Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2901
Saat ini, di bawah paviliun.
Adriel ditemani oleh Davina dan Sofia. Selain itu, ada juga Marwa yang sedang berlutut di hadapan ketiganya dengan wajah pucat.
Tepat di depan mereka ada sekelompok penjaga yang menatap mereka dengan heran dan curiga.
Namun, Adriel tidak panik sama sekali. Dia hanya menatap Marwa dengan tenang sambil bertanya, " Kedua Kaisar itu nggak ada?"
Setiap dua Kaisar menjaga satu penghalang. Secara logika, Leluhur Ketujuh Belas dan Kedelapan Belas seharusnya menjaga penghalang pertama, tetapi mereka justru tidak ada di sana.
"Ya, mereka semua sudah pergi beberapa hari yang lalu. Sepertinya ada yang memberontak di penghalang kedelapan. Tempat ini diserahkan pada Yang Mulia Reagan untuk dikelola ... " ujar Marwa dengan gugup.
Adriel bertanya dengan nada bingung, "Memangnya masih ada orang yang berani memberontak di sini?"
"Aku nggak begitu jelas tentang informasi spesifiknya. Yang aku tahu, ini merupakan kekuatan perlawanan yang sudah ada puluhan tahun lalu dan sangat setia kepada Tabib Agung. Awalnya, mereka sangat kuat dan keluarga kerajaan masih bisa menjaga hubungan baik dengan mereka. Tapi empat puluh tahun yang lalu, beberapa perubahan yang nggak aku ketahui terjadi, lalu kekuatan mereka tiba -tiba melemah. Mereka ditekan oleh keluarga kerajaan dan menyebabkan situasi yang terjadi saat ini..." jelas Marwa dengan hati-hati.
Awalnya, Marwa mengira bahwa orang di hadapannya ini akan bertanya padanya tentang kekuatan penghalang pertama yang dimilikinya. Akan tetapi, siapa sangka ternyata orang di hadapannya itu justru tidak bertanya sama sekali. Dia hanya menanyakan keberadaan masing-masing dari Kaisar dan seakan-akan ingin memburu semuanya.
Pria ini benar-benar gila! Marwa tidak berani menyinggung perasaannya dan memberi tahu semua pertanyaan dengan jujur.
Adriel segera bertanya, "Siapa mereka? Berapa banyak orang di sana sekarang?"
"Semua informasi tentang mereka sudah dihilangkan. Aku benar-benar nggak tahu sama sekali..." jawab Marwa dengan tulus.
Pada saat ini, Sofia menatapnya seraya menyahut dengan ragu-ragu, "Aku rasa, aku tahu siapa yang memberontak..."
"Oh?" Adriel langsung menatapпуа.
"Itu sebuah organisasi yang sangat misterius. Aku cuma tahu mereka menyebut diri mereka sebagai Penjaga Pintu, selain itu aku nggak tahu lagi. Kakekku seharusnya tahu cara menghubungi mereka..."
Sofia menceritakan dengan detail.
Penjaga Pintu!
Adriel menghela napas lega. Warisan rahasia menyebutkan bahwa ada sebuah pintu menuju ke inti Formasi Tabib Agung.
Tampaknya Penjaga Pintu tersebut menjaga pintu ini, tetapi entah apa yang terjadi sehingga kekuatan mereka berkurang drastis.
Tampaknya alasan mengapa keluarga kerajaan berani menduduki alam rahasia dan merusak sejarah empat puluh tahun lalu juga berkaitan dengan kejadian ini?
"Mengerti..."
Adriel mengangguk pelan.
Setelah meningkatkan kemampuannya, dia harus pergi menemui Penjaga Pintu dan mencari tahu apa yang terjadi di alam rahasia ini dan alasan mengapa terjadi seperti ini.
"Apa kakekmu masih bisa menghubungi Penjaga Pintu?" tanya Adriel seraya menatap Sofia.
Sofia ragu sejenak dan menjawab, "Kakekku selalu enggan membicarakan masa lalu. Aku akan mencoba bertanya padanya..."
Adriel tersenyum. Dia langsung menemui Sofia tepat di awal dan menemukan petunjuk kunci. Adriel jelas sangat beruntung. Akan tetapi, mungkinkah ini efek dari keberuntungan?
"Baiklah, kalau semuanya sudah beres, kamu boleh suruh mereka datang."
"Tapi penghalang pertama ini... " Sofia tidak kuasa untuk berkata dengan nada khawatir.
Adriel menatap ke arah sekelompok orang yang tengah menunggu dengan siaga di paviliun, lalu berjalan mendekat seraya berkata sambil tersenyum, "Perhatikan baik-baik, bagaimanapun juga, kamu yang akan bertanggung jawab atas penghalang pertama ini suatu hari nanti."
"Berhenti di situ!"
Seseorang berteriak keras, lalu makin ada banyak orang berhamburan keluar dari paviliun. Mereka berdesakan dan siap untuk menghalangi Adriel.
"Cuma kalian? Nggak cukup."
Adriel menatap mereka, tersenyum sambil berkata, " Suruh Reagan keluar."
"Aktifkan formasi besar!"
Ada banyak orang yang berteriak keras, energi sejati dalam tubuh mereka pun meledak satu per satu!
Lalu, sebuah adegan yang menggemparkan semua orang muncul.
Terlihat sebuah aliran energi sejati yang mengembun dan berubah menjadi teratai hijau raksasa di udara, menopang di atas kepala Adriel beserta yang lainnya.
Teratai hijau raksasa itu berputar perlahan, memancarkan kekuatan yang sangat mengerikan dan tekanan yang berat.
"Ini adalah Formasi Teratai Hijau Memurnikan Dunia!"
Begitu melihat adegan ini, wajah Marwa tiba-tiba berubah sangat pucat.
Formasi Teratai Hijau Memurnikan Dunia merupakan warisan dari Tabib Agung! Lalu, formasi dikuasai oleh masyarakat sini dan konon katanya ini merupakan formasi penjaga penghalang pertama.
Ekspresi Davina agak berubah, lalu wajahnya menjadi serius dan berkata, "Itu layak disebut sebagai Formasi Tabib Agung!"
Dia segera bertindak, lalu wilayah master ilahi tingkat lima melonjak keluar. Seluruh tubuhnya terbang menuju formasi teratai hijau tersebut.
Dalam sekejap, Davina sudah menggenggam tombak panjang di tangannya, lalu menikam formasi teratai hijau itu dengan ganas.
Duar!
Kekuatan hunusan yang kuat menimpa teratai tersebut, tetapi hanya menyebabkan teratai besar itu agak bergetar. Tombaknya hanya menembus ke dalam teratai, kemudian tubuh Davina langsung diempaskan oleh terarai tersebut.
No comments: