

Nando langsung bersulang ke semua orang untuk Nindi.

 

Namun, Nindi merasa agak kurang nyaman.

 

Nindi tak butuh penebusan dosa yang Kak Nando lakukan sekarang karena dia takkan berpaling.

 

Dia menundukkan kepala untuk melihat ponsel, ada notifikasi pesan dari Cakra. "Ingat, jangan minum alkohol saat makan-makan."

 

"Ya, tahu."

 

"Kalau ada apa-apa, jangan sungkan-sungkan menghubungiku."

 

Setelah membaca pesan darinya, hati Nindi merasa cukup tenang. Namun, dia tak bilang bahwa Kak Nando juga berada di sini. 1

 

Acara makan segera berakhir.

 

Nando tampak sedikit mabuk.

 

Setelah berpamitan kepada wali kelas dan kepala sekolah, Nindi memapah kakaknya menuju ke samping mobil.

 

Sopir yang sedang menunggu di luar, langsung menghampiri dan memapah Nando masuk ke dalam mobil.

 

Nindi melepaskan genggaman dan hendak pergi, tetapi Kak Nando segera menarik tangannya. " Nindi, ayo ikut denganku ke rumah sakit."

 

"Biarkan sopir yang mengantarmu!"

 

Nindi langsung melepaskan genggaman tangan Kak Nando dan tak ingin membahas tentang hubungan persaudaraan.

 

Dulu mereka sudah menelantarkannya, tetapi sekarang setelah dirinya berhasil menjadi sang juara, kakak-kakaknya ini ingin memperbaiki hubungan? Jangan harap!

 

Nando memegangi perutnya yang kesakitan sembari berkata, "Bagaimana caramu menangani masalah Yanuar?"

 

Nindi menghentikan langkah kakinya. "Bukan urusanmu."

 

"Aku sudah buat janji dengan dokter sekolah untuk pergi ke rumah sakit."

 

Raut muka Nindi berubah drastis, lalu menoleh ke Nando. "Kenapa kamu melakukan ini?"

 

"Karena kamu adalah adikku, aku harus melindungimu!"

 

Heh?

 

Nindi mencibir, "Mulai hari ini, hubungan kita sebagai saudara putus. Jangan campuri urusanku lagi!"

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 160 Bangkit dari Luka ~ Bab 160 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 04, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.