Membakar Langit ~ Bab 2980

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2980

Tombak Pelangi Putih diputar kuat di tangan Adriel, lalu dihentakkan tajam, menyambar ke arah Leluhur Keempat Belas seperti kilat yang membelah langit.

 

"Seorang penguasa yang menganggap dirinya dewa? Harus kutampar biar sadar!" teriak Adriel.

 

Tsssh!

 

Namun saat itu juga, di tangan lawan muncul sebilah tombak besar yang tajam dan menyeramkan. Senjata itu langsung membentur tombak Adriel, menimbulkan benturan keras!

 

Keduanya langsung bergerak cepat di udara. Cahaya membuncah ke mana-mana, setiap kilatan cahaya menandai satu benturan hidup-mati di antara mereka.

 

Cahaya listrik menyambar-nyambar, suara logam berdentangan memekakkan telinga, disertai simbol-simbol menyilaukan yang terus bermunculan. Itu adalah tabrakan brutal antar senjata. Ini bukan pertarungan biasa, ini duel mematikan!

 

"Apa? Kakek bahkan nggak bisa langsung membunuhnya? seru Leluhur Keenam Belas dengan kaget.

 

Di pikirannya, seorang raja ilahi seharusnya bisa menginjak siapa pun yang masih di bawah tingkat itu. Namun sekarang... Adriel bisa menahan?

 

"Bersama! Kita habisi dia!" bentak Leluhur Kelima Belas dengan wajah gelap.

 

Leluhur Keenam Belas tampak ragu. Dia sudah pernah dikhianati sekali dan tahu betul ayahnya itu tidak bisa dipercaya.

 

Namun, Leluhur Kelima Belas hanya mendengus marah. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung melompat ke medan pertempuran!

 

"Ayah! Aku bantu!" teriaknya sambil menerjang ke tengah pertempuran.

 

Momen berikutnya, tepat saat Adriel sedang berduel sengit dengan Leluhur Keempat Belas, sebuah pukulan dari Leluhur Kelima Belas menghantam dari samping. Adriel langsung mengerahkan energi pelindungnya, cahaya keemasan memancar keras dari tubuhnya. Dia berhasil menahan serangan itu, tetapi tetap terlempar mundur belasan langkah.

 

"Pasukan ayah dan anak, ya? Baiklah, serbu bersama saja sekalian!" seru Adriel sambil tertawa, matanya penuh semangat bertarung, darah dalam tubuhnya bergolak.

 

Bum!

 

Tombak besar kembali menyambar ke arahnya. Kali ini, kekuatan tombak itu mengguncang seluruh arena. Di belakang tombak itu, tubuh Leluhur Keempat Belas bersinar terang, auranya meledak -ledak, mengaduk seluruh aliran energi di sekitar!

 

Baru saja Adriel menghempaskan serangan itu, mendadak merinding. Dia menoleh dan melihat Cahaya Pelangi Putih menerobos masuk ke dalam medan tempur.

 

Leluhur Keenam Belas ikut menyerang!

 

Tiga serangan dari tiga arah yang berbeda, serempak datang menghantam!

 

"Tiga kaisar sekaligus? Hahaha, bagus! Hari ini kubuktikan aku bisa menghadapi kalian bertiga sendirian!" seru Adriel sambil tertawa lantang. Matanya membara, semangat bertarungnya menyala -nyala.

 

Dia langsung mengangkat tangan. Api dari Wilayah Api Seribu Wujud meledak dahsyat, menelan seluruh medan dalam kobaran merah menyala. Suara raungan magis bermunculan dari dalam api, seolah dunia berubah jadi neraka.

 

Akhirnya, Adriel pun mengerahkan seluruh kekuatan sejatinya!

 

Menghadapi tiga serangan bersamaan, Adriel hanya melambaikan tangan. Wilayah Api Seribu Wajah menggulung ke depan, langsung menyapu ke arah Leluhur Keenam Belas! Api menyelimuti seluruh tubuhnya. Teriakan histeris terdengar seketika.

 

Energi sejati pelindung tubuh Leluhur Keenam Belas langsung terbakar habis! Dia pun panik, matanya membelalak ketakutan sambil mengerahkan semua energi untuk memadamkan api yang membakar dirinya.

 

Berikutnya, serangan dari Leluhur Kelima Belas datang. Namun, Adriel tetap berdiri kokoh. Dia menghimpun kekuatan dari Sungai Darah, dan meninju keras ke depan dengan tinju berselimut cahaya keemasan! Duar! Dua pukulan bertemu. Tulang di tangan Leluhur Kelima Belas langsung berbunyi. Dia menjerit keras dan terpental mundur.

 

Kini giliran Leluhur Keempat Belas! Serangan tombaknya membelah udara dan mengarah tepat ke Adriel. Namun, Adriel mengeluarkan cahaya dewa dari kedua matanya. Clang! Pedang setengah jadi keluar dari tubuh Adriel dan langsung menabrak tombak itu. Kilat menggelegar dari pedang itu, menyusuri tombak dan... Rambut Leluhur Keempat Belas berdiri semua!

 

Namun, sebelum dia bisa membalas, tubuhnya mendadak berhenti. Matanya membelalak. Dia menatap Adriel penuh rasa tak percaya.

 

Kini Adriel benar-benar berubah. Di balik sorot matanya, cahaya dewa menyala. Seluruh tubuhnya diliputi cahaya emas yang luar biasa terang. Daging dan darahnya tampak seperti terbuat dari kaca emas yang transparan. Aura dari tubuhnya menggelegak, darah keemasannya melingkupi seluruh tubuh, membuatnya tampak seperti berdiri di tengah matahari.

 

Pemandangan itu luar biasa. Seperti dewa sejati turun ke dunia fana.

 

"Hebat ... kuat sekali..." bisik Sofia dengan mulut sedikit terbuka.

 

"Itu... itu Adriel?" gumam Dewina, sulit mempercayai kalau sosok seperti dewa itu adalah orang yang dulu pernah menjepit dadanya sambil bicara seenaknya.

 

"Ini dia, Adriel sejati... yang tak terkalahkan di dunia!" seru Davina, menatapnya dengan mata berkaca-kaca sambil menarik napas dalam.

 

Dulu saat pertarungan melawan Guru Kaisar, dia tidak sempat melihat sendiri kejayaannya.

 

Namun sekarang... kekuatan Adriel bahkan sudah menembus pemahamannya tentang dunia bela diri. Apa dia benar-benar ingin jadi penguasa tertinggi zaman ini?

 

Saat ini, wajah para kaisar langsung berubah drastis.

 

Tatapan Leluhur Keempat Belas penuh kewaspadaan.

 

"Ada yang nggak beres ... kekuatan seperti ini nggak mungkin dimiliki seorang pemuda. Siapa kamu sebenarnya?" tanya Leluhur Keempat Belas dengan suara berat.

 

"Kamu pantas bertanya?" balas Adriel dingin.

 

Duar! Sebuah tinju langsung melayang ke arahnya.

 

Tinju itu beratnya seperti gunung, penuh dengan kekuatan tubuh dari Tubuh Elemen Matahari yang meledak sepenuhnya. Tinju itu mengarah langsung ke kepala Leluhur Keempat Belas!

 

Wajah Leluhur Keempat Belas berubah tegang, dan día segera mengangkat tombak untuk menangkis!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2980 Membakar Langit ~ Bab 2980 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.