Membakar Langit ~ Bab 2909

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2909

 

Saat semua orang masih menyeringai sinis dan hendak kabur dari tempat itu, langkah mereka tiba-tiba terhenti. Tatapan mereka kosong menatap dinding api yang menjulang, mengadang tepat di depan!

 

Dalam sekejap, lidah-lidah api itu menyapu beberapa orang. Jeritan memilukan menggema saat tubuh mereka dilahap api. Meski sudah berguling dan meronta, tubuh mereka tetap hangus jadi abu!

 

Pemandangan mengerikan itu membuat semua orang pucat ketakutan!

 

"Ganti arah!" teriak seseorang dengan suara gemetar.

 

Mereka pun buru-buru berbalik arah.

 

Namun detik berikutnya, Adriel kembali mengangkat tangannya dan melambaikan satu gerakan ringan. Wilayah Api Seribu Wujud langsung meluas, membentuk kubah raksasa yang membungkus seluruh area dari segala penjuru!

 

Dari atas, Wilayah Api Seribu Wujud berubah menjadi kubah raksasa yang menyelimuti seluruh penjuru. Semua orang terperangkap di dalamnya, pemandangannya luar biasa dahsyat.

 

Dibandingkan dengan itu, orang-orang di dalamnya tampak kecil seperti semut.

 

"Terobos keluar!" pekik seseorang.

 

Namun, baru saja beberapa orang menyentuh sisi kubah, api menyambar mereka dan dalam sekejap tubuh mereka jadi abu, jeritan terakhir mereka seperti nyamuk tersengat listrik!

 

"Apa-apaan tempat ini? Neraka?"

 

"Dia... dia benar-benar bisa menahan kita semua?"

 

Suasana berubah mencekam, tatapan semua orang pada Wilayah Api Seribu Wujud penuh ketakutan.

 

Satu gerakan, dan dia menciptakan penjara api seluas langit!

 

Sofia pun berdiri terpaku, matanya masih terbelalak melihat semuanya.

 

Di tanah, Adriel masih berdiri tenang. Tak melangkah sedikit pun.

 

Dia mengepalkan tangannya dan berteriak, "Tutup!"

 

Bum!

 

Wilayah Api Seribu Wujud langsung menyusut, dan dalam sekejap menelan puluhan sosok manusia hidup-hidup. Jeritan menyayat hati membahana saat tubuh tubuh terbakar dan jatuh satu per satu, menjadi abu sebelum sempat menyentuh tanah.

 

"Ini... kekuatan macam apa ini? Terlalu mengerikan!

 

"Bunuh dia sekarang juga!" teriak seseorang sambil melotot ke arah Adriel.

 

Bum!

 

Belum sempat bergerak, tubuhnya langsung disambar api dan lenyap tak bersisa. Adegan itu langsung membekukan nyali semua orang. Wajah mereka mendadak pucat pasi.

 

Beberapa orang panik dan lari sambil menjerit, "Aku menyerah! Aku menyerah! Ampuni aku, Pak! Jangan bunuh aku!"

 

"Ya, aku juga menyerah! Tolong beri aku kesempatan hidup!"

 

Kini hanya tersisa sepuluh orang di udara. Namun, semuanya adalah master ilahi dari keluarga kekaisaran. Mereka tumbuh dan kuat karena ramuan khusus dari Lembah Sepuluh Ribu Obat. Mereka adalah para budak kerajaan. Bagi Adriel, mereka cuma sekelompok pion tak bernama. Namun bagi pihak istana, merekalah kekuatan rahasia yang bisa menekan dunia.

 

Mengandalkan para master ilahi dari alam rahasia kekaisaran, sudah cukup untuk menekan rakyat seluruh negeri hingga tak bisa bergerak.

 

Adriel menatap mereka. Tiba-tiba, dia kembali mengangkat tangan. Wilayah Api Seribu Wujud di udara langsung berhenti menyusut. Namun, sebelum mereka sempat menghela napas lega, kalimat berikutnya membuat jantung mereka langsung mencelos.

 

"Bunuh satu sama lain. Aku hanya akan menyisakan satu orang hidup."

 

Ucapannya menggema, membuat semua orang terpaku tak percaya.

 

"Kalian punya waktu sepuluh menit," ujar Adriel dengan dingin, seolah sedang memberi perintah pada boneka.

 

Adriel berbicara dengan nada dingin, seolah sedang memberi perintah pada boneka.

 

Suasana mendadak sunyi.

 

"Keparat busuk!" geram seseorang, wajahnya gemetar karena marah.

 

"Kamu bukan manusia!"

 

Mereka gigit bibir menahan amarah. Lingkaran para elit di alam rahasia tidak luas, kebanyakan dari mereka tumbuh besar bersama. Bagaimana mungkin tega menghabisi teman sendiri?

 

"Kalian pakai cara yang sama untuk menghabisi kaum bawah," ujar Adriel sambil menyeringai, " Sekarang kena giliran sendiri, kenapa mendadak jadi marah?"

 

Ucapan itu seperti tamparan keras di wajah mereka. Mereka geram, tetapi juga merasa malu.

 

Bagi mereka, orang biasa itu bahkan bukan manusia. Mana pantas dibandingkan dengan mereka? Namun, kalimat itu... tidak bisa dibantah.

 

"Lebih baik mati daripada dipermalukan! Kami takkan tunduk!" jerit seseorang, darah menggelegak di kepalanya. Sst!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2909 Membakar Langit ~ Bab 2909 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 12, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.