Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2968
Adriel terdiam sebentar, lalu tertawa
sambil berkata, "Pintar juga, tapi memangnya kamu bisa lari ke mana?"
Setelah itu, Adriel menengadah ke
langit.
Ada banyak sosok yang bergerak
melesat di atas langit sana dan cakupan kepungan pun segera menyempit. Puluhan
sosok berdiri tegak di tengah udara, kebanyakan dari mereka sudah mencapai
tingkat raja ilahi setengah langkah. Bahkan ada pula yang sudah setingkat
master ilahi tingkat menengah. Sekilas kelihatannya cukup mengesankan.
Tidak lama kemudian, datanglah
sesosok orang yang terbungkus cahaya keperakan. Dia berdiri di tengah udara, di
barisan paling depan.
Sebuah suara yang penuh rasa hormat
pun bergema dengan lantang di atas langit, "Hormat kepada Leluhur Keenam
Belas!"
Cahaya keperakan itu menyebar
memenuhi langit, lalu sesosok pria paruh baya pun perlahan muncul. Wajahnya
terlihat sangat berwibawa, sorot tatapannya begitu dingin. Dia memandang ke
bawah dengan angkuh, aura raja ilahi setengah langkahnya terasa begitu
mengintimidasi.
"Gawat!"
Wajah Sofia sontak menjadi pucat
pasi. Leluhur Keenam Belas mungkin bukanlah lawan yang berat, tetapi jika
berhasil mengulur waktu, itu berarti ada dua kaisar lainnya yang akan datang
lagi!
Di sisi lain, Davina hanya menatap ke
arah langit dengan tenang sambil berkata, "Dia itu kakek buyutku? Dia
pasti mati."
"Kenapa?" tanya Sofia
dengan kaget.
Kenapa Davina malah terlihat sangat
senang padahal kakek buyutnya akan mati!
"Soalnya dia terlalu sok di
depan Adriel..." gumam Davina dengan nada sangat menyesal.
Leluhur Keenam Belas memandang ke
sekeliling, lalu akhirnya menatap Adriel. Dia pun bertanya sambil tersenyum
dengan ekspresi dingin, "Kamu yang namanya Adriel?"
"Aku ini ayahmu," sahut
Adriel sambil menatap Leluhur Keenam Belas.
Leluhur Keenam Belas sontak terkejut,
sementara semua orang lainnya langsung terdiam. Apa pemberontak zaman sekarang
tidak punya etika?
"Kenapa juga malah bertanya yang
nggak penting?
Kamu datang ke sini buat menumpas
pemberontakan atau pamer?" sahut Adriel dengan kesan meremehkan, lalu
berkata lagi, "Ayo cepat kita selesaikan ini, kamu sudah menghalangiku
membunuh orang."
Ucapan Adriel itu begitu
terang-terangan.
Leluhur Keenam Belas balas menatap
Adriel, lalu tersenyum perlahan dan berkata, "Sepertinya otakmu sudah
nggak beres."
Dia pun melambaikan lengan bajunya
yang berukuran besar sambil menghancurkan sebuah plakat giok dengan mudahnya.
Aura raja ilahi setengah langkah yang kuat terpancar dari tubuhnya.
Plakat giok itu adalah untuk
mengirimkan pesan. Dua orang kaisar lainnya akan segera datang ke sini.
Di dalam alam rahasia, berkumpulnya
tiga orang kaisar pasti bisa menyelesaikan 99% masalah.
"Sudah?" tanya Adriel
sambil menatap Leluhur Keenam Belas dengan tenang.
"Nggak usah buru-buru, masih ada
satu hal lagi," jawab Leluhur Keenam Belas sambil tersenyum menatap
Adriel.
Setelah itu, selembar formasi pun
muncul di tangannya. Lembar formasi itu terbang ke tengah udara, lalu puluhan
ribu garis formasi menyebar ke segala arah dan menutupi sekeliling dengan
sangat rapat.
"Ini adalah Formasi Segel Langit
dan Bumi. Kalau sudah aktif, satu-satunya cara untuk mematahkannya hanyalah
dengan mengorbankan jiwa dan tubuh. Hari ini, hanya salah satu dari kita yang
bisa keluar hidup-hidup," kata Leluhur Keenam Belas sambil menatap Adriel
dengan penuh minat.
Adriel memandang tubuh Leluhur Keenam
Belas, lalu sedikit mengernyit dan berkata, "Sayang sekali? ۱۲
"Bunuh dia," perintah
Leluhur Keenam Belas dengan santai.
Puluhan seruan amarah pun bergema.
Semua orang yang lain bergerak serentak dan mengepung Adriel.
Hanya Leluhur Keenam Belas saja yang
tetap berdiri dengan lengan terlipat. Matanya sedikit memicing memperhatikan
Teknik Penerobos Surgawi pada tubuh Adriel dan Manifestasi Naga Gajah di
belakang pemuda itu. Sorot tatapan Leluhur Keenam Belas tampak agak
kebingungan.
Dia tidak mengenal teknik ini, tetapi
firasatnya mengatakan bahwa ini bukanlah teknik sembarangan. Dia pun
memerintahkan bawahannya untuk mengetes kekuatan Adriel terlebih dahulu.
Davina segera menarik Sofia mundur ke
belakang.
Adriel berdiri sambil memegang
pedangnya itu dan memejamkan matanya perlahan, lalu cahaya keemasan yang terasa
panas memancar dari dalam tubuhnya. Sungai Darah kembali meluap dengan
Manifestasi Naga Gajah berdiri tegak di tengahnya. Manifestasi itu mengeluarkan
seruan dan desisan yang membuat area di sekelilingnya mendidih. Sebuah Sungai
Darah pun meluncur keluar.
Semua orang sontak terpaku
menyaksikan fenomena yang luar biasa ini.
"Teknik Iblis Darah, Teknik
Penerobos Surgawi dan Tubuh Elemen Matahari? Apa-apaan semua ini?" pekik
salah seorang dengan kaget.
No comments: