Membakar Langit ~ Bab 2966

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2966

 

"Datanglah, petir!" seru Andrean dengan lantang sambil menunjuk ke arah langit, lalu ribuan petir seketika menyambar ke bawah. Petir itu juga membentuk satu alur yang sangat besar dan sontak menggetarkan bumi! Rasanya benar-benar seperti sedang dijatuhi hukuman dari langit.

 

Sofia menatap petir itu dengan kaget. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa leluhur keluarganya ternyata sekuat ini!

 

Serangan petir itu setara dengan tingkat raja ilahi setengah langkah!

 

Apa Adriel bisa menghadapi lawan sekuat ini?

 

Sofia pun segera memandang Adriel.

 

Adriel tampak menggelengkan kepalanya pelan menyaksikan fenomena ini sambil berkata, " Ternyata inilah kekuatan keluarga Janita..."

 

Setelah itu, Adriel menggenggam pedang panjangnya dengan erat. Begitu petir besar itu menyambar turun, Adriel langsung mengayunkan pedang panjangnya ke arah langit!

 

Seberkas cahaya pedang yang memukau pun terbang melesat ke atas langit!

 

Semua orang menyaksikan dengan kaget bagaimana petir yang besar itu perlahan-lahan lenyap.

 

Petir berukuran besar itu lenyap dalam waktu singkat, sementara cahaya pedang Adriel terus melesat ke atas. Kali ini, cahaya pedang itu menuju awan hitam yang menyelimuti langit.

 

Wus!

 

Cahaya pedang itu menembus awan gelap dan membuatnya menyebar, lalu lenyap sepenuhnya !

 

Setelah itu, segalanya kembali seperti semula.

 

Semua orang sontak tertegun menyaksikan kejadian ini!

 

Wajah Andrean juga berubah menjadi pucat pasi. Dia tertegun memperhatikan apa yang terjadi sambil berkata, "Inikah kekuatan pewaris Tabib Agung ... "

 

Satu tebasan pedang sudah cukup untuk melenyapkan jurus terkuatnya?

 

Apa pewaris Tabib Agung sekuat ini?

 

Andrean refleks menatap Adriel dengan kaget, tangannya bahkan mulai gemetar.

 

Adriel tidak melanjutkan serangannya. Dia hanya menatap Sofia sambil berkata, "Untuk kali ini saja, aku nggak membalas serangan itu dan hanya bertahan."

 

Tubuh Sofia sontak gemetar. Tentu saja dia mengerti maksud Adriel. Pria itu sengaja tidak mengerahkan kekuatan penuh demi menghormatinya. Jika sampai terjadi kembali, sudah pasti Adriel akan langsung menghabisi pihak lawan!

 

"Leluhur, Adriel sudah mengampuni Leluhur kali ini! Kurnohon, tolong Leluhur pergi saja!" pinta Sofia sambil menatap Andrean.

 

Andrean pun menatap Adriel, lalu tertawa, " Mengampuniku? Apa kamu pikir tindakanmu yang nggak memperburuk situasiku itu sama saja dengan mengampuniku?"

 

Ekspresi Andrean berubah menjadi lebih garang, lalu dia melanjutkan, "Yang namanya mengampuniku itu kalau kamu nggak membunuhku walaupun sudah membuatku nggak bisa berkutik!"

 

Duar!

 

Andrean pun mengeluarkan seluruh kekuatannya!

 

Bertarung sampai titik darah penghabisan!

 

Hanya itu cara yang bisa dia lakukan!

 

Andrean pun menegak habis Darah Keabadian yang sebenarnya ditujukan untuk Adriel. Matanya langsung tampak merah menyala, aura yang terpancar dari sekujur tubuhnya juga menjadi sangat kuat!

 

"Wilayah Hukuman Ilahi!" seru Andrean dengan lantang, lalu wilayah yang luas kembali muncul di sekitarnya. Awan gelap bergulung memenuhi langit dan petir kembali menyambar terus-terusan.

 

Kali ini, Andrean tiba-tiba mengangkat tangannya dan menggenggam petir yang menyambar turun. Petir itu pun sontak memadat dan membentuk sebuah tombak.

 

Dengan mata yang tampak merah menyala, Andrean melesatkan tombak itu ke arah Adriel sambil berseru, "Salah satu dari kita pasti mati hari ini!"

 

"Oke, kalau begitu kamu mati saja sekalian."

 

Adriel pun menghunuskan pedangnya pada saat yang bersamaan!

 

Hunusannya itu benar-benar kuat. Tubuh Elemen Matahari, kekuatan tiga kali lipat dari Teknik Penerobos Surgawi, serta kekuatan yang besar dari Jurus Naga Gajah Penghempas Langit langsung beradu dengan serangan petir lawan.

 

Duar!

 

Tombak petir itu seolah memiliki wujud yang nyata.

 

Serangannya menimbulkan guncangan yang dahsyat dengan kilatan listrik menyebar ke mana-mana, beserta ledakan energi sejati yang sangat kuat.

 

Andrean menatap Adriel dengan geram, lengannya sampai gemetar. Padahal kekuatan Adriel hanya sebatas gemetar master ilahi tingkat delapan, tetapi serangannya begitu kuat!

 

Sorot tatapan Andrean pun tampak menyalang. " Orang yang bisa memenangkan pertempuran sengit hanyalah mereka yang berani! Aku nggak mungkin kalah di saat sudah terdesak begini!"

 

Andrean pun berseru dengan lantang, lalu menggenggam tombak petirnya dengan erat dan bergerak melesat ke arah Adriel. Petir yang berkilat di sekujur tubuhnya membuat kecepatannya makin dahsyat. Andrean tampak seperti kilat yang melesat melintasi medan pertarungan.

 

Adriel mengayunkan pedangnya dengan santai untuk menghadapi serangan tombak yang sangat kuat itu sambil berseru menghina, "Memangnya kamu pantas disebut pemberani?"

 

Duar!

 

Mereka berdua kembali beradu kekuatan. Adriel terpukul mundur selangkah, sementara Andrean terpukul mundur beberapa langkah. Akan tetapi, sesaat kemudian, dia sudah melesat lagi seperti orang kesetanan. Petir terus menghujam turun dari atas langit ke arah Adriel.

 

Sinar keperakan menyebar ke segala penjuru, petir dan guntur memenuhi langit. Suasana pertempuran terasa begitu menegangkan.

 

Serangan Andrean yang bagaikan sapuan badai itu ternyata mampu diprediksi dengan sempurna oleh Adriel. Adriel terus menangkis dan membalas.

 

Walaupun Adriel masih muda, seni bela dirinya jauh lebih kuat daripada Andrean yang biasanya jarang bertarung karena takut mati.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2966 Membakar Langit ~ Bab 2966 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.