Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 72

BAB 72

 

Gengsi Keluarga Arwana bisa dikatakan berada di puncak teratas seluruh keluarga terhormat di Makara. Bahkan keluarga-keluarga besar di Kota Bunga tak ada yang mampu menandingi kedigdayaan mereka.

 

Keluarga Arwana yang membangun Komplek Awania merupakan raja properti di Makara. Mereka mendirikan mall hotel hingga tempat wisata

 

Komplek yang mereka dirikan saja ditinggali oleh tokoh-tokoh penting Makara Sekarang, Maria melihat bagaimana seorang putri Arwana bisa duduk satu meja untuk makan malam dengan Jackie. Maria pun menilai, koneksi Jackie tidak bisa dipandang sebelah mata

 

"Nona Atheria, selamat datang di Kota Bunga Saya senang dan merasa terhormat karena Anda bisa datang, duduk di restoranku yang tidak seberapa ini, ucap Maria la merundukkan punggungnya sedikit guna menghormati Athena

 

Athena menyambut sang pemilik restoran, "Bu Maria, tak perlu Anda seperti itu padaku. Aku bukan ayah atau kakekku. Terima kasih untuk sambutannya."

 

Jika melihat ada dokter Jackie di sini, Bu Siska dan Nona Athena, sepertinya... Anda sekalian bakal membicarakan sesuatu yang sangat penting, bukan?" ujar Maria.

 

"Betul sekali. Iya 'kan Kak Jackie?" tanya Athena pada Jackie.

 

Dengan santai, Jackie mengangkat bahu dan melebarkan tangan. "Aku rasa, kamulah yang lebih tahu, Athena."

 

Jawaban Jackie membuat gadis itu tersenyum. Akan tetapi, Maria langsung paham. Orang-orang besar yang ada di ruangan dalam restorannya tersebut bukanlah orang sembarangan. Sehingga, dia langsung berinisiatif untuk mengatur segalanya.

 

"Baiklah jika begitu. Silahkan Anda sekalian menikmati saat-saat santai Anda di sini. Saya hanya bisa mengakomodir apa yang kalian butuhkan," balas Maria.

 

Setelah sempat berbincang sebentar bersama Siska, Maria keluar dari ruangan VIP tersebut. Kemudian, dia memberikan instruksi pada para anak buahnya.

 

"Dengar: di dalam itu ada Dokter Jackie, Ibu Siska dari Pureleaf, dan Athena Arwana. Jangan sampai ada orang lain yang dekat-dekat kemari. Jika mereka akan memesan makanan dan minuman, langsung layani sebaik mungkin. Mengerti, kalian?" cceloteh Maria pada para bawahannya.

 

Para pelayan juga petugas keamanan menyambut, "Siap, Bul

 

Kembali ke dalam ruang VIP. Jackie tengah berbincang-bincang bersama Athena. Sebelumnya, mereka telah membahas bagaimana Jackie mampu menyembuhkan penyakit para orang-orang penting Makara.

 

Apalagi, Siska juga memberikan kesaksian bagaimana Jackie ternyata bisa melihat gangguan kesehatan seseorang dengan hanya melihatnya sekali saja. Tidak ketinggalan, ia juga menuturkan apa yang terjadi dengan dirinya dan Sukarman di Bunga Gala.

 

"Wow, tak ku sangka, Kak Jackie ini ternyata adalah seorang dokter yang brilian!" puji Athena.

 

"Bisa saja kamu, Athena. Aku hanya melakukan apa yang mesti aku lakukan sebagai seorang dokter, kalem Jackie menanggapi dengan rendah hati. Dia melanjutkan.

 

"Justru, saya yang merasa terhormat dapat dikenalkan oleh Bu Siska pada seorang businesswoman termuda yang dihormati orang banyak." Jackie memuji Athena.

 

"Oh, ya, Dok. Aku ingin menyampaikan permohonan maafku padamu karena persitiwa di Bunga Gala waktu lalu.

 

Diagnosa Anda sebetulnya tepat sekali. Hanya saja... Anda pasti mengerti. Aku tak bisa membahas hal yang sangat pribadi di depan orang-orang seperti itu," jelas Siska.

 

"Bu Siska, saya paham. Saya pun juga ingin meminta maaf karena Bu Siska waktu itu meminta diperiksa dan akhirnya saya menemukan diagnosa seperti demikian," Jackie menenangkan Siska.

 

"Seandaikan waktu itu aku dapat membantu Anda membuktikannya. Mungkin, Dokter Farhan dan Pak Sukarman tidak akan meremehkan keterampilan medis Anda.

 

Ucapan Siska membuat Athena tersenyum miring begitu tipis. Menandakan, nama Dokter Farhan dan Sukarman tidak terlalu penting baginya.

 

Anggota Keluarga Arwana tidak perlu repot-repot mencari kenalan orang-orang yang menduduki posisi penting. Justru sebaliknya, sebagai pemegang tangkup kekuasaan perusahaan properti terbesar di negaranya, orang-orang pentinglah yang sibuk ingin menjilat mereka.

 

"Tak mengapa, Bu. Toh sekarang, Pak Sukarman juga telah menjadi pasien saya," ujar Jackie ramah.

 

"Ya, ya. Tapi paling tidak, Dokter... jika hari itu aku jujur, mungkin tidak akan ada di antara mereka yang berbicara sembarangan mengenai kemampua Anda. Kebetulan, di sini hanya ada kita bertiga. Mungkin sudah saatnya bagiku untuk membeberkan rahasiaku."

 

Kalimat yang diucapkan Siska belakangan membuat mimik santai Jackie menjadi lebih serius. Sehingga, ia langsung bertanya.

 

"Menangnya ada apa gerangan, Bu Siska?"

 

"Kak Athena dan aku sudah bersahabat baik sejak lama la tahu permasalahanku. Jadi aku rasa, sudah saatnya aku jujur. Jadi, Jackie. Aku dan suamiku bukan layaknya pasangan suami istri biasa. Pernikahan kami dipaksakan untuk status saja"

 

Semakinlah ekspresi Jackie tampak seperti berpikir Sedangkan Siska lanjut memaparkan rahasia pribadinya tersebut.

 

"Biasalah pernikahan kami hanya demi bisnis. Jadi, aku itu sebetulnya masih perawan..! Hihihil Siska berucap genit malu-malu sembari terkikik-kikik, la menutupi bibir dengan telapak tangan.

 

Bermaksud tetap menghargai Siska, Jackie membuat raut terkejut yang berkesan jenaka. Athena sendiri tersenyum lebar meskipun terlihat ditahan.

 

"Ya, begitulah adanya, Dokter. Sudah barang tentu, aku tak kan bisa mengakui ini di hadapan Dokter Farhan dan Pak Sukarman. Aku mesti menjaga reputasi suamiku. Karni bahkan tidur berbeda kamar, lho! Hahaha!" Siska bertutur diakhiri gelak tawa

 

Untuk beberapa saaat, obrolan ketiga orang itu menjadi kocak. Karena, Siska menuturkan pengalaman-pengalaman lucunya saat dia mesti menutupi kehidupan pernikahannya di depan orang banyak.

 

Hingga akhirnya, giliran si putri Arwana memulai untuk memaparkan maksud kedatangannya ke Kota Bunga dan berjumpa dengan Jackie.

 

"Kak, setelah mengetahui seperti apa Kak Jackie dari Bu Siska, aku memutuskan untuk datang ke Kota Bunga untuk menjalin kerja sama dengan Kakak."

 

"Oh, begitu. Baik. Tetapi, kerja sama seperti apa yang Keluarga Arwana inginkan?"

 

"Begini, Kak. keluargaku memiliki jaringan koneksi yang sangat luas di Makara. Bukan bermaksud sombong. Akan tetapi, Kakak bisa membandingkannya dengan keluarga lain di negara kita," Athena bertutur lembut.

 

Siska yang duduk di sebelah Jackie menyimak serius, sementara manggut-manggut seolah membenarkan ucapan Athena. Karena, Siska memang sangat mengenal salah satu keluarga konglomerat terbesar di negara mereka tersebut.

 

Athena terus bertutur, "Beberapa tahun terakhir, kami ingin mengembangkan sesuatu dari koneksi-koneksi kami ini. Akan tetapi, kesempatannya belum ada. Sementara, Kak Jackie yang memiliki keterampilan medis hebat belum menemukan panggung."

 

Giliran Jackie yang dibuat mengangguk-angguk. la mulai mengerti ke mana arah pembicaraan Athena yang terus memaparkan.

 

"Sekali lagi, aku tidak mau meninggi. Tetapi yang perlu Kak Jackie ketahui, keluargaku bisa memenuhi apa yang dibutuhkan Kakak saat ini."

 

"Dokter Jackie, seandaikan Keluarga Arwana bisa berinvestasi melalui Anda, tentunya sangat baik juga untuk nama Anda. Bukankah orang-orang menyebalkan itu kemarin ingin memojokkan Anda karena mereka berpikir Anda tidak disokong oleh siapa-siapa, bukan?" tambah Siska.

 

"Ya, aku mengerti," sambut Jackie

 

"Keluarga Arwana dapat membantu membesut nama Anda, Dokter. Apabila memang ada modal yang harus dikeluarkan, saya juga siap membantu," pasti Siska. Dia berkata lagi.

 

"Selain itu, apabila Anda ingin bersanding dengan Kak Vanessa, Anda perlu meningkatkan status Anda di depan para Halim, bukan?"

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 72 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 72 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 09, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.