Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 81

  

Bab 81

 

Deon menatap para anggota Keluarga Yossef sambil tersenyum.

 

Sekarang, giliran para dewan direktur inilah yang cemberut!

 

Julian berkata dengan marah, "Kamu bercanda, 'kan? Kamu meminta kami berlutut?! Kamu pikir kamu siapa?!"

 

Johan menimpali dengan marah.

 

"Lancang sekali kamu yang hanya seorang pegawai biasa mengancam kami? Nggak tahukah kamu bahwa jabatan kami semua di sini jauh di atasmu?"

 

"Menghancurkanmu atau bahkan membunuhmu adalah hal yang sangat mudah bagi kami!"

 

Namun, Luna menyeringai dan berkata, "Tapi, menurutku apa yang dikatakan Deon cukup masuk akal."

 

Para anggota Keluarga Yossef berseru dengan marah, " Luna, apa maksudmu?!!"

 

"Kalian bertanya apa maksudku? Aku menanyakan pertanyaan yang sama saat kalian memaksaku tadi, tapi jawaban apa yang kalian berikan padaku?"

 

Luna melipat kedua tangan dan mencibir.

 

"Jadi orang itu harus bisa dipercaya! Tadi kalian mengancam akan mengusirku kalau Deon nggak bisa menyelamatkan Grup Lixon dalam sepuluh menit, tapi begitu dia berhasil, kalian malah mengingkari janji!"

 

"Karena kalian nggak becus, lebih baik aku saja yang berkuasa!"

 

Luna berkata sambil menatap mereka dalam-dalam, " Kalau nggak, aku menolak menandatangani kontraknya!

 

Mendengar ucapan ini, raut wajah Simon menjadi makin kusut.

 

"Omong kosong! Benar-benar omong kosong! Kamu, anak haram, berani mengancam Keluarga Yossef?"

 

"Semuanya! Luna sebenarnya hanyalah cucuku yang berstatus rendah. Akulah pemilik sebenarnya dari Grup Lixon, jadi kalian cukup menandatangani kontrak denganku! Abaikan dia, dia bukan siapa-siapa!"

 

Simon berusaha meyakinkan para dewan sambil menghampiri mereka, lalu membungkuk dan tertawa puas.

 

Namun, sebagai jawaban, mereka malah menamparnya dengan keras.

 

"Kamu pikir kamu siapa? Beraninya kamu mengedukasi kami tentang bisnis? Suruh Luna menandatanganinya segera dan jangan buang waktu kami lagi. Kalau nggak, kami akan memusnahkan Keluarga Yossef dalam hitungan detik!"

 

Mendengar ancaman mereka, tentu saja wajah Simon kembang kempis saking kesalnya!

 

Gubrak! Para anggota Keluarga Yossef lemas dan tampak pucat!

 

Kalau tidak ditandatangani, mereka akan memusnahkan Keluarga Yossef!

 

Ini bukan lagi memberikan kesempatan, tetapi memberikan ultimatum!

 

Simon menahan rasa sakit yang membakar akibat tamparan tadi, lalu berjalan tertatih-tatih ke depan Luna dan memohon.

 

"Luna, Kakek salah menilaimu. Kakek meminta maaf dengan sungguh-sungguh atas nama Keluarga Yossef!"

 

Julian berteriak, "Ayah! Kenapa Ayah tunduk kepadanya?! Harga diri kita semua akan terinjak-injak!"

 

"Diam!" Simon makin marah dan menendang Julian hingga jatuh.

 

"Kalian berdua nggak berguna! Tiap Ayah meminta kalian melakukan sesuatu, kalian selalu menolak dan mencari alasan, tapi begitu tiba saatnya memperebutkan kekuasaan, kalian langsung berebutan!"

 

"Seandainya kalian mempunyai sepersepuluh saja dari kemampuan Luna, Ayah nggak akan perlu memohon seperti ini!"

 

"Kalian khawatir harga diri kalian terinjak? Harga diri Ayah bahkan sudah hancur sampai nggak bersisa! Bisa-bisanya kalian masih mementingkan harga diri!"

 

Simon memarahi Julian dan Johan hingga mereka hanya bisa bungkan dengan tatapan penuh dendam.

 

"Luna, Kakek mohon padamu, tandatanganilah kontrak itu secepatnya! Kamu nggak akan membiarkan anggota keluargamu sendiri mati, 'kan?"

 

Berbeda dari sebelumnya, kini Simon tidak lagi terlihat bermartabat dan terus berbisik-bisik kepada Luna.

 

Melihat kakeknya memohon, amarah Luna perlahan berkurang.

 

"Baiklah, aku setuju menandatanganinya, tapi sebelum itu, Kakek harus menjanjikan satu hal padaku dulu!"

 

"Jangankan satu, seratus janji pun Kakek nggak masalah! " ucap Simon.

 

"Minta maaflah kepada Deon karena telah menghinanya!

 

Luna berkata dengan nada dingin, "Aku nggak akan berdiri diam melihat karyawanku dicerca sembarangan!"

 

Begitu Luna berkata demikian ....

 

Bagai air mendidih dan guntur yang menggeram, para anggota Keluarga Yossef langsung marah besar.

 

"Apa? Anggota dewan direksi seperti kami harus meminta maaf kepada seorang karyawan biasa?!"

 

Deon tidak menyangka Luna akan meminta hal seperti itu dan tertegun sejenak. Di benaknya, dia membatin bahwa Sang Ratu Gunung Es ternyata masih memiliki hati nurani.

 

Tidak sia-sia Deon kembali untuk membantunya!

 

Mermikirkan hal ini, Deon tersenyum penuh arti.

 

"Nggak masalah kalau kamu menolak meminta maaf, tapi biarkan aku melakukan sesuatu."

 

Setelah itu, dia menghampiri Julian dan menamparnya.

 

"Hanya mulutmu saja yang bermasalah, 'kan? Sudah lama sekali aku ingin menamparmu!"

 

Sambil berbicara, Deon menampar Julian satu kali lagi dengan kuat!

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 81 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 81 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.