Membakar Langit ~ Bab 2969

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2969

 

Leluhur Keenam Belas juga menatap Adriel dengan ragu. "Kekuatan ini hebat sekali... Siapa dia sebenarnya? Ah, sudahlah... "

 

Leluhur Keenam Belas pun mengibaskan tangannya.

 

Beberapa master ilahi yang merasa cemas itu terlihat serius. Mereka melangkah ke depan, lalu pada detik berikutnya langsung melesat!

 

Adriel juga membuka matanya. Jauh di dalam pandangannya, Naga Gajah berputar perlahan dan auranya melonjak dengan kuat.

 

Sesaat kemudian, sosok Adriel tiba-tiba menghilang.

 

Beberapa orang pengawal yang hendak menyerang itu sontak terkejut karena target mereka mendadak hilang. Akan tetapi, langkah mereka tiba-tiba berhenti karena ada sesosok orang muncul di hadapan mereka. Jaraknya kurang dari satu meter.

 

Sepasang pupil yang misterius itu menatap semua orang dengan acuh tak acuh dan mendalam.

 

Walaupun yang dipandangi adalah sekelompok orang, rasanya seperti hanya satu orang saja yang ditatap. Salah seorang dari mereka pun entah kenapa mendadak merasa ketakutan dan hendak melangkah mundur.

 

"Tatap aku."

 

Seolah seperti diperintah, mereka semua sontak terpaku oleh pupil yang misterius itu. Tubuh mereka mendadak tidak bisa digerakkan.

 

Duar!

 

Puluhan ledakan pun terjadi secara bersamaan.

 

Tubuh semua orang itu hancur, daging dan darah mereka menyebar ke segala penjuru.

 

Di tengah adegan yang penuh darah itu, seseorang tampak berjalan perlahan. Sosok itu membawa pedang, tetapi bilahnya bersih tanpa setetes darah pun.

 

Adriel selalu melatih teknik ilusi milik Guru Negara ini dengan tekun. Teknik ini sangat efektif dan manjur untuk menghadapi lawan yang lemah seperti mereka.

 

Sofia termangu menatap sosok itu, ekspresinya terlihat sangat kaget. Dia baru tersadar dari keterkejutannya saat hujan darah yang tiba-tiba menodai gaunnya. Sofia pun bergegas mundur sambil memandang hujan darah itu dengan gemetar ketakutan. "Itu ... itu jurus apa? Kenapa dengan sekali pandang saja mereka sudah ... "

 

Sofia refleks menoleh ke Davina, berharap mendapatkan penjelasan.

 

Namun, Davina sedang fokus menatap orang yang berjalan menuju Leluhur Keenam Belas itu dengan berbinar. "Keren sekali... "

 

Dewina yang juga sedang berusaha untuk bangkit berdiri di mulut gua sontak kebingungan setelah menyaksikan apa yang terjadi. "Eh, sebentar, ke mana leluhurku? Leluhurku pergi ke mana? Tunggu dulu, itu siapa yang di atas langit? Kaisar? Sialan, apa sih yang sedang terjadi?"

 

Leluhur Keenam Belas sendiri tampak tertegun setelah menyaksikan para bawahannya yang tewas mengenaskan dalam sekejap itu. Saat dia mengangkat pandangannya, dia langsung disambut dengan sesosok orang yang perlahan berjalan menghampirinya. Sudut mata Leluhur Keenam Belas sontak berkedut sedikit.

 

"Bukannya tadi kamu bilang mau membunuhku ?

 

Kenapa sekarang malah nggak berani menatapku?" tanya Adriel dengan tenang, tetapi penuh wibawa.

 

Ekspresi Leluhur Keenam Belas langsung terlihat lebih muram, tetapi dia tetap memalingkan pandangannya. Dia tidak mau menatap langsung ke arah pupil Adriel.

 

Entah kenapa Leluhur Keenam Belas merasa terintimidasi dengan pupil itu. Rasanya mata Adriel itu lebih menakutkan daripada Tubuh Elemen Matahari dan Jurus Iblis Darah, bahkan Teknik Penerobos Surgawi sekali pun.

 

"Begitu baru benar. Memang harusnya kamu menundukkan kepalamu saat melihatku," komentar Adriel sambil tersenyum.

 

"Itu 'kan cuma teknik ilusi!" seru Leluhur Keenam Belas dengan marah. "Kamu bisa apa kalau nggak punya teknik ilusi itu dan Teknik Penerobos Surgawi? Kamu bahkan nggak pantas berbicara padaku! Aku bertaruh satu tangan denganmu! Apa kamu berani nggak menggunakan semua bala bantuan itu?"

 

"Jangan bilang kamu lagi menantangku?" sahut Adriel sambil menatap Leluhur Keenam Belas. "Apa kamu pikir semua anak muda pasti ingin bersaing dan membuktikan diri? Kamu pikir aku akan melepaskan teknik rahasiaku demi bertarung denganmu? Memangnya aku salah apa sampai kamu menganggapku sebodoh itu?"

 

Sebelumnya, Adriel melatih seni bela dirinya dengan Leluhur Ketujuh Belas semata-mata karena waktunya masih cukup. Namun, sekarang? Masih ada dua kaisar lagi yang akan datang. Bukankah sebuah tindakan bodoh apabila melepaskan teknik rahasianya?

 

Leluhur Keenam Belas sontak terdiam, dia terlihat kaget dan marah.

 

"Nggak mungkin, masa iya kamu sebodoh itu?" tanya Adriel lagi dengan heran.

 

"Dasar sombong!" seru Leluhur Keenan Belas dengan marah, lalu langsung menatap Adriel dan mengeluarkan serangan telapak tangannya!

 

Akan tetapi, gerakannya mendadak menjadi agak kaku. Karena begitu melihat sepasang mata Adriel itu, otaknya seolah berhenti bekerja! 1

 

Setelah itu, terdengarlah sebuah suara di dalam benak Leluhur Keenam Belas, "Ternyata kamu benar -benar berani mengangkat kepalamu?"

 

Tiba-tiba, tubuh Leluhur Keenam Belas gemetar. Dia bisa merasakan semacam hawa mematikan yang membuat jantungnya seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik. Leluhur Keenam Belas pun tersadar dari keterkejutannya, bertepatan dengan matanya yang melihat seberkas cahaya pedang melesat ke arahnya. Leluhur Keenam Belas refleks mengambil beberapa langkah mundur untuk menghindar!

 

Leluhur Keenam Belas memandang bahunya dengan gemetar. Sudah ada luka tebasan yang mengerikan di sana, darahnya juga mengalir dengan deras. Jika tadi dia tidak segera menghindar, sekarang dia pasti sudah terluka parah.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2969 Membakar Langit ~ Bab 2969 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.