Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 28

 

Bab 28

 

Tentu saja apa yang disampaikan Jackie mengenai masalah pada salah satu titik meridian Sukarman tersebut benar adanya.

 

Meski begitu, Sukarman masih tidak percaya bahwa ilmu medis yang dimiliki oleh Jackie sehebat itu. Mereka belum pernah berjumpa. Selain itu, luka dalamnya dari lima tahun lalu tersebut hanya diketahui oleh istri Sukarman, atasan dan asistennya.

 

Lalu, terlintas sesuatu dalam pikiran Sukarman yang langsung ia ungkapkan. "Kamu akan datang kemari, acara besar bagi orang-orang penting. Supaya kau terlihat tidak kikuk, kamu mencari tahu tentang orang-orang di sini. Begitu, ya?"

 

Bahkan Jackie agak dibuat keheranan dengan pernyataan Sukarman itu. Alasan utama dia datang ke acara tersbut adalah karena Vanessa. Sedangkan Gerald bukan lagi prioritasnya.

 

Siska mulai merasa canggung. la berada di pihak Jackie bahkan mulai kagum pada pria yang mendampingi Vanessa itu. Dia tahu, Sukarman ingin memojokkan. Jackie.

 

"Maksud Bapak..., saya sudah mencari tahu mengenai Bapak sebelumnya, begitu?" tanya Jackie lugu.

 

"Ya, kamu mengorek-ngorek keterangan entah dari siapa mengenai aku maupun orang lain supaya kamu bisa berbincang dengan banyak orang di sini," Sukarman berucap dengan melebarkan mata. Dia sudah merasa menang

 

Jakcie menyambut spekulasi yang diutarakan Sukarman sembari tersenyum. "Buat apa aku capai-capai mencari tahu orang-orang yang akan hadir di sini sementara bagiku, orang yang paling penting di sini adalah Kak Vanessa. Bapak jangan gede rasa."

 

Mengetahui Jackie menyebut kalau dirinya adalah yang utama bagi Jackie membuat Vanessa menggerakkan bibir tanda ía ingin tersenyum.

 

Terang saja Sukarman langsung termangu karena pernyataan Jackie tersebut. Apalagi, Jackie menyebut dia gede rasa. Meski begitu, dia masih belum mau kalah.

 

"Lalu bagiamana bisa kamu mengatakan bahwa ada yang salah dengan tubuhku ini?" tanya Sukarman semi menantang.

 

"Saya tidak perlu memeriksa Bapak seperti yang dilakukan Dokter Farhan yang... hebat ini...." Jackie bertutur seraya menggerakkan kepala ke arah Farhan sekejap. Si dokter agak keki dibuatnya. Jackie lanjut memaparkan.

 

"Dari saat saya menjabat tangan Bapak tadi saja saya sudah dapat mengetahui ada kelemahan pada titik meridian Anda, Pak.

 

Teknik Deteksi Mata Ketiga Sang Dewa: Sorotan Titik Lemah Raga. Itulah teknik yang dipelajari Jackie sehingga dia bisa mengetahui apa yang terjadi dengan tubuh Sukarman.

 

Vanessa sudah membuktikan keahlian Jackie yang menyelamatkannya dari racun saat berada di Phoenix Bistro, la tidak heran apabila Jackie mampu mendeteksi kelemahan pada badan Sukarman.

 

Tetapi Siska beda lagi. Tentu saja dia terkagum-kagum dengan keahlian yang dimiliki sang mantan napi.

 

Sangking bersemangat, dia berucap pada Jackie. 1

 

"Kak Jackie, bisakah Anda juga memeriksa kondisiku sekarang juga seperti yang Anda lakukan pada Pak Sukarman?"

 

Melihat Siska sangat berantusias pada kemampuan Jackie, semakinlah Sukarman dan Farhan dongkol pada orang yang mereka sebut sebagai dokter abal-abal tersebut.

 

Ketua Kamar Dagang Pureleaf itu adalah wanita berparas jelita. Tinggi Siska standar memang. Tetapi, tubuhnya begitu sintal.

 

Salah satu kelebihan Siska adalah bentuk matanya yang berkelopak sayu. Sorot matanya begitu lembut. Pria manapun yang terkena lirikannya akan langsung terbang ke awang-awang.

 

Sekarang, dia sedang terkesima pada Jackie. Muncul dorongan dalam diri Siska untuk menggoda pendamping Vanessa tersebut.

 

"Apakah kamu keberatan jika aku memeriksa Bu Siska?" tanya Jackie lembut pada Vanessa.

 

Lucu. Jackie yang meminta izin pada Vanessa membuat Sukarman dan Farhan agak kaget. Karena menurut mereka, sosok Siska yang sangat mengundang hasrat lelaki akan membuat Jackie melakukan pemeriksaan dengan senang hati.

 

Ya, Sukarman dan Farhan sudah siap-siap ingin menjatuhkan Jackie dengan membuat citra Jackie sebagai pria mesum. Tetapi kenyataannya, dia malah bertanya terlebih dahulu pada Vanessa.

 

Sedangkan Siska bak semakin terpesona pada dokternya. Karena Jackie tidak bertindak sembarangan. Bagi dia, Jackie adalah lelaki sejati!

 

"Bu Siska sudah mengatakan ia ingin diperiksa. Jadi, silahkan saja," jawab Vanessa tanpa ragu.

 

"Baik," sahut Jackie. Dia meninggalkan tempat duduknya. "Bu Siska, maaf bisa Anda bangkit berdiri?"

 

"Oh, oh..., tentu saja!"

 

Sekilas, Sukarman dan Farhan saling melirik. Kompak, mereka berpikir pasti sedikit banyak Jackie akan menggunakan kesempatan itu untuk menjelalati tubuh Siska, malahan menyentuhnya.

 

Sementara itu, pemeriksaan Jackie dimulai. Siska berdiri tegak di hadapannya. Pertama, Jackie menatap wajah pasiennya sekejap saja. Matanya mulai bergerak turun ke bawah.

 

"Maal Bu Siska, boleh Anda menghadap ke samping?" pints Jackie.

 

"Baik!"

 

Lagi, mata Jackie menyapu wujud sintal yang terpampang di hadapannya. Sukarman dan Farhan mulai tidak suka. Keduanya benar-benar berpikir Jackie ingin menilik seluruh lekuk badan Siska hingga akhirnya sang dokter bersuara.

 

"Bu Siska baik-baik saja. Tetapi, setiap Anda menstruasi, terasa sakit sekali. Benar, tidak?"

 

Semua orang yang berada di sekitar Jackie dia buat terkaget-kaget. Awalnya, Sukarman dan Farhan mengira Jackie paling tidak akan memegang bagian tubuh tertentu Siska. Karena sebelumnya, Jackie dapat mengetahui luka dalam Sukarman dari berjabat tangan.

 

Namun kini, Jackie sama sekali tidak menyentuh kulit Siska. Melainkan dia hanya memandanginya, dengan cepat pula.

 

"Y-ya..., benar sekali!" sambut Siska dengan terperangah.

 

Sejujurnya, Siska ingin Jackie paling tidak memberi sentuhan pada dia supaya ada kontak antara mereka berdua. Siska memang berniat untuk tebar pesona pada 'dokter pribadi-nya Vanessa itu. Siapa sangka cukup dengan melihat, Jackie sudah bisa memberikan analisa.

 

"Untuk menguranginya, Anda bisa mengonsumsi ramuan khusus wanita yang diminum saat haid, bisa juga obat-obatan seperti Spedifen 400 mg, atau Farsifen 400 mg juga Dismeno 100 mg."

 

Begitu Jackie menganjurkan obat-obatan yang beredar di pasaran untuk Siska, Farhan langsung keki. Dia berharap Jackie akan menyarankan Siska menempuh terapi-terapi aneh. Nyatanya, Jackie juga mengenal obat-obat standar. Sedangkan Jackie terus memaparkan.

 

"Ada dua cara lain. Terdapat obat-obatan mahal yang mesti diminum secara rutin. Dan satu lagi adalah cara bagi mereka yang memiliki pasangan. Hubungan badan yang berkualitas dan rutin juga dibuahi akan memulihkan kondisi Bu Sisku.

 

"Hahaha...!" Farhan tiba-tiba tergelak. "Nasihat macam apa itu? Jangan ngomong sembarangan kamu, Anak Muda! Sejak kapan gangguan pada saat menstruasi bisa disembuhkan dengan melakukan hubungan seks!"

 

"Mungkin karena dia memeriksa Bu Siska, pikirannya jadi ke mana-mana!" Sukarman berkata pada Farhan namun ia membuat suaranya terdengar jelas.

 

"Bapak-bapak, aku mengatakan yang sesungguhnya. Aku sama sekali tidak mengada-ada," Jackie menanggapi dengan gaya kalemnya.

 

Sedangkan Siska terlihat terpekur dan agak salah tingkah. Bagai ada sesuatu yang sedang dirinya pikirkan. Kemudian, Vanessa mendekat pada Jackie lantas berbisik lembut.

 

"Jackie. Bu Siska telah menikah. Beliau dan pasangannya sudah menjadi pasangan suami istri selama setahun lebih. Jadi aku pikir, seharusnya beliau tidak memiliki masalah dengan berhubungan badan."

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 28 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 28 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 01, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.