Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 83

  

Bab 83

 

"Kak Quina belum diberi tahu atasan? Bu Luna memecatku, jadi tentu saja aku harus keluar!"

 

Deon tersenyum pahit dan hendak melewati Quina.

 

Quina menghalangi jalannya dan berkata dengan kaget.

 

"Dipecat? Dipecat apanya? Aku malah diberitahu bahwa kamu naik jabatan, bukan dipecat!"

 

"Kamu naik jabatan menjadi ketua tim kedua!"

 

Mendengar jawaban itu ....

 

Deon langsung membeku karena tidak percaya.

 

"Apa? Aku bukan dipecat, tapi naik jabatan???"

 

"Iya! Manajer departemen SDM bahkan mendatangiku secara pribadi khusus untuk menyampaikan berita ini!"

 

Quina menjawab dengan jujur.

 

Pikiran manusia memang tidak bisa ditebak!

 

Dimas langsung merangkul bahu Deon dengan gembira dan berkata sambil tersenyum lebar.

 

"Kak Deon! Wah, wah! Kamu memang kecil-kecil cabai rawit, ya! Kamu bertingkah seolah-olah kamu akan dipecat, tapi nyatanya kamu naik jabatan!"

 

"Banyak dari kami harus menunggu tiga sampai lima tahun setelah menjadi karyawan tetap sebelum diangkat menjadi pemimpin tim! Progresmu bagaikan roket!"

 

Deon berkata dengan ekspresi bertanya-tanya, "Aku yakin ada yang salah. Ini sama sekali nggak sejalan dengan sifat wanita itu!"

 

Luna si Ratu Gunung Es selalu mengikuti kata hatinya sendiri.

 

Mustahil dia bisa berubah pikiran secepat ini!

 

Dimas merasa ada yang aneh. Kenapa Deon memanggil Bu Luna "wanita itu"? Panggilan itu terdengar sangat akrab, seolah-olah Bu Luna adalah istri Deon!

 

Quina tersenyum lembut dan berkata.

 

"Menurutku kamu hanya khawatir tanpa alasan. Bu Suzie telah menyelesaikan masalah foto tersebut. Ketahuilah bahwa perusahaan kita memiliki sistem yang jelas dalam menghadapi masalah seperti ini!"

 

"Selain itu, Bu Luna juga memintamu pergi ke kantornya dalam sepuluh menit."

 

Deon mengerutkan kening dan membatin, 'Dalam sepuluh menit? Nggak! Aku harus menemuinya sekarang juga!!

 

Sambil memikirkan hal ini, Deon naik lift yang langsung terhubung ke kantor Luna tanpa mengabarinya.

 

Deon membuka pintu dan masuk ke kantor Luna, tetapi dia malah melihat dua wanita cantik dengan handuk mandi yang baru saja keluar dari kamar mandi!

 

Kedua wanita itu tak lain adalah Luna dan Suzie.

 

"Ah!!! Kenapa kamu nggak mengetuk pintu dulu?!" Melihat Deon masuk, wajah cantik keduanya langsung memucat.

 

Deon tertegun sejenak. Dada mereka terlihat halus dan sangat menarik perhatian hingga Deon tidak bisa mengalihkan pandangannya.

 

Sambil masih memandangi mereka, Deon bertanya, " Aku datang di waktu yang salah, ya?"

 

Handuk mandi mereka sangat pendek dan hanya menutupi sebagian dari tubuh mereka, sehingga Deon bisa melihat tubuh mereka yang putih nan indah tanpa halangan.

 

Siapa sangka di kantor Luna ada kamar mandi?

 

Dan siapa sangka Luna dan Suzie akan mandi di sana bersama-sama di siang bolong?

 

Suzie berkata dengan malu sekaligus marah, "Deon, kamu sungguh menyebalkan! Berhenti memandangi kami!"

 

Meski Suzie memarahi Deon, entah secara disengaja atau tidak, dia tiba-tiba melepas handuknya.

 

Seolah-olah dia ingin menilai apakah tubuhnya atau tubuh Luna lebih menarik bagi Deon!

 

Luna spontan menutupi tubuh Suzie dengan tangannya dan berteriak dengan marah hingga wajahnya memerah.

 

"Keluar! Dasar mesum! Bajingan nggak tahu malu! Masuk lagi nanti setelah mengetuk pintu!"

 

Seperti yang diharapkan dari seorang doktor lulusan luar negeri, Luna bahkan bisa mengutuk orang dengan lancar!

 

Wajah Deon merona sesaat, lalu dia tertawa dengan canggung dan berkata, "Maaf, maaf, aku masuk tanpa izin! Aku akan keluar sekarang!"

 

Namun, Deon menggerutu dalam hati, 'Lagi pula ini bukan pertama kalinya aku melihat tubuhnya, buat apa dia marah-marah begitu?"

 

Dua menit kemudian, Deon mengetuk pintu lagi.

 

"Masuk," jawab Luna dengan dingin seperti biasanya.

 

Deon membuka pintu dan masuk. Kali ini, Luna mengenakan rok hitam seksi yang biasa dia kenakan.

 

Suzie mengenakan piyama sutra putih yang bagian dadanya yang sangat longgar hingga belahan dadanya terlihat sekilas!

 

Luna sedang mengeringkan rambutnya, jadi Suzie berkata sambil tersenyum.

 

"Deon, jangan berpikir yang nggak-nggak. Dulu, Bu Luna dan aku memang punya kebiasaan mandi bersama di siang hari. Karena hari ini kami merasa agak tertekan, kami memutuskan untuk mandi sebentar dan menenangkan diri."

 

Luna tiba-tiba berkata, "Zie, tolong ambilkan dokumenku di Departemen Keuangan."

 

Suzie menggerutu dan berkata, "Luna! Kenapa kamu mengusirku lagi? Kamu mau melakukan sesuatu sama Deon, ya?"

 

"Omong kosong! Ada urusan pekerjaan yang harus aku jelaskan ke Deon!"

 

Luna mernelototinya dengan marah.

 

"Baik! Baik! Aku pergi sekarang!"

 

Suzie menjulurkan lidahnya dan tidak lupa mengedipkan mata pada Deon sebelum pergi.

 

Luna menatap Deon lekat-lekat dan berkata dengan ekspresi sedingin es.

 

"Kamu! Duduk!"

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 83 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 83 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.