Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 65

  

BAB 65

 

Kalimat demi kalimat yang diucapkan Jackie bagai membuat orang-orang yang berhadapan dengannya merasa bodoh. Farhan pun gusar. Sehingga, si dokter langsung membalas.

 

"Kamu itu sudah gila, tahu tidak! Bagaimana caranya kami mencari bahan obat-obatan yang telah berusia ratusan tahun seperti itu?"

 

Tetap duduk di tempatnya, Jackie menghela napas lembut. Setelahnya dia berkata, "Sudah ku bilang, coba hubungi Dokter Baron. Tapi mengapa tidak dilakukan?" kalem Jackie menanggapi.

 

Seketika itu Sukarman yang lemas menoleh lambat-lambat ke arah Farhan. Sudah Jackie kira sebelumnya. Farhanlah yang menghalang-halangi Sukarman untuk dapat bisa diobati.

 

Ada pangkalnya. Baron adalah dokter yang lebih senior dari dia. Diangkat menjadi Ketua Ikatan Dokter Makara membuat Farhan besar kepala. Dia tidak mau meminta perotolongan Baron

 

Selain itu, Farhan merasa gengsi karena Jackie mengetahui resep yang bisa menyelamatkan Sukarman sedangkan dirinya sama sekali tak bisa merawat wakil komandan militer Makara tersebut.

 

"Lagi pula, benarkah bahan obat-obatan itu bisa menyelamatkan Pak Sukarman? Kau adalah seorang napi, Jackiel Kamu pasti ingin melakukan peniupuan, agar bisa mendapat upah dari Pak Sukarman. Begitu, bukan?" ujar Farhan menuding dengan berapi-api.

 

Tuduhan Farhan terhadap dirinya membuat Jackie terkekeh tanpa suara. "Dokter, tak bisakah otak Anda memahami situasi ini dengan baik? Aku sudah memberikan resep untuk Pak Sukarman pada Kapten Hugo dan anak buahnya tanpa syarat apapun beberapa jam lalu."

 

Seketika itu perkataan Jackie membuat Farhan termangu.

 

Masih berusaha memojokkan Jackie, apa yang ia tuduhkan pada doker pribadi Vanessa halim itu tidak masuk akal jadinya sekarang. Jackie melanjutkan.

 

"Lagi pula, Anda adalah dokter hebat bukan, Pak Farhan? Ketua Ikatan Dokter Makara. Silahkan, Anda saja yang menangani Pak Sukarman. Aku angkat tangan."

 

Sukarman yang sudah lemah mulai panik. la tahu. Farhan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyembuhkan dirinya. Serasa ditantang, Farhan menegang. Kenyataannya, dia tidak bisa melakukan apa-apa terhadap kondisi Sukarman.

 

"Se-sebenarnya.... aku bisa. T-ta-tapi, semuanya tergantung Pak Sukarman..."

 

Farhan menyambut dengan terbata-bata. Tubuhnya bergetar karena kebingungan. Tapi rupanya, dia belum mau menyerah dan masih saja ingin menjatuhkan lawan bicaranya.

 

"De-dengar dokter palsu.., kamu..., kamulah yang telah merepotkan Pak Sukarman. Seandainya beliau tidak memaksa datang kemari, aku sudah bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap beliau."

 

"Dia datang kemari karena Anda tidak bisa apa-apa, Dokter. Akuilah, serobot Jackie berkata tenang.

 

"Ka-kalau begitu, silahkan Anda mengobati beliau sekarang juga. Tetapi ingat: jika... jika terjadi sesuatu terhadap Pak Sukarman... beliau adalah wakil komandan angkatan bersenjata Makara, kamu akan dituntut karenanya!"

 

Sekarang Farhan malah berniat meneror Jackie untuk, menutupi ketidakmampuannya. Tapi Jackie terlihat santai-santai saja.

 

"Bukankah Anda tadi bilang: Anda mampu menyembuhkan beliau. Silahkan saja Anda yang menangani Pak Sukarman. Jangan jadi menantang dan mengancam saya begitu, dong!" kalem Jackie lagi. Dia lanjut berkata-kata.

 

"Silahkan kalian pergi. Aku sedang ada pembicaraan penting dengan Pak Arthur," tandas Jackie bak tidak peduli.

 

Mencoba untuk menyudutkan Jackie, sekarang Farhanlah yang merasa dibenamkan saingannya. Dia sudah kehabisan akal untuk menghadapi Jackie.

 

"Dokter Farhan, saya sarankan Anda untuk keluar saja dari sini. Sebab, nyawa komandan saya sedang dipertaruhkan di sini dan Anda hanya membuat segala sesuatunya menjadi lebih rumit, sabar Hugo bertutur.

 

Karena bawahannya sampai berkata demikian, Sukarman pun merasa malu jadinya. Dia menyalahkan dirinya sendiri. Sensestinya, ia langsung saja datang pada Jackie. Tapi tadi, ia malah menyuruh anak buahnya sementara ia beristirahat di klinik Farhan.

 

"De-dengar... dengar, anak kemarin sore... aku akan membutikan bahwa aku bisa menyembuhkan Pak Sukarman. Aku sudah berulang kali... tak terhitung lagi merawat para personel militer. Hanya saja, kasus Pak Sukarman agak berbeda, Farhan membela diri.

 

"Tidak usah banyak cakap, Dok. Kalau memang Anda merasa bisa menyembuhkan luka dalam Pak Sukarman, silahkan saja. Harus berapa kali aku bilang pada Anda: pergilah, obati beliau!" Jackie menyarankan dengan maksud menyindir.

 

"Tidak, aku serahkan saja beliau padamu," balas Farhan. "Tapi kau harus ingat. Aku ini adalah ketua Ikatan Dokter Makara... nanti juga akan terbukti, mana dokter yang asli dan mana dokter yang abal-abal!" Farhan terus melawan.

 

"Kasus Pak Sukarman telah membuktikan bahwa kemampuan medis Anda belum seberapa, Dokter. Anda musti memperdalam ilmu Anda, jangan hanya bisa berbicara. Berbicara itu gampang. Semua orang juga bisa," enteng Jackie berkomentar.

 

Jengkel setengah mati karena merasa terhina, Farhan tidak lagi mampu menahan emosinya. Tahu-tahu saja, dia buru-buru mendekat pada Jackie dan sudah siap melayangkan pukulan

 

Tap!

 

Masih duduk di tempatnya, Jackie membiarkan Farhan mendekat. Tetapi, tangan kanannya terjulur dan ia mendaratkan telapak tangannya pada perut Farhan.

 

"Ughhh!"

 

Seketika itu, Farhan terdorong ke belakang hingga terjatuh di lantai. Baik Arthur dan Elvi juga Sukarman, Hugo dan Samuel menyaksikan semuannya. Hanya sekali sentuh saja bahkan terlihat tak bertenaga, Jackie membuat Farhan terpelanting.

 

"Kurang ajar." umpat Farhan.

 

la bermaksud bangkit. Tetapi, terjadi hal yang tak disangka oleh Farhan. Tubunya menjadi kaku dan lemas. Dirinya sama sekali tidak mampu untuk kembali berdiri!

 

Teknik Sentuhan Sang Dewa Pemulih: Totok Langit Seribu Rembulan. Benar. Tanpa Farhan sadari, Jackie telah melancarkan jurus totok terhadap dirinya.

 

Jackie bermaksud baik. Jika Farhan mengamuk, itu sarma saja dengan sang dokter mencemarkan diri. Apalagi, di situ ada Arthur Wijaya dan cucunya, juga Sukarman. Sehingga, ia memutuskan untuk membuat Ketua Ikatan Dokter Makara itu tidak berdaya, dari pada kehilangan muka.

 

"Anda akan kembali bisa menggerakkan tubuh 30 menit dari sekarang. Setelah itu, silahkan rawat dirimu sendiri. Obat-obatan yang dapat menyembuhkan pegal linu dan melancarkan peredaran darah akan membantu pemulihan Anda," ujar Jackie begitu kalem, lalu ia berucap pada Yanto.

 

"Yanto, tolong bawa Dokter Farhan keluar dari sini."

 

"Baik, Ketua

 

Mengikuti instruksi ketuanya, Yanto meraih tubuh Farhan dan membawanya keluar. Cerewet sejak tadi, kini si dokter hanya bisa membisu seribu bahasa.

 

Melihat Farhan dibungkam oleh Jackie, Elvi tersenyum miring nyaris tak kentara. "Rasakan itu Dokter Farhan! Sekarang terbongkarlah bagaimana kamu hanyalah seorang dokter yang mengagungkan diri sebegai dokter hebat, tapi tidak ada apa-apanya di hadapan Kak Jackie!"

 

Bagaimana Elvi tidak berujar seperti itu dalam hatinya?

 

Pada saat Arthur sakit, keluarga Wijaya berharap pada Farhan. Akan tetapi, si dokter bagai mengelak dan menyarankan agar Arthur ditangani dokter-dokter lain.

 

Sampai-sampai Keluarga Wijaya mesti merogoh kocek dalam-dalam, karena Farhan mengusulkan agar Arthur ditangani oleh dokter anu, dokter anu yang katanya sangat ahli. Namun, mereka semua harus dibayar mahal sementara kondisi Arthur tak kunjung membaik.

 

Ya. Farhan yang mengetahui sakit Arthur sukar untuk disembuhkan malah bersembunyi guna mempertahankan reputasinya. Karena, ia sendiri tidak mampu untuk menangani sang jenderal.

 

Sekarang, Elvi dan Arthur bisa melihat sendiri bagaimana Jackie mempermalukan Farhan hingga dia emosi sedemikian rupa. Terang saja, mereka merasa puas dengan tindakan Jackie tersebut.

 

"Nak Jackie, bolehkah aku berbicara berdua denganmu sebentar saja?" tanya Arthur kemudian.

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 65 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 65 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 04, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.