Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2906
Cara seperti ini sama sekali tidak
pernah terdengar oleh mereka sebelumnya.
"Cara macam apa ini?"
Sofia menatap ke langit sambil
bergumam pelan.
"Menyingkir."
Suara lembut lainnya terdengar.
Teratai hijau besar di langit
perlahan menghilang.
Adegan yang mengejutkan ini membuat
semua orang gemetar.
"Kamu ... bagaimana mungkin
kamu... "
Reagan menatap Adriel dengan gemetar.
Adriel tersenyum seraya menyahut,
"Nggak ada yang mustahil."
Saat ini, tangannya sudah mengarah ke
leher Reagan. Dengan sekali lambaian tangannya, Reagan terhuyung mundur sambil
menutupi lehernya.
"Yang Mulia! Yang Mulia!"
Semua orang langsung berkumpul dengan
cemas.
Namun, Reagan melambaikan tangannya
untuk menghentikan semua orang. Dia menarik tangan dari lehernya dan melihat
darah di tangannya. Garis tipis di lehernya tercetak dan darah mengalir begitu
saja.
"Sekarang aku tahu siapa kamu.
Ternyata Saka cuma identitasmu yang paling nggak berarti..."
Dia menatap Adriel dengan senyum
sedih yang muncul di sudut mulutnya, lalu berkata, "Konyol sekali kalau
aku masih ingin menantangmu... "
Darah di lehernya makin mengalir,
tubuhnya pun roboh. Pandangan matanya perlahan memudar, lalu hanya suara yang
makin samar keluar dari bibirnya, "Leluhur, semuanya sudah berakhir...
"
Reagan.
Akhirnya tewas.
Terjadi keheningan cukup lama di
tempat itu.
Semua orang menatap Adriel dengan
tidak percaya.
Mereka tercengang, tidak percaya
dengan apa yang mereka lihat.
"Bagaimana mungkin?"
Sofia bergumam dengan suara bergetar.
Di mata Sofia dan keluarganya,
anggota keluarga kerajaan adalah orang-orang yang agung dan berkuasa. Mereka
juga tidak bisa dibunuh oleh orang di luar keluarga kerajaan. Akan tetapi,
adegan di hadapannya ini benar-benar menghancurkan keyakinannya.
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar
teriakan marah.
"Siapa yang sudah membunuh
keturunan kerajaanku!"
Itu adalah liontin giok yang
tergantung di pinggang Reagan. Pada saat itu, cahayanya bersinar terang dan
tiba-tiba meledak. Lalu, cahaya terang itu tiba-tiba menjadi lebih pekat dan
membentuk sosok seorang pria tua di udara!
Wajahnya yang awalnya tampak berwibawa,
kini tampak marah besar seraya melihat sekelilingnya
"Leluhur Ketujuh Belas!"
seru seseorang dengan nada panik.
"Salam hormat untuk Leluhur
Ketujuh Belas!"
"Dialah yang sudah membunuh Yang
Mulia!"
Seseorang langsung menunjuk ke arah
Adriel.
Tiba-tiba, sosok itu menatap tajam ke
arah Adriel dengan tatapan mata yang amat tajam, menatap Adriel dengan saksama,
seakan ingin mengukir sosok Adriel di dalam hatinya.
"Kamu yang membunuh
keturunanku?"
"Benar," sahut Adriel
menatapnya dan menjawabnya dengan santai.
"Apa kamu orang bebas?"
tanya Leluhur Ketujuh Belas seraya menatap Adriel.
"Haha, bagus! Bagus! Beraninya
kamu memberontak seperti orang buangan!"
Tawa marah terdengar, Leluhur Ketujuh
Belas berteriak lagi, "Kirim pesan! Mulai hari ini, dalam jarak seribu mil
dari penghalang pertama, perintah pembantaian dikeluarkan. Semua orang bebas di
penghalang pertama akan mati!"
Begitu selesai berbicara, sosoknya
langsung menghilang.
Sofia beserta yang lainnya langsung
pucat pasi.
Perintah pembantaian!
Jika seorang anggota keluarga
kerajaan meninggal, semua orang bebas dalam penghalang pertama akan dikorbankan
bersamanya.
Inilah kekejaman dan teror keluarga
kerajaan! Hal ini sangat berdarah dingin. Tidak peduli siapa pun kamu, jika ada
yang berani memberontak, mereka akan membunuhmu sampai tidak ada yang berani
memberontak kembali!
No comments: