Membakar Langit ~ Bab 2979

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2979

 

Pertemuan baru saja dimulai, tetapi serangannya langsung seagresif itu.

 

"Raja ilahi!" seru Davina dengan mata menyipit penuh kewaspadaan, menatap Leluhur Keempat Belas dengan hati tergetar hebat.

 

Dalam hatinya muncul keraguan. Setahunya, dulu saat Leluhur Keempat Belas masih berkuasa, dia bukan petarung hebat, hanya setara dengan master ilahi tingkat tujuh. Namun sekarang... apa mungkin selama bertahun-tahun di dalam alam rahasia itu, kekuatannya melonjak sejauh ini?

 

Leluhur Keempat Belas berdiri tegak di udara, diselimuti cahaya keemasan-ungu, seluruh tubuhnya memancarkan aura raja ilahi yang luar biasa menakutkan.

 

Glek.

 

Leluhur Kelima Belas menelan ludah dengan susah payah, lalu memaksakan diri tersenyum dan berkata, "Ayah... kamu makin hebat saja, ya..."

 

"Apa? Kakek, kamu sudah menembus batas jadi raja ilahi?" seru Leluhur Keenam Belas dengan gembira yang tak bisa disembunyikan.

 

Jelas dia baru tahu kalau Leluhur Keempat Belas telah berhasil melampaui batas tersebut.

 

"Saat kalian berdua lagi malas-malasan," ujar Leluhur Keempat Belas dengan suara dingin.

 

Sekejap, keduanya langsung menunduk malu, tak berani berkata lagi.

 

Kini, tatapan Leluhur Keempat Belas kembali mengarah ke Adriel. Matanya menyipit, dan auranya mulai mengancam. Dia bersiap menyerang!

 

Semua mata langsung tertuju padanya!

 

Di hati Leluhur Kelima Belas dan Keenam Belas, harapan pun membuncah. Dengan kedatangan seorang raja ilahi, Adriel pasti akan mati di tempat!

 

Sementara itu, Sofia hanya bisa mengerutkan kening. Kekuatan Leluhur Keempat Belas benar-benar di luar dugaannya. Jika Leluhur Keempat Belas saja sudah setingkat raja ilahi ... jangan-jangan para kaisar lainnya jauh lebih mengerikan ?

 

"Sebelum masuk ke sini, aku dapat kabar kalau yang terkuat di wilayah ini cuma master ilahi tingkat sembilan. Tapi sekarang, kenapa tiba-tiba ada yang raja ilahi setengah langkah, bahkan raja ilahi segala? "tanya Adriel dengan heran, menatap Leluhur Keempat Belas.

 

"Itu kabar lama. alam rahasia ini sudah mengalami perubahan besar yang nggak bisa kamu bayangkan, "sahut Leluhur Keempat Belas sambil mendengus remeh.

 

"Perubahan besar?"

 

Adriel menatapnya dengan wajah serius.

 

"Iya." Leluhur Keempat Belas menatapnya dari atas dengan tatapan dingin, lalu mengucapkan dua kata dengan tegas, "Darah Keabadian."

 

Alis Adriel mengernyit dan membalas, "Setahuku, Tabib Agung nggak pernah menciptakan hal macam itu."

 

"Ada banyak hal yang nggak kamu tahu," balas Leluhur Keempat Belas sambil menyeringai tipis." Yang perlu kamu tahu hanyalah, satu tetes Darah Keabadian bisa memperpanjang umurku setahun dan mempercepat kultivasi. Dan... keluarga kerajaan sudah berhasil mengumpulkan satu kolam penuh!"

 

Bum!

 

Begitu kata-kata itu terucap, hati Davina langsung terguncang hebat!

 

Tidak heran para kaisar jadi begitu kuat setelah masuk wilayah ini, ternyata karena mereka menguasai kolam Darah Keabadian!

 

"Aku memberitahumu semua ini agar kamu sadar, pemberontakan kalian itu sama seperti manusia biasa menantang para dewa. Sungguh konyol!" ujar Leluhur Keempat Belas dengan dingin tanpa menutup-nutupi sedikit pun.

 

Dengan cadangan kekuatan sebesar itu, dia bahkan tidak merasa perlu menyembunyikannya. Dia justru ingin menunjukkan kekuatan mutlaknya untuk menakut-nakuti semut seperti mereka!

 

"Keluarga kerajaan berani menyebut diri dewa?" tanya Adriel, nadanya mulai mengeras.

 

"Kenapa nggak?" sahut Leluhur Keempat Belas dengan penuh ejekan. "Dengan atau tanpa Darah Keabadian, itu pembeda antara manusia dan dewa!"

 

Mendadak, dia merogoh dari balik jubah dan mengeluarkan sebuah botol berisi cairan keemasan. Menatap Adriel dengan sorot mata mengejek, dia berkata, "Satu botol ini cukup untuk memperpanjang hidupku puluhan tahun. Mau? Sayang sekali... ini bukan untuk manusia rendahan sepertimu."

 

Melihat botol itu, mata Leluhur Kelima Belas dan Keenam Belas langsung berbinar-binar penuh nafsu.

 

Bahkan mereka berdua, tiap tahun hanya diberi setengah botol saja, dan itu pun cuma untuk membantu latihan.

 

"Tak perlu pamer, Ayah. Lihat-lihat nanti bocah itu iri dan mentalnya langsung hancur," kata Leluhur Kelima Belas dengan sinis.

 

"Adriel, mau coba rasanya jadi dewa?" ejek Leluhur Keenam Belas sambil tertawa. "Kalau kamu mau berlutut minta ampun sekarang, mungkin kamu bisa dapat setetes. Siapa tahu bisa bantu kamu naik tingkat!"

 

Keduanya tertawa penuh percaya diri. Dengan sebotol penuh Darah Keabadian di tangan, Leluhur Keempat Belas bisa pulih dari luka seberat apa pun. Mereka merasa... tak terkalahkan!

 

Namun, pada saat itu juga, Adriel hanya terdiam sejenak. Lalu perlahan dia mengeluarkan... tiga botol Darah Keabadian dari balik jubahnya.

 

Seketika, keduanya ternganga. Wajah mereka membeku.

 

Bahkan Leluhur Keempat Belas langsung terbelalak. Dia memandangi Adriel dengan ekspresi terkejut yang tak bisa disembunyikan. "Nggak mungkin dari mana kamu dapat itu?"

 

Tadi, saat melihat Teknik Penerobos Surgawi, dia masih bisa tetap tenang. Namun sekarang, melihat Darah Keabadian di tangan orang luar, ketenangannya langsung runtuh!

 

Adriel memandangnya santai, lalu berkata pelan, " Mau? Berlutut dan sujud, baru kuberi."

 

"Barang suci para dewa bukan untuk disentuh manusia!" bentak Leluhur Keempat Belas dingin, sorot matanya membunuh. "Serahkan itu! Aku akan memberimu waktu satu jam untuk kabur!"

 

Seluruh tubuhnya memancarkan cahaya ungu keemasan, berdiri angkuh seolah dewa di atas langit.

 

Tsssh!

 

Jawaban Adriel adalah sebuah tombak tempur, tombak yang dia rebut dari tangan Leluhur Keenam Belas sebelumnya.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2979 Membakar Langit ~ Bab 2979 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.