Membakar Langit ~ Bab 2986

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2986

 

Begitu selesai berbicara, Leluhur Keempat Belas mengayunkan tombaknya ke arah Adriel dengan sangat mendominasi.

 

Jiwa-jiwa yang banyak itu juga meraung dan menyerbu ke arah Adriel!

 

Roar!

 

Raungan naga dan gajah menggema, disertai dengan berbagai bayangan aneh yang mengguncang hebat dan menyerang ke arah Leluhur Keempat Belas!

 

Di udara, Adriel dan Leluhur Keempat Belas bertempur sengit. Cahaya keemasan bersinar megah dan agung, menekan terus ke depan. Setiap serangan seperti gunung runtuh dengan kekuatan luar biasa.

 

Krak!

 

Tangan Leluhur Keempat Belas yang memegang tombak bergetar hebat. Darah berceceran, dan tangannya hampir hancur.

 

Sesaat kemudian, Adriel menyerang dengan ganas lagi. Dengan satu pukulan, banyak jiwa meraung ketakutan dan mundur ke samping. Pukulan itu seperti badai topan, langsung menghantam tubuh Leluhur Keempat Belas.

 

Adriel tidak terkalahkan. Dia menekan Leluhur Keempat Belas hingga tak bisa melawan.

 

"Anak ini sangat kuat!"

 

Mata Leluhur Keempat Belas berkedut. Kekuatan tempur Adriel benar-benar dahsyat. Meskipun baru membuka Penerobosan Keempat dan hanya master ilahi tingkat sembilan, dia benar-benar mengalahkan seorang raja ilahi dan berada pada posisi yang kurang menguntungkan!

 

Dia belum pernah mendengar kekuatan bertarung seperti itu.

 

"Kekuatan sejati hanya ditempa di medan hidup dan mati, nggak seperti kamu yang hanya mengandalkan sumber daya di alam rahasia. Meskipun kamu mencapai alam raja ilahi, itu semua hanya kedok. Sekarang kamu paham? Dasar nggak berguna!" ucap Adriel dengan nada sinis.

 

"Itu karena kamu nggak punya kekuatan, makanya kamu harus mengasah dirimu di medan hidup dan mati. Bagaimana mungkin kaum dewaku merendahkan diri seperti itu?"

 

Ketika mengatakan hal ini, Leluhur Keempat Belas tidak takut sama sekali. Dia bertarung dan mundur pada saat yang sama, tetapi luka di tubuhnya sembuh dengan cepat. Dia benar-benar abadi!

 

Dia menatap Adriel dengan tatapan dingin sambil tersenyum sinis. "Kamu nggak bisa menahan serangan sekuat ini terlalu lama. Kalau mau membunuhku, kamu harus minum Darah Keabadian.

 

Adriel sedikit mengernyit. Dia punya firasat aneh, seolah-olah pihak lain sedang menggodanya untuk meminum Darah Keabadian.

 

"Apa ada yang mencurigakan tentang Darah Keabadian?" Adriel menatapnya.

 

Leluhur Keempat Belas terkekeh dan berkata, " Kamu akan tahu kalau kamu mencoba meminumnya."

 

Senyuman itu licik dan penuh tipu daya, seolah menyembunyikan jebakan besar. Kalau diminum, bisa saja terjebak. Namun kalau tidak, dia akan kehilangan senjata pemungkas.

 

Sungguh dilema.

 

Ada juga segel pelindung dari pembacaan pikiran, jadi teknik membaca pikiran Adriel tidak berhasil.

 

"Kemampuan bela diri lelaki tua itu nggak begitu bagus, tapi dia cukup berbahaya."

 

Adriel tersenyum, lalu mengguncang pedang setengah jadi dengan keras dan menebas lagi!

 

Bum!

 

Tebasan ini menggabungkan semua kartu AS dan pemahaman seni bela dirinya. Gelombangnya berlapis lapis. Saat tombak Leluhur Keempat Belas menyambut tebasan itu, telapak tangannya bergetar hebat, hampir tak bisa memegang tombaknya. Tubuhnya seperti akan hancur.

 

Leluhur Keempat Belas mengeluarkan teriakan aneh, telapak tangannya berdarah dan kedua lengannya gemetar hebat. Pembuluh darah di dalamnya pecah dan darah muncrat keluar. Dia mengalami luka serius dan napasnya melemah dengan cepat.

 

"Pemulihan juga ada batasnya. Kalau aku bisa menghajarmu sampai mati, bahkan Darah Keabadian pun nggak bisa menyelamatkanmu."

 

Saat Adriel mengangkat tangan dan kakinya, kekuatannya meledak, niat pedangnya menjadi lebih mengerikan.

 

Ketika Leluhur Keempat Belas mendengar ini, matanya terpaku, karena apa yang dikatakan Adriel adalah kebenaran dan dia tidak dapat membantahnya.

 

"Kamu sudah menghabiskan terlalu banyak energi. Kamu nggak akan mampu bertahan sampai saat itu..." ujarnya dengan nada dingin, lalu maju menyerang Adriel.

 

Adriel selalu menggunakan kekuatan maksimalnya dalam setiap serangan. Setiap kali menyerang, dia menarik sejumlah besar energi sejati dari tubuhnya, yang menghabiskan banyak energi.

 

Ini jelas berisiko tinggi dan bisa membuatnya kehabisan energi. Strategi Leluhur Keempat Belas adalah bertahan sampai saat itu tiba.

 

"Aku penasaran, berapa lama kamu bisa bertahan!"

 

"Jangan samakan aku denganmu. Ketahananku bukan sesuatu yang bisa kamu bayangkan!" seru Adriel sambil mengangkat tinju dan pedangnya, lalu menyerang ke depan.

 

Di kejauhan, Davina dan yang lainnya sangat terpukau saat melihat ini. Seni bela diri Adriel yang mendominasi menekan lawannya hingga langit penuh warna. Pemandangan ini sungguh mencengangkan.

 

Mata Freya berkedut saat menyaksikannya. Apakah ini kekuatan sejati Adriel? Dulu, dia pernah menjadi musuh orang ini?

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2986 Membakar Langit ~ Bab 2986 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 28, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.