Bangkit dari Luka ~ Bab 197

 

Bab 197

 

Ide itu sempat melintas sejenak di kepala Sania, tetapi lekas dia hentikan.

 

Jika terus terjadi kasus pembunuhan, dirinya sudah pasti akan dicurigai. Dia tidak bisa terus seperti ini.

 

Dia segera membalas, "Uangnya sudah aku transfer, jangan ganggu aku lagi!"

 

Sania tidak ingin terlibat lebih jauh dengan orang itu.

 

Dia juga tidak ingin siapa pun tahu bahwa kematian Hesti ada hubungan dengannya!

 

Pengurus Rumah mengetuk pintu dan masuk. "

 

Nona, keluarga Hesti sedang mencari Anda. Beruntung, tadi saya bertemu mereka di luar dan berhasil menghentikan mereka. Kalau sampai mereka menemui Tuan Nando dan bicara yang aneh -aneh, itu bisa merugikan Anda."

 

"Terima kasih, Pak. Tolong pastikan keluarga Hesti tetap diam. Jangan sampai mereka bicara sembarangan di depan Kak Nando. Kamu juga tahu kalau sikap Kak Nando padaku berubah akhir-akhir ini."

 

Sania benar-benar tegang, khawatir ada yang tahu hubungan dia dengan orang misterius itu.

 

Sikap Kak Nando dan Kak Leo berubah drastis. Jadi, dia harus mencari cara untuk memperbaiki kesan mereka.

 

Setelah Pengurus Rumah pergi, Sania segera pergi ke kamar sebelah. Dia bisa mendengar percakapan Nando dengan Leo dari kamar tersebut.

 

"Kak Nando, sekarang, Kak Darren bilang mau putus hubungan dengan Nindi. Bagaimana, nih?"

 

"Ucapan itu cuma sedang emosi saja. Aku punya rencana buat memindahkan fokus perusahaan ke Kota Yunaria karena Nindi pasti akan tinggal di sana. Jadi, kita bisa lebih dekat sama dia."

 

"Bagaimana dengan Sania? Dia masih harus mengulang ujian."

 

"Dia bisa urus sendiri. Ada pembantu dan sopir yang bisa bantu dia. Kita nggak perlu repot-repot."

 

Kini, sikap Nando agak dingin pada Sania. Dia pun kembali berkata, "Setengah bulan lagi, Kota Yunaria mengadakan kegiatan pemasaran kecerdasan buatan. Ini kesempatan baik buat perkembangan perusahaan, harus matang persiapannya."

 

Mendengar ini, hati Sania dipenuhi kebencian.

 

Dia tidak ingin mengulang ujian! Dia tidak boleh tertinggal dari Nindi!

 

Saat ini, satu-satunya orang yang bisa Sania mintai bantuan hanyalah Kak Darren.

 

Setelah siaran langsung, Nindi menghubungi pihak Drego Entertainment dan mengembalikan semua hadiah yang diberikan oleh Kak Nando.

 

Dia tidak ingin menerima uang dari keluarga Lesmana!

 

Selama dua minggu, Nindi sibuk di perusahaan Zovan, terlibat dalam proyek pengembangan kecerdasan buatan.

 

Waktunya sangat sempit karena acara presentasi sudah dekat.

 

Namun, sebelum berangkat, Nindi menyadari bahwa dia belum menerima Surat Penerimaan Universitas. Seharusnya, surat itu sudah sampai.

 

Setelah bertanya pada bagian penerimaan mahasiswa baru, dia mendapatkan nomor resi pengiriman.

 

Nindi memeriksa dan mendapati Surat Penerimaan Universitas telah dikirim ke keluarga Lesmana.

 

Tepatnya, baru diterima sore ini.

 

Nindi mengusap pelipisnya, agak kesal. Dia mengambil ponsel, lalu menelepon Kak Nando.

 

Telepon segera terhubung, menghadirkan suara Nando yang terdengar riang. "Nindi, aku baru mau telepon kamu. Surat Penerimaan kamu dari Universitas Yasawirya sudah sampai. Mau kamu ambil kapan?"

 

"Nggak usah repot-repot, biar kupesan kurir untuk menganibil."

 

Dia tidak berniat pulang.

 

"Niadi, aku tahu kamu kecewa sama keluarga kita, tapi Kak Darren berharap kamu bisa pulang sebentar sebelum pergi."

 

"Nggak ada yang perlu dilihat."

 

Tiba-tiba, Nindi teringat sesuatu sebelum berkata, " Kalau mau aku pulang, itu juga bisa, tapi aku perlu bantuanmu."

 

"Tentu. Nggak usah bilang bantuan, ini kewajibannya Kakak."

 

Nindi tersenyum dingin dan langsung memutuskan telepon.

 

Dia menemui Cakra, lalu berkata, "Aku harus pulang ke rumah keluarga Lesmana. Surat Penerimaan aku dikirim ke sana."

 

Cakra mengerutkan kening tidak senang, lalu berkata, "Mereka pakai surat itu buat memaksamu pulang?"

 

"Nggak. Sekalian saja karena aku ada urusan yang harus aku selesaikan biar nggak repot lagi."

 

Cakra melihat keputusan Nindi sudah bulat, sehingga dia hanya mengangguk dan berkata, "Aku antar kamu."

 

Nindi mengangguk, lalu keduanya berangkat ke rumah keluarga Lesmana.

 

Bab Lengkap

Bangkit dari Luka ~ Bab 197 Bangkit dari Luka ~ Bab 197 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.