Membakar Langit ~ Bab 2981

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2981

 

Benturan keras menggema, nyaris memekakkan telinga semua orang di tempat itu. Dalam sorot mata terkejut para penonton, tombak besar di tangan Leluhur Keempat Belas justru terlempar balik. Dia sendiri mundur beberapa langkah, lalu terkejut saat melihat di permukaan tombaknya muncul... bekas pukulan!

 

"Dagingnya ... cukup kuat buat meninggalkan jejak di senjata tingkat langit?" gumamnya dengan wajah terbelalak.

 

Namun, sebelum dia sempat mencerna, Adriel sudah melesat ke arah dua lawan lainnya!

 

Leluhur Kelima Belas dan Keenam Belas belum sempat pulih dari serangan sebelumnya. Saat mereka kembali fokus, sosok Adriel yang diselimuti cahaya keemasan sudah meluncur ke arah mereka seperti meteor tak terkendali! Mereka buru-buru membalas, tetapi rasanya seperti ditabrak gunung!

 

Duar! Tubuh keduanya terpental hebat, darah menyembur dari mulut, langsung terlempar jauh.

 

Adriel berdiri tegak di udara, menatap ketiga lawannya dari atas sambil berseru, "Hanya segini? Mengecewakan!"

 

Dulu saat membunuh Guru Kaisar saja dia masih cukup kewalahan. Namun setelah memasuki alam rahasia ini, pemahaman bela dirinya naik ke tingkat baru. Kini, mengalahkan Leluhur Ketujuh Belas hanya butuh tenaga murni. Bahkan menghadapi satu raja ilahi dan dua raja ilahi setengah langkah pun tidak lagi terasa berat!

 

Ketiga penguasa itu pun naik pitam. Mereka yang selama ini menyebut diri sebagai kaum dewa, kini justru dipermalukan di depan umum oleh Adriel. Kapan mereka pernah dipermalukan begini?

 

"Manusia hanya bisa meledak saat berada di ujung tanduk. Mungkin tekanan kalian masih kurang biar kutambah!" seru Adriel.

 

Begitu suaranya jatuh, tubuhnya pun melesat kembali ke medan pertempuran.

 

Bum! Seluruh medan kembali bergemuruh. Energi sejati mengamuk, menghantam ke segala arah.

 

Ketiga penguasa itu makin terbakar amarah!

 

Mereka mengerahkan semua teknik pamungkas, menyerang Adriel dari berbagai arah!

 

"Bagus! Maju terus!"

 

Adriel tertawa lantang, lalu menerjang ke tengah medan. Dia menghantam tombak Leluhur Keempat Belas hingga berkilat-kilat, membuat senjata itu terlempar ke samping, bahkan membuat telapak tangan Leluhur Keempat Belas retak hingga berdarah.

 

Kini kekuatan Adriel sudah mencapai puncaknya. Tiap gerakan penuh kekuasaan mutlak. Saat itu, Leluhur Kelima Belas dan Keenam Belas diam-diam menyelinap dari belakang dan hendak menyerang.

 

Namun, Adriel seolah punya mata di belakang. Dia tiba-tiba berbalik dan melepaskan pukulan emas yang menyilaukan, membuat seluruh area di sekitarnya bersinar terang.

 

Bugh!

 

Leluhur Kelima Belas langsung batuk darah, tubuhnya terpental jauh. Dia tidak mampu menahan pukulan itu. Di balik jubahnya, baju zirah lunak robek terbuka, memperlihatkan jejak pukulan emas.

 

Dia terperanjat, kalau bukan karena zirah itu, mungkin sekarang tubuhnya sudah hancur lebur.

 

Namun, sebelum dia bisa bernapas lega, teriakan panik meledak di sebelahnya.

 

"Adriel datang!" jerit Leluhur Keenam Belas dengan ngeri. Adriel memang sudah menukik ke arahnya dengan kekuatan penuh!

 

Meski statusnya raja ilahi setengah langkah, Leluhur Keenam Belas justru tampak tak berdaya.

 

Dia menjerit ketakutan dan buru-buru mengangkat tangan buat bertahan, tetapi sudah terlambat. Duar!

 

Tubuhnya terlempar seperti peluru, darah menyembur dari mulut. Lengan kanannya remuk total!

 

"Kakek! Tolong aku!" jeritnya panik.

 

"Teriak-teriak minta kakek? Kenapa nggak panggil aku 'kakek' saja sekalian?" balas Adriel dengan suara penuh ejekan, lalu kembali mengayunkan tinjunya.

 

"Jangan!"

 

Leluhur Keenam Belas berteriak panik dan mencoba kabur, tetapi sudah tidak ada waktu. Tinju itu kembali menghantam, menghancurkan energi sejati pelindung tubuh lagi.

 

Kekuatan tubuh dan teknik bela diri Adriel terlalu brutal. Bahkan raja ilahi pun akan sulit bertahan, apalagi dia! Teriakan memilukan terdengar saat lengannya meledak jadi kabut darah!

 

"Adriel!"

 

Leluhur Keenam Belas mengerang kesakitan. Dulu dia datang buat membunuh Adriel, tetapi kini justru dirinya yang hampir mati lebih dulu.

 

"Tenang saja. Nanti saat kamu benar-benar sekarat, kamu pasti bersyukur masih bisa merasa sakit sekarang," kata Adriel datar sambil mengangkat pedangnya.

 

Bilah pedang itu meluncur menuju lehernya!

 

Namun di saat itu juga, Leluhur Keempat Belas melesat secepat kilat, menubruk ke depan dan mengayunkan tombaknya untuk memblokir!

 

Tsssh!

 

Benturan keras menyemburkan bunga api, suara benturannya menembus gendang telinga semua orang.

 

Leluhur Keempat Belas meraung marah. Kedua tangannya bergetar keras. Tombaknya nyaris lepas dari genggaman. Dia terdorong mundur, menghancurkan tanah di bawah kakinya sebelum akhirnya berhasil berhenti.

 

Dia menatap Adriel dengan mata melotot dan berteriak, "Berani-beraninya kamu sakiti cucuku!"

 

Adriel berdiri tenang di udara, menatap ke bawah sambil berkata, "Jadi... mau kabur?"

 

"Aku dari keluarga kerajaan, dewa di alam rahasia ini! Mana mungkin takut padamu!" seru Leluhur Keempat Belas dengan marah.

 

"Aku nggak tanya kamu," sahut Adriel santai.

 

Leluhur Keempat Belas terdiam. Perlahan dia menoleh ke belakang dan melihat Leluhur Keenam Belas ternyata sudah membalik badan dan lari terbirit-birit!

 

Sedangkan Leluhur Kelima Belas? Jauh lebih dulu kabur entah ke mana.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2981 Membakar Langit ~ Bab 2981 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 27, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.