Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2908
Sofia mengangkat wajahnya yang
berlinang air mata, tatapan kosongnya terpaku pada Adriel.
Adriel mengusap lembut air mata gadis
itu, wajahnya penuh keyakinan saat berkata, "Kita nggak perlu mati,
biarkan saja keluarga kerajaan yang lenyap!"
Biarkan keluarga kerajaan yang
lenyap?
Keluarga kerajaan memang sumber
segala petaka.
Namun, Sofia, yang sejak kecil hidup
dalam bayang-bayang kerajaan, mana pernah berpikir untuk mengambil jalan
seperti itu? Bahkan dalam mimpi pun dia tidak pernah terlintas pikiran seperti
ini.
Sofia menatapnya tanpa kata, akhirnya
bergumam pelan, "Tapi, keluarga kerajaan sangat kuat... "
Adriel tersenyum percaya diri.
"Aku lebih kuat," balasnya.
Keraguan jelas terpancar di wajah
Sofia, bibirnya baru bergerak hendak mengatakan sesuatu, "Tapi... 11
Tiba-tiba seseorang tertawa bengis,
menatap wajah pilu Sofia sambil berteriak kasar, "Hahaha, aku mengenalimu,
kamu dari keluarga Janita, 'kan? Aku bakal membiarkanmu hidup, supaya bisa
mempermalukanmu di depan orang tuamu!"
"Sesal kemudian tiada berguna!
Siapa suruh kamu ikut pemberontak?"
"Keluarga kerajaan punya 1.000
cara membuatmu sendirian tanpa bantuan, Percuma saja melawan, bunuh diri saja
cepat!"
Mendengar ocehan yang menjengkelkan
ini, Adriel sekilas melirik mereka, kemudian tersenyum pada Wennie dan berkata
dengan yakin, "Aku buktikan padamu."
Dalam tatapan penuh kebingungan
Sofia, Adriel tiba -tiba berbalik dan melangkah menuju anak buah Reagan,
ucapnya enteng, "Tadi melawan Reagan aku belum mengeluarkan sepersepuluh
kekuatanku. Jadi, sekarang kalian mati saja, supaya aku bisa tunjukkan betapa
kuatnya aku."
"Tapi..."
Sofia kaget luar biasa. Orang-orang ini
adalah sisa kekuatan yang ada di penghalang pertama, ibarat langit yang
menaungi kepala setiap orang bebas dalam radius ratusan kilometer di sini.
Kalau mereka benar-benar bertarung
mati-matian, pasti bakal memicu pertempuran hebat.
Mengorbankan nyawa kami untuk memikat
wanita?
Mereka semua terhina mendengar
kata-kata Adriel.
"Cuma kamu seorang?" tanya
seseorang mencibir dingin.
Dia melirik Adriel dengan pongah dan
melanjutkan, "Berhenti bermimpi! Cepat bunuh diri saja, jangan seret-seret
orang lain. Kalau begitu, mungkin penghalang pertama masih akan mendirikan
makam kehormatan untuk kalian!"
"Nyawamu yang hina ditukar
dengan nyawa sang putri saja sudah sangat untung! Cepat pergi mati saja!"
Namun, Adriel terus melangkah
mendekati mereka.
"Dasar bodoh, sudah nggak
tertolong lagi," cemooh seseorang sambil tertawa sinis.
Mereka lantas berpaling dan langsung
berhamburan kabur, seraya mengejek keras, "Si tolol, kamu sudah pasti
mati, siapa juga yang mau meladenimu?"
"Tunggu saja nanti kami kembali,
saat itulah ajalmu tiba!"
Bagi mereka, Adriel sudah melakukan
dosa besar, dia sudah dianggap mayat hidup. Tidak perlu meladeni Adriel saat
ini, melarikan diri lebih bijaksana.
Dalam sekejap, puluhan sosok melesat
ke segala arah, berhamburan memenuhi langit hingga sulit dikejar.
Sofia memandang kepergian mereka
dengan panik. Jika lolos, nanti mereka pasti kembali untuk mengepung Adriel.
"Kuberi kalian kesempatan untuk
menyerang, malah memilih kabur?"
Adriel menatap punggung-punggung yang
menjauh, kemarahannya meledak. "Kalau begitu, matilah!"
Tanpa bergeser sedikit pun, Adriel
mengangkat tangannya dan melambai ringan.
Sesaat kemudian, pemandangan yang
membuat Sofia dan semua orang tercengang pun terjadi.
Wilayah master ilahi yang berpusat
pada Adriel langsung melebar dengan kecepatan dahsyat!
Layaknya letusan gunung berapi, api
membara menyembur tanpa batas.
Langit dan bumi, seketika berubah
menjadi lautan api!
Wilayah Api Seribu Wujud!
No comments: