Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 111

BAB 111

 

Brum...! Brum...! Bruuum...!

 

Sebuah mobil datang mendekat. Pengemudinya mengedipkan lampu. Louis dan teman-temannya memandangi mobil tersebut.

 

Kemudian, Louis menoleh pada jam tangannya. Dia memandang jauh ke arah kendaraan yang berdatangan layaknya menanti kedatangan seseorang. Memberi tanda pada teman-temannya, ia menjauh dari Jackie dan yang lain.

 

Louis dan kawan-kawan masih memandangi Jackie seperti merasa dongkol. Pengemudi mobil yang baru saja tiba memarkirkan kendaraanya di dekat Jckie dan kawan-kawan. Lantas, dari Mobil itu turun seorang pria berusia tiga puluhan.

 

Dengan segera, Holland langsung mendatangi pria tersebut dengan begitu sopan. Seolah dia sangat menghargai pria itu.

 

"Halo, Kak Mike, selamat datang di Gunung Worong," sambut Holland. la pun bersalaman dengan laki-laki yang dirinya sapa.

 

"Hai, Holland. Wow..., aku sudah pernah datang kemari beberapa kali-siang hari memang-aku tidak menyangka bahwa di malam hari, kawasan Gunung Worong ini menjadi tempat balapan mobill" tutur Mike.

 

"Begitulah, Kak Mike. Jalanan dan rute di sini memang asyik untuk memacu adrenalin. Oh, ya, Kak. Aku ingin memperkenalkan teman-temanku padamu," ucap Holland. "Teman-teman, ini adalah temanku dari Kota Langit, Kak Michael Gunawan." Dia lanjut berbicara.

 

"Ini adalah Elvi Wijaya..., Kakak pasti langsung tahu siapa dia."

 

"Ah, kamu bisa saja, Holland. Halo Kak Mike," Elvi menjulurkan tangan pada Michael.

 

"Selamat malam, Elvi. Salam hormatku untuk keluargamu."

 

Lucu. Holland dengan kikuk malah berkesan malu-malu memperkenalkan Sherina yang juga bergaya segan terhadap Michael.

 

Begitu Jackie maju dan bermaksud berjabatan tangan dengan Michael, tahu-tahu saja kawan Holland Kalsino tersebut mendahului dia dan langsung menyapa, "Dokter Jackie. Sebuah kehormatan bagiku bisa bertemu Anda di sini."

 

Jadi saja Jackie dibuat terkejut pada saat telapak tangannya bertemu dengan telapak tangan Michael. Spontan, ia pun bertanya, "Maaf, bagaimana bisa Kak Mike mengetahui tentang diriku?"

 

"Anda terkenal di internet, Dok. Dokter ahli Wijaya Pharmaceutical, Sejujurnya, aku takut salah karena merasa percaya tidak percaya bisa bertemu dirimu ada di sini. Bukan main, aku beruntung sekalil" kalem Michael memuji.

 

"Ja-jadi Kak Jackie ini adalah dokter yang meracik Obat 10 Lengkap?" tanya Holland

 

"Holland, jangan bilang kamu tidak menyaksikan berita?!" kocak Michael mengingatkan.

 

"A-aku-, maaf, Kak. Sepertinya aku memang harus mengakui, aku tidak banyak memantau berita!" balas Holland. la memandang Jackie seolah terkagum-kagum.

 

Sementara Jackie hanya tersenyum tipis dengan mengangguk sekali. Sebagai tanda, dia menerima reaksi Holland yang kembali bersuara.

 

"Kak Jackie..., aku sama sekali tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini. Lalu tadi... Louis dan teman-teman bersikap seperti itu pada dirimu."

 

"Tak mengapa, Holland. Kita tidak bsia mewajibkan semua orang mengetahui kita, bukan?" sambut Jackie.

 

"Y-ya, tapi..." Holland bermaksud mengemukakan alasannya. Tapi, Michael sudah menyerobot.

 

"Memangnya, ada sesuatu yang terjadi tadi?" Michael berkata dengan raut penasaran.

 

"Anu..., sekelompok pembalap di sebelah sana... tadi, meremehkan Kak Jackie," ujar Holland. Dia menoleh ke arah Louis dan kawan-kawan.

 

"Hanya orang dungu yang berani merendahkan Dokter Jackie, lya bukan Dok?" kata Michael diakhiri bertanya pada Jackie,

 

"Tidak mengapa, Kak. Oleh karena itu ada peribahasa yang bilang: 'jangan menilai buku dari sampulnya', bukan?" ucap Jackie.

 

"Tepat sekalil Anak-anak kelebihan duit itu pasti tidak pernah mengalami bagaimana rasanya berada di bawah. Karena, orang tua mereka sudah kaya dari sananya. Aku tidak bermaksud menyinggungmu, Nona Wijaya," Michael bertutur lalu mengangguk sedikit ke arah Elvi.

 

"Aku tidak merasa seperti yang Kak Mike bilang, kok! Tapi aku akui. Orang-orang seperti Louis dan teman-temannya yang tidak seberapa biasanya lebih menyebalkan dariku," Elvi menanggapi perkataan Michael dan mereka semua terkekeh-kekeh.

 

Betingkah sewajarnya di depan Michael, Jackie ternyata menyadari sesuatu. la bisa meraskan, pancaran kekuatan yang berasal dari tenaga dalam Michael sangat kuat. Bahkan, melebihi Xander dan Darren di Bunga Central.

 

Selain itu, Jackie juga mengetahui. Michael sendiri rupanya menahan agar radiasi kekuatannya itu tidak terlalu kuat. Dalam dunia ilmu spiritual, hanya seorang kultivator seperti Jackie yang bisa merasakan kekuatan tersembunyi dari orang lain seperti itu.

 

"Contohnya Vanessa. Aku sama sekali tidak memperhatikannya hingga dia menahan serangan Xander ketika kami berkonfrontasi di bar itu waktu lalu. Vanessa mampu menangkis pukulan Xander tanpa kerepotan sedikitpun," batin Jackie.

 

Kekuatan Vanessa baru terpancar setelah ia mengerahkannya. Jackie memperkirakan, kekasihnya itu kemungkinan sudah mencapi tingkat Master. Dia sangat pandai mengendalikan pancaran kekuatannya.

 

"Kak Mike. Apa yang Kakak kerjakan di Kota Langit. Apakah Kak Mike seorang wiraushawan atau apa begitu?" tanya Jackie, la berusa mengorek latar belakang Michael.

 

"Aku tidak dapat menjawabnya sekarang, Dok. Jika Anda ada waktu, berkunjunglah ke Kota Langit. Maka, Anda akan mengetahuinya sendiri," jawab Michael santai dengan merendah, la tersenyum jenaka.

 

"Biasanya orang seperti Kak Mike yang misterius begini adalah seseorang yang disegani di kota asal Kakak," kata Jackie lagi setengah serius.

 

"Dokter, Anda itu ada-ada saja. Jangan menyanjungku. Yang jelas, tidak ada orang di sini yang seperti Anda, bukan?" balas Michael menyanjung Jackie yang hanya bisa menanggapi dia dengan senyum yang tidak terllau lebar tanda merendah.

 

Kelimanya pun berbincang-bincang dan kebanyakan membicarakan kawasan Gunung Worong. Karena, masih ada tempat-tempat di sana yang tak diketahui Michael.

 

Pada saat Jackie sedikit bernostalgia tentang kawasan wisata tersebut, Sherina dan Elvi yang pensaran dengan siapa Michael sebenarnya mencuri momen untuk bertanya pada Holland.

 

"Holland, siapa sebenarnya Kak Mike ini?" ujar Elvi. Sherina menambahkan

 

"Kelihatan benar bahwa dia bukan orang sembarangan. lya "kan?"

 

"Aku dan Kak Michael sudah sepakat untuk tidak membicarakan tentang hal ini. Nanti juga kalian akan mengetahuinya," jawab Holland dengan ekspresi kocak.

 

"Huuu... hhh... aku jadi sangat penasaran..!" lugu Sherina seperti tengah mengeluh.

 

Kocak jadinya. Karena Sherina bertingkah demikian, Holland terbawa perasaan. Dia tidak tega melihat Sherina seperti itu. Tampak menggemaskan, sekaligus patut dikasihani.

 

Apa boleh buat. Holland sendiri sudah berjanji pada Michael bahwa ia tak bisa memberitahu siapa-siapa tentang pria dari Kota Langit tersebut.

 

Walau keberadaan Michael membuat Jackie, Sherina dan Elvi pensaran, mereka semua menjadi akrab dan lanjut berbincang satu dengan yang lain. Ternyata, Michael supel dan humoris. Sehingga, mereka pun tertawa-tawa.

 

Brrrmmm...! Brrrrmmm...! Brrrrmmm...!

 

Sebuah mobil sports berlogo Lamborghini datang ke situ. Lampu jauhnya yang berwarna putih menyala menyilaukan menyorot ke arah mereka. Sampai-sampai, Jackie dan kawan-kawan ingin memejamkan mata rasanya.

 

Elvi pun mengambek. Dengan menaruh telapak tangannya di atas alis, dia bersuara kencang-kencang. "Hei..., matikan lampumu! Dasar kampungan! Baru punya mobil seperti itu saja sudah pamer!"

 

Walau sepertinya tidak mendengar dengan jelas bahwa Elvi berkata pada dia, lampu mobil itu pun dimatikan. Lamborghini tersebut berhenti. Lantas, seorang pria turun dari dalam kendaraan super mewah tersebut.

 

"Hei, Michael sialan! Ternyata kau ada di sini. Kemari kau, orang tak bergunal Biar aku hajar kau supaya kapok!”

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 111 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 111 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 30, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.