Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 76

BAB 76

 

Pasangan murid satu perguruan itu saling bertatapan. Stella memandang Xander penuh kasih, sedangkan kakak seperguruannya itu tersenyum tipis. Tentu saja, Xander sebetulnya tidak menaruh perhatian sama sekali pada Stella

 

"Ingatlah... hari ini bukan sebagai hari kekalahanmu, Stella. Melainkan hari di mana kamu belajar sesuatu. Tak akan ada yang mampu melampaui kekuatan Kuil Surya Ungu!" ujar Xander kemudian, guna menyemangati Stella.

 

"Terima kasih sudah memotivasiku, Kak. Sekarang aku harus kembali ke Kota Lintang. Sebab aku ingin berlatih guna mengasah kemampuanku lebih dalarm. Agar, apabila aku berhadapan kembali dengan dokter sialan tersebut, aku tidak akan takluk lagi!" Stella memantapkan diri.

 

Namun Xander tahu apa yang harus dia lakukan. la membutuhkan Stella untuk menghajar Jackie, agar Vanessa tidak tahu bahwa sebetulnya, dirinyalah yang mengehendaki Jackie mati. Sehingga, ia berucap.

 

"Adikku yang cantik. Jangan dulu kamu buru-buru pulang. Tinggallah dulu di sini. Aku masih ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja setelah pertarungan dengan Jackie tadi," ucap Xander, seolah dia sangat peduli tehadap Stella. Padahal, tidak.

 

Melihat bagaimana Xander berkata dengan lembut disertai ekspresi penuh kasih sayang, Stella luluh. Dia senang karena kint, ia bisa melihat apa yang sebenarnya Jackie katakan di Phoenix Bistro tidaklah benar.

 

"Kakak... tidak ingin... aku kembali sekarang?" tanya Stella lambat malu-malu karena gede rasa.

 

"Ya, Stella. Atau..., kamu menginap di sini saja. Kamu baru selesai bertarung. Jangan terlalu memaksakan diri," jawab Xander.

 

"Kak. Aku tahu bahwa kau mengasihiku. Tetapi... saat aku bertemu dengan dokter laknat itu..., dia bilang bahwa Kak Xander menyukai Vanessa Halim."

 

Seketika itu Xander merasa agak canggung. Apa yang baru saja disampaikan oleh Stella kepadanya sama sekali berada di luar perkiraannya. Siapa sangka, Jackie malah mengungkit-ungkit bagaimana dirinya jatuh hati pada Vanessa Halim!

 

"Lantas aku bilang pada dia, aku tidak percaya terhadap omongannya. Sebab aku percaya, Kak Xander tak mengasihi perempuan lain selain aku, bukan?"

 

Beruntung sekali Xander. Usai bertanya, Stella tidak membiarkan dirinya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Padahal, ia sendiri mulai bingung akan berkata apa.

 

"Syukurlah kalau kamu tidak mempercayai dia, Stella. Jackie itu hanya ingin memecah belah hubungan kita saja. Ingat baik-baik, dia itu adalah seorang mantan napi. Dia pasti tukang tipu. Bahkan ilmu pengobatannya saja patut diragukan. Jadi, jangan percaya segala omongan dia."

 

Terang saja, serta-merta Stella merasa lega karena Xander telah mengatakan bahwa Jackie itu manipulatif. la tak mengetahui yang sebenarnya. Justru Xanderlah yang telah memperdayai dia habis-habisan.

 

"Sejujurnya, Kak Xander, aku sama sekali tidak peduli dengan sepatah katapun yang diucapkan dokter abal-abal tersebut! Aku hanya percaya padamu seorang saja," riang Stella berkata.

 

"Bagus, Stella. Ingat apa yang guru katakan pada kita. Kita bukan sekedar murid yang berlatih ilmu bela diri. Melainkan, kita adalah keluarga. Dan kelaurga harus saling memelihara, percaya terhadap satu sama lain!"

 

Xander berkata dengan tegas walau bernada lembut. Memang benar. Dian Diagano pernah berkata seperti itu pada mereka. Akan tetapi, dia memanfaatkannya demi dapat meraih hati adik seperguruannya itu.

 

"Oh, ya, Kak. Sebetulnya, aku ingin kembali ke Kota Lintang bukan sekedar ingin berlatih saja. Melainkan, aku juga ingin memberikan pelajaran terhadap Kelaurga Arwana yang sombong dan kurang ajar itu!" ujar Stella berapi-api.

 

Pria yang ada di hadapannya agak bingung. Mengapa tiba-tiba Stella membicarakan salah satu kelaurga paling berpengaruh di Makara tersebut.

 

"Memangnya ada apa dengan Keluarga Arwana, adikku sayang?" tanya Xander penasaran.

 

"Sebelum aku berhadapan dengan musuh kakak itu, aku bertemu dengan si jalang Athena Arwana."

 

Begitu Stella menyebut nama Athena, raut wajah Xander berubah. la terkejut karena setelah Jackie dekat dengan Vanessa, ternyata sang dokter juga memiliki hubungan dengan anggota Keluarga Arwana.

 

"Ap-apa?! Athena katamu?!" Xander bagai merasa percaya tidak percaya.

 

"Ya, Athena Kak. Athena Arwana!" kesal Stella memastikan.

 

"Lantas, ada apa sampai-sampai Athena datang dari Kota Lintang untuk menjumpai dokter palsu tersebut?!" bingung Xander penasaran. 1

 

"Justru itu. Mencurigakan, bukan? Entah apa yang tengah mereka bicarakan. Aku khawatir, mereka tengah membahas rencana licik untuk menjatuhkan Kak Xander!"

 

Dasar Xander ambisius. Athena berkata demikian, dia langsung merasa gelisah. Terlebih, Jackie sepertinya telah berperan penting dalam menendang perusahaan keluarganya sehingga tidak lagi menjadi pemasok obat-obatan bagi militer Makara.

 

"Benar-benar bangsat Jackie itu. Aku tidak pernah menyangka. la juga mengenal Keluarga Arwana..!" kesal Xander. Ekspresinya penuh kebencian.

 

"Tenang, Kak. Aku sudah menghubungi keluargaku. Kalau memang Keluarga Arwana berani menyusun rencana untuk menyingkirkan Kakak, kami akan segera membawa orang untuk menjatuhkan Keluarga Arwana!"

 

Sejurus, Xander terdiam. Kemudian muncul senyum manis pada bibirnya. Stella yang melihat perubahan pada raut kakak seperguruannya itu menjadi girang. Sebab, sang adik seperguruan berpikir: ia telah menyenangkan hati Xander.

 

Lambat namun pasti, Xander maju ke arah Stella. Wanita yang ada di hadapannya itu diam saja. Dia sedang merasa senang karena kemungkinan, kata-katanya telah menghibur seniornya di perguruan mereka tersebut.

 

Tanpa ragu, Xander mendekap Stella. Terang saja, Stella langsung membalas. la merebahkan kepala pada dada Xander yang lebih tinggi darinya.

 

"Stella, sungguh aku sangat mengasihimu. Kau telah rela berbuat apa saja demi aku. Aku sangat berterima kasih padamu," lembut Xander berucap dengan nada penuh welas asih.

 

"Kakak. Aku adalah wanita yang paling mengasihi dan perhatian padamu. Sehingga, aku rela melakukan apapun demi Kakak," ucap Stella penuh haru. Matanya berkaca-kaca.

 

"Stella.., bolehkan meminta bantuanmu sekali lagi?" ucap Xander seraya memeluk Stella erat-erat.

 

"Tentu, tentu saja, Kak Xander. Bukankah aku sudah bilang barusan. Aku siap melakukan apa yang aku bisa untuk Kakak!" balas Stella segera. Hatinya telah penuh dengan kebahagiaan. Akhirnya, sang kakak seperguruan mengakui bahwa Xander menaruh hati padanya.

 

"Bantu aku untuk menyimpan rahasia ini..."

 

"Rahasia apa itu..?"

 

"Aku memang mengasihimu... akan tetapi... aku lebih mencintai Vanessa Halim..."

 

Serta-merta, Stella tercekat. Belum juga dirinya bereaksi karena kebingungan mendengar perkataan Xander tersebut, sebuah tepukan keras mendarat pada punggung Stella.

 

Bug!

 

Ternyata, Xander mendaratkan sebuah serangan dengan ilmu spiritual yang tinggi pada Stella, yang langsung menembus jantung dari arah belakang.

 

Sontak, darah segar merembes dari bibir Stella. Tubuhnya menjadi kaku. Xander melepaskan dekapannya dan tubuh Stella terkulai lemas lalu jatuh di lantai kamar suite tempat mereka berada.

 

Bluk!

 

Jahat sekali memang. Stella tengah menderita luka dalam karena serangan Jackie. Akan tetapi, sebetulnya cedera yang dialami Stella tidak seberapa. Namun, Xander membuatnya semakin parah. Kini, Stella tergolek tak bernyawa di depan orang yang dirinya cintai.

 

Siapa sangka. Pria yang dirinya cintai setulus hati, sampai rela diperdaya sehingga ia melakukan apa saja, malah menjadi orang yang mengakhiri hidup dia.

 

Bab Lengkap

Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 76 Monster Penjara Kembali Ke Kota ~ Bab 76 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.