Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 86

  

Bab 86

 

Bagas menuruti perintah Deon.

 

"Tuan Sven sangat rahasia dan jarang menyebutkan apa pun tentang Organisasi V kepadaku. Tapi, dia pernah nggak sengaja mengungkapkan bahwa Organisasi V sedang merencanakan sesuatu yang besar. Kalau berhasil, rencana tersebut bahkan bisa menumbangkan seluruh negara kita!"

 

Bagas menjelaskan secara detail.

 

Mata Deon terlihat berapi-api.

 

"Siapa pun yang berani menyerang Negara Lordia tanpa seizinku sebagai Raja Gangster sama saja menyatakan perang terhadapku!"

 

"Organisasi V, kuakui kalian sangat berani, tapi aku akan memusnahkan kalian dengan tanganku sendiri!"

 

Deon memang sudah pensiun dan bekerja sendirian.

 

Namun, dia tetaplah Raja Gangster yang sesungguhnya!

 

Killan berkata dengan sungguh-sungguh, "Jutaan tentara sedang menunggu perintahmu di Provinsi Xino, sebutkan saja perintahnya!"

 

Deon menggeleng-geleng.

 

"Musuh kita hari ini berbeda dengan musuh kita di masa lalu. Raja Neraka sekalipun bisa kita kalahkan dengan mudah karena kita nggak takut bertarung secara terbuka, tapi lawan kita nggak menyerang kita dari depan, melainkan dari kegelapan!"

 

"Mereka bagaikan tikus-tikus yang bersembunyi di selokan. Mereka lebih menakutkan daripada musuh-musuh kita sebelumnya!"

 

"Karena itu, kita nggak perlu mengerahkan pasukan. Aku akan bertanggung jawab mengusir tikus-tikus itu dari Kota Sielo."

 

Deon bertanya lagi kepada Bagas, "Apakah kamu tahu Tuan Sven saat ini berada di mana?"

 

Bagas tersenyum pahit.

 

"Setelah tragedi di Hotel Marriott, dia menjadikanku pionnya dan sudah lama memutuskan semua kontak denganku."

 

Karena sudah buntu, Deon akhirnya berkata.

 

"Killan, jaga orang ini dengan ketat. Dia masih akan berguna untukku di masa depan."

 

"Siap!"

 

Deon memanfaatkan waktu untuk pulang ke Komplek Pantai Mas untuk makan malam bersama ibunya di rumah.

 

Di luar dugaan, begitu dia masuk, dia malah tidak menemukan Henni!

 

"Ibu? Ibu?"

 

Deon terčengang, aneh sekali! Ibunya tidak suka keluar rumah dan belum terbiasa dengan lingkungan komplek ini, lantas ke mana dia pergi?

 

Deon akhirnya menelepon ibunva.

 

Namun, yang menjawab panggilannya adalah seorang pria yang suaranya seram dan kasar.

 

"Haha, Deon, akhirnya kamu menelepon juga! Kamu tahu nggak? Ibumu nggak ada di rumah!"

 

Bulu kuduk di sekujur tubuh Deon berdiri. "Kamu .... Carlos?!"

 

"Sudah lama sekali kita nggak bertemu! Kamu pasti nggak menyangka aku masih hidup, 'kan? Haha, kamu kira memiliki dukungan Dylan saja cukup untuk membunuhku dan keluargaku?!"

 

Carlos berkata sambil tertawa kejam.

 

"Sayang sekali bagimu, tapi aku berhasil bertahan hidup! Sekarang aku dilindungi mantan ketua gangster Kota Sielo, Tuan Lucius!"

 

"Lalu, aku berhasil menipu ibumu melalui SMS. Sekarang ibumu ada di sini bersamaku. Kalau kamu mau ibumu tetap hidup, datanglah ke Bar Suaka Biru! Kutunggu kedatanganmu!"

 

Sesaat kemudian, Deon mendengar suara Henni yang ketakutan dari ujung telepon.

 

"Deon, apa pun keadaannya, kamu nggak boleh kemari! Terpat ini dipenuhi preman bengis, kalau kamu datang, kamu pasti akan mati!"

 

"Diam, dasar tua bangka!" geram Carlos, disusuli suara tamparan.

 

Deon berkata dengan marah.

 

"Dasar berengsek.... Beraninya kamu menyentuh ibuku! Aku akan membunuh seluruh keluargamu! Kali ini aku benar-benar akan melakukannya!"

 

Setelah membuang ponselnya dengan kesal, dia segera memanggil Dylan.

 

"Dylan berengsek! Cepat jelaskan tempat apa itu Bar Suaka Biru dan siapa itu Tuan Lucius!"

 

Dylan tertegun dan menjawab dengan ketakutan.

 

"Tuan Lucius? Maksudnya Lucius Junaidi? Dia adalah mantan ketua gangster Kota Sielo yang kekuasaannya pernah meluas hingga nggak ada yang bisa menandinginya!"

 

"Lalu, satu tahun lalu aku pernah bekerja sebagai ketua keamanan di Bar Suaka Biru."

 

"Kabarnya, latar belakang berdirinya ini sangat hebat, karena bar ini didanai seorang wanita asing dengan latar belakang militer!"

 

Deon mengerutkan kening dan berkata, "Carlos menahan ibuku di sana dan mengancam akan membunuhnya!"

 

Dylan terkesiap, lalu segera berlutut dan berkata.

 

"Ini semua salahku yang nggak berhasil membunuh Carlos dan keluarganya! Aku nggak menyangka dia akan meribangkang seperti ini!"

 

"Tolong jangan khawatir, Kak Deon. Aku dan bawahanku akan memastikan Bibi kembali dengan selamat. Aku sudah pernah bertemu Tuan Lucius beberapa kali sebelumnya, jadi aku yakin dia akan memberikan sedikit kelonggaran padaku."

 

Bab Lengkap

Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 86 Setelah Mengetahui Rahasia ~ Bab 86 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on May 06, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.