Bangkit dari Luka ~ Bab 177

  

Bab 177

 

Saat Darren mendengar bantahan Nindi, Darren merasa martabatnya sebagai Kepala Keluarga telah dilanggar.

 

Darren tidak bisa menahan diri untuk berkata, "

 

Nindi, bagaimanapun juga, ini adalah urusan keluarga. Bagaimana bisa diselesaikan seperti ini?" 1

 

Apalagi Ayah Sania, yang pernah menyelamatkan nyawa Nindi!

 

Apakah Nindi sudah melupakan semuanya?

 

Akan tetapi, Penyidik di tempat itu segera berkata, "

 

Pak Darren, ucapan Anda ini terlalu memihak. Jelas-jelas yang curang adalah Sania, apa hubungannya dengan Nindi?"

 

"Ya, Nindi adalah juara Ujian Bersama Masuk Perguruan Tinggi. Mana mungkin dia bisa menyontek? Dia saja menduduki peringkat pertama! 11

 

"Biasanya, orang yang menyontek adalah mereka yang nilainya buruk. Nilai setinggi itu mustahil dicapai dengan menyontek. Nilai seperti ini saja nggak mungkin untuk ditiru."

 

Darren terdiam sejenak, ekspresinya agak canggung.

 

Darren benar-benar kesulitan menerima kenyataan ini.

 

'Bagaimana mungkin pelaku kecurangannya malah Sania?

 

Namun, Darren tetap mencoba bertahan. "Tapi, Sanía-lah yang biasanya sangat penurut dan dewasa dan Nindi yang dilaporkan lebih dulu. Apakah kalian sudah menyelidikinya dengan jelas?"

 

Di hatinya, Darren masih merasa, mustahil nilai Nindi langsung melonjak menjadi peringkat pertama di penjuru kota meskipun ada peningkatan!

 

Bagaimanapun juga, itu terdengar sangat berlebihan!

 

"Nindi, sang juara ini, sudah kami dengar sebelumnya dan nilainya nggak ada masalah."

 

"Pak Darren, keluarga Anda sungguh aneh. Kalian menghasilkan seorang juara. Bukannya bangga dan mengapresiasi, malah berharap nilainya diperoleh dengan curang. Apa yang kalian pikirkan?"

 

"Benar. Bukannya melindungi adik perempuan sebagai juara, malah lebih percaya pada gadis yang nilainya sangat buruk dan penuh kebohongan. Dunia orang kaya benar-benar sulit dimengerti !"

 

Darren langsung marah hingga wajahnya kebiruan, tidak bisa menjawab sepatah kata pun.

 

Darren menatap Nindi tidak percaya. Di luar dugaan, nilai Nindi berhasil meningkat begitu pesat!

 

Bahkan, hasil penyelidikan membuktikan tidak ada masalah sama sekali!

 

Namun, sejak kecil, Darren tidak pernah melihat Nindi memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang akademik!

 

Nindi menatap Sania yang sedang duduk di lantai. " Jangan berpura-pura nggak bersalah, akui saja kamu telah curang. Toh, buktinya sudah di sini. Siapa tahu, mungkin mereka bisa meringankan hukumanmu."

 

"Nindi, ucapanmu keterlaluan."

 

Nindi mendengus. "Kak Darren, sebelum ini, ucapan yang sama keluar dari mulut Sania untukku. Sekarang, aku hanya mengulanginya, apa menurutmu ini keterlaluan? Lalu, kenapa saat perempuan licik ini sempat menyerangku, tapi kamu nggak menganggapnya keterlaluan?"

 

Darren langsung terdiam.

 

Darren memang tidak memperhatikan hal itu tadi.

 

Sania selalu terlihat lemah. Jadi, Darren cenderung lebih melindunginya.

 

Darren tetap merasa Nindi sudah bersikap terlalu tegas. "Sania jauh lebih dewasa darimu. Kenapa kamu harus mempermasalahkan hal-hal seperti ini dengannya?"

 

"Sania si bodoh saja nggak bisa lulus Ujian Masuk Universitas ternama, jelas nggak pantas kuanggap lawan. Tapi, aku ingin mengingatkannya, jangan pernah coba cari masalah denganku lagi! Dia lemah, nggak berbakat, dan suka main-main. Sungguh nggak pantas menjadi lawanku!"

 

Setelah Nindi berkata begitu, amarah Sania tampak sangat terpicu.

 

Sania langsung berlari ke arah Nindi penuh amarah dan berseru, "Nindi, kamu berhak bilang begitu tentangku? Apa hakmu, dasar wanita jalang!"

 

Nindi menjambak serta menampar Sania beberapa kali hingga dia pusing.

 

Nindi mengerahkan seluruh tenaganya tanpa ragu.

 

Situasinya sudah tiba di puncak. Jika Nindi tidak melawan sekarang, dia merasa akal sehatnya akan segera hilang

 

Kalau keluarga Lesmana tidak bisa memahami perkataan Nindi, biarkan semuanya menjadi kacau!

 

Sania, yang sudah dipukul, kehilangan akal sehat dan mulai menyerang Nindi dengan ganas.

 

Namun, Nindi langsung menekan Sania ke tanah sekaligus memukulnya. Sebagai gadis yang licik, Sania terlihat sangat kurus akibat obsesinya menjaga bentuk tubuh.

 

Berat badan Sania saja tidak sebanding dengan Nindi.

 

Saat itu juga, Nindi melampiaskan semua dendam baru maupun lama.

 

Semua orang yang melihat Nindi bertengkar dengan Sania hanya mampu terpaku, belum sempat bereaksi.

 

Dalam hal ini, Nando pun ikut bicara, "Kak Darren, kamu mau lihat sampai kapan? Cepat hentikan mereka!"

 

Nindi baru sadar, Darren maju untuk menarik bahunya. "Nindi, hentikan sekarang juga!" teriak pria itu.

 

Namun, Nindi tetap melanjutkan aksinya dan terus memukul Sania.

 

Akhirnya, Darren langsung mengangkat tubuh Nindi.

 

Nindi malah berbalik dan menggigit pergelangan tangan Darren sampai anyir darah terasa di mulut Nindi, barulah Nindi melepaskannya.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 177 Bangkit dari Luka ~ Bab 177 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 04, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.