Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2928
Semua orang tampak tidak senang,
tetapi mereka hanya bisa menggertakkan gigi dan mengangkat tangan untuk
menghukum diri mereka sendiri.
Namun, pada saat ini, Davina
melangkah maju, menatap seraya berkata, "Pergi!"
Semua orang terkejut.
Leluhur Kelima belas juga tercengang.
Davina menatap Leluhur Kelima Belas
seraya berteriak keras, "Kamu cuma ingin merekrutku karena kamu pikir aku
berguna, tapi kemampuanku nggak diajarkan oleh keluarga kerajaan. Pergi dari
sini!"
Leluhur Kelima Belas menunjukkan
ekspresi muram dan kesal di wajahnya seraya menjawab, "Keturunan yang
nggak berbakti."
"Kalau Leluhurnya nggak
bermoral, keturunannya juga nggak akan berbakti. Ini hal yang wajar!" seru
Davina dengan nada meremehkan.
Dalam sekejap, semua orang yang hadir
terdiam. Mereka menatap Davina dengan takjub.
Leluhur Kelima Belas menatapnya
dengan muram sambil berkata, "Apa kamu lebih suka mengikuti pemberontak
itu daripada mengikuti keluarga kerajaanku?"
"Omong kosong!" sahut
Davina dengan lantang.
Leluhur Kelima Belas tampak murung
dan kembali bertanya, "Di mana pemberontak itu?"
"Dia bersembunyi dan sama sekali
nggak muncul. Dia menyuruh wanita itu keluar untuk melawan kita, "sela
Jevon dengan cepat.
Leluhur Kelima Belas menunjukkan
ekspresi remeh di wajahnya, lalu menatap Davina dan berkata, "Dia
menggunakanmu sebagai pion, kamu nggak sadar? Bagaimana keluarga kerajaan bisa
punya keturunan sepertimu?"
Lalu, dia berkata kepada Jevon
beserta yang lainnya dengan tenang, "Bunuh! Aku mengampuni kalian
semua!"
Sosoknya perlahan menghilang.
Pada saat ini, terjadi keheningan di
langit dan bumi sejenak. Semua orang menatap Davina dengan ekspresi aneh.
"Nggak punya otak, sungguh
kesempatan yang bagus..." kata Suban dengan nada meremehkan.
Dewina tersenyum dan ikut berkata,
"Walaupun agak terlambat, bukan hal buruk juga kalau bisa memeras kekuatan
keluarga kerajaan."
Pada saat ini, Jevon melangkah maju,
menatap Davina seraya mencibir dan berkata, "Kamu sudah menghancurkan masa
depanmu sendiri dan nggak menghargai statusmu sebagai keluarga kerajaan. Aku
belum pernah melihat orang sebodoh ini."
Davina menyahut dengan nada
meremehkan, " Kamu ingin menjadi anggota keluarga kerajaan? Panggil saja
aku Nenek, dengan begitu kamu akan menjadi anggota keluarga kerajaan mulai
sekarang!"
"Kamu..." tukas Jevon
dengan ekspresi muram.
Sosok Davina melintas dan tiba-tiba
menghilang di depan matanya.
"Jangan biarkan dia kabur!"
Jevon berteriak, sambil mencari sosok
itu.
Berikutnya, dengan suara mendesis,
pupil matanya mengecil dan dia melihat tombak perak dihunuskan ke arahnya
dengan cepat. Davina menatapnya dengan jijik sambil berteriak, "Aku kabur
tepat ke depanmu, berengsek!"
Pupil mata Jevon tiba-tiba mengecil,
dia tiba-tiba berteriak dengan kesal. Jevon menggenggam kedua tangannya, lalu
energi sejati yang dahsyat menyeruak dari telapak tangannya.
Pada saat yang sama, enam master
ilahi lainnya juga datang dengan cepat!
Duar!
Keduanya bertabrakan dengan keras.
Kedua belah pihak menemui jalan buntu. Sisa gelombang yang mengerikan juga
menyebar ke segala arah.
"Nggak ada yang lebih penting
daripada menghabiskan lebih banyak waktu dan uang. Waktu terbatas, langsung
bunuh saja," teriak Jevon dengan nada dingin.
Namun, begitu selesai bicara, Jevon
tertegun. Dia melihat aura Davina yang meningkat cepat, menjadi luar biasa
kuat.
"Kamu!"
Begitu Jevon menunjukkan ekspresi
terkejut, kekuatan tombaknya tiba-tiba meningkat. Dalam sekejap, tombak Davina
menembus satu lapisan wilayah master ilahi. Tombaknya terus bergerak maju dan
menuju langsung ke arah lawan.
"Ah!"
Seorang pria setengah baya yang
merupakan master ilahi tingkat lima, tertusuk oleh tombak dan menjerit
ketakutan.
"Master ilahi tingkat
enam!"
Jevon merasakan tangannya mati rasa
dan dia langsung mundur beberapa langkah karena terkejut. Semua orang juga
menatapnya dengan kaget.
No comments: