Bab 80
Akibat dari semua itu, Obat 10
Lengkap buatan Farhan terjual habis. Orang-orang termakan provokasinya.
Terutama, karena nama besarnya sebagai Ketua Ikatan Dokter Makara.
"Bagaimana, apakah kalian merasa
puas dengan apa yang terjadi sekarang? Hahahaha!"
Hari itu, Farhan berkunjung ke
kediaman Keluarga Harianto. la bermaksud menjenguk Clark. la juga ditemani oleh
Gerald dan Tina. Kemudian, ketiganya menyaksikan di televisi bagaimana tayangan
berita mengabarkan kehebohan obat buatannya.
"Ya, Dokter. Ini sangatlah memuaskan.
Mampus sudah Keluarga Wijaya dan dokter dungu itu...!" komentar Clark.
"Mereka pikir, mereka bisa
melampaui Keluarga Harianto. Sebuah kesalahan besar!" tambah Gerald yang
duduk di kursi roda. la menatap Tina yang memegang kursi rodanya dari belakang.
Tina ikut tersenyum senang.
Keluarga Harianto merasa telah
memenangkan persaingan bisnis di bidang obat-obatan dari Keluarga Wijaya.
Setelah, kemarin mereka sudah gusar setengah mati karena hampir tergilas oleh
obat bikinan Jackie tersebut.
Akan tetapi sekarang mereka telah
memutar balikkan fakta, kemudian menuding Jackie sebagai pencuri resep obat
yang seharusnya dikembangkan oleh Farhan.
"Kita harus segera menyerahkan
nama Jackie pada pihak kepolisiani Memang, dia itu kuat. Akan tetapi, ia pasti
tak mampu melawan petugas penegak hukum, bukan? Setelah dia kembali ke penjara,
kita bunuh dia di sanal Gerald berkata dengan nada riang.
Sebagai kekasihnya, Tina langsung
menyambut, "Betull Biar saja dia mati karena ulahnya. Berani-beraninya dia
menantang Keluarga Hariantol
Padahal sebetulnya, Tina tak peduli
dengan apa yang terjadi. Dia hanya sedang berakting di hadapan sang kekasih.
Yang ia pikirkan hanyalah kekayaan Gerald. Hal tersebutlah yang membuat mantan
kekasih Jackie itu setia mendampingi pacarnya.
"Sayang, ini janjiku. Setelah si
bangsat Jackie itu kita pulangkan ke Bawah Sembilan, aku akan segera
menikahimu!"
Gerald mengucapkan janjinya seraya
memegang tangan Tina. Kekasihnya tersenyum dan membalas, "Aku akan sangat
menanti-nantikannya, Cintaku!"
Sayang, Gerald tidak pernah tahu.
Hati Tina sedikitnya agak bergetar jika dia mendengar nama Jackie
disebut-sebut. Selain itu, dia juga sudah tidak sabar untuk menikmati uang
Keluarga Harianto. Karena jika mereka telah menikah, harta Gerald juga akan
menjadi miliknya.
Di gedung kantor perusahaan milik
Darma Rilley. Si Tetua menyaksikan berita yang beredar di televisi dengan
perasaan lega.
Tentunya, ia berpikir dengan kasus
yang tengah bergulir sekarang, citra Keluarga Wijaya pasti akan jatuh sejatuh
jatuhnya
Kemungkinan besar, jalinan kerja sama
yang telah disepakati Arthur dengan pihak militer segera dibatalkan.
"Dengan begitu, mereka akan
kembali berkongsi dengan kami," riang Arthur. Dia menyaksikan televisi
sembari menaruh kedua kaki bersilang di atas meja dan menikmati segelas
whiskey.
Dia sudah tahu apa yang bakal menjadi
rencana Farhan dan Keluarga Harianto selanjutnya. Mereka akan memulangkan
Jackie kembali ke Bawah Sembilan. la bisa merasa damai.
Apa yang terjadi selama hari-hari kemarin
membuat Darma kelimpungan. la sangat khawatir kegagalan mereka bisa membuat
Xander benci padanya. Sedangkan cucunya bagai tengah kehilangan akal sehat.
"Dengan konspirasi ini, Xander
dapat bisa merasa lebih tenang. Aku tak perlu lagi khawatir diriku disingkirkan
oleh cucuku sendiri, sama seperti nasib yang menimpa Stella," batin Darma.
Di lain tempat. Tepatnya, Di Komplek
Awania. Para anggota keluarga Jackie tengah berkumpul di ruang tengah dan
menyaksikan tayangan berita dengan wajah cemberut. Hendra yang merasa tidak
terima berkomentar.
"Dokter Farhan itu tidak tahu
malu! Bisa-bisanya dia mengklaim obat racikan Jackie adalah hasil olahan dia...
dia sudah melakukan fitnah terhadap Jackie!" berang Hendra dengan wajah
ditekuk.
"Hendra, sudahlah. Tak perlu
kamu emosi seperti itu. Aku yakin, kebenaran akan segera terungkap!" ujar
Anita berusaha menenangkan pasangan hidupnya. Padahal, dia sendiri juga merasa
dongkol. Sebab, Jackie telah dituding sebagai penipu oleh Farhan.
"Mengapa... di saat kita berpikir
bahwa sosok Kak Jackie akan melambung, malah ada orang iseng menjijikan yang
menuding dia telah memplagiat resep. Sungguh sebuah tindakan yang tidak
jantan"! omel Sherina.
Sangat disayangkan memang. Obat 10
Lengkap yang sebelumnya telah diklaim sebagai obat ajaib di Kota Bunga
sebetulnya dapat menjadi momen yang dapat membawa nama Jackie ke puncak
kesuksesan.
Namun, tahu-tahu saja Dokter Farhan
muncul dan membuyarkan semuanya. Kini, orang-orang mulai menganggap kebohongan
yang disebar Farhan itu benar adanya.
"Pagi, Ayah, Ibu, Sherina!"
Usai berlatih di tepi Danau Lembang,
Jackie kembali. Saat memasuki pintu belakang, dia dapat mendengar keluhan kedua
orang tua juga adiknya mengenai Obat 10 Lengkap buatan Farhan yang telah
mengalahkan popularitas obat hasil racikannya.
"Jackie.., tidakkah kamu merasa
risau dengan apa yang tengah terjadi?" tanya Hendra pada putranya.
"Ibu tahu ini adalah tantangan
untukmu, Sayang. Akan tetapi, ibu harap kau bisa menyikapi semuanya dengan
kepala dingin, Anita berpesan.
"Kak, mungkin Kakak harus
membawa persoalan ini ke ranah hukum. Dokter Farhan itu mesti dituntut atas
penyebaran hoaks, biar dia tau rasa!" kesal Sherina cemberut.
Walau dapat melihat bagaimana anggota
keluarganya begitu emosi karena urusan obat-obatan tersebut, Jackie tetap
dengan pembawaannya yang begitu kalem. Malahan, melemparkan senyum tipis pada
Hendra, Anita dan Sherina sembari duduk bergabung dengan mereka.
"Kenapa Ayah, Ibu dan kamu,
Sherina... jadi panas hati seperti ini?" Jackie berkata tenang seraya
bersandar pada punggung sofa tunggal tempat dirinya duduk.
"Kakak itu bagaimana, sih?! Ini
adalah saat-saat yang genting, Kak. Kami semua sudah senang karena obat itu
bakal melambungkan nama Kakak, dan Kakak juga bisa memamerkannya pada Kak
Vanessa!" ujar Sherina kontan.
"Jackie, bukankah kamu juga
memiliki tanggung jawab untuk memajukan perusahaan farmasi Keluarga Wijaya,
bagaimana jadinya sekarang? Dokter Farhan telah memojokkan kalian."
Anita yang berusaha bersabar agak cemas
juga dengan nasib kerja sama putranya dengan Arthur Wijaya. Hendra turut
bersuara.
"Tidakkah sebaiknya kalian
buru-buru mengklarifikasi berita bohong ini, anakku?"
Lagi, Jackie hanya tersenyum. Kali
itu lebih lebar dari sebelumnya. "Tenanglah, Sherina, Ibu, Ayah. Aku sudah
tahu apa yang direncanakan Dokter Farhan dan Keluarga Harianto dari
Samuel."
"Maksudmu?" cecar Hendra.
"Aku sudah memprediksi hal ini.
Si Farhan tidak akan menikmati kemenangannya lama-lama. Percayalah
padaku."
"Memangnya, Kakak dan Pak Arthur
sudah merencakan sesuatu guna menghadapi masalah ini, atau bagaimana?"
Sherina menjadi pensaran karena melihat Kakaknya masih tenang-tenang saja.
"Farhan itu... aku sendiri juga
bingung kenapa dia bisa sepercaya diri itu karena membuat tipuan dari Obat 10
Lengkap. Aku dapat memastikan obat hasil racikan dia itu adalah tiruan yang
sangat buruk. Dia harus berhati-hati karena akan menghadapi
konekuensinya," terang Jackie.
"Permisi, Dewa Muda! Tuan Wijaya
datang untuk menjumpai Anda!"
Terdengar suara Yanto dari ambang
pintu kediaman Jackie yang mewah. Tentu saja, Hendra, Anita dan Sherina agak
terkejut. Karena, Jackie didatangi oleh partner bisnisnya.
"Persilahkan beliau masuk,
Yanto!" balas Jackie.
Sebentar saja, Arthur Wijaya sudah
tiba di ruang tengah rumah Jackie. Walau sekarang namanya bak sudah tercoreng
di hadapan publik karena ulah Farhan, dia tampak berseri-seri.
No comments: