Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2927
"Kemampuan apa yang dimiliki
Adriel sampai membuat seseorang dari garis darah keluarga kerajaan tunduk
padanya?"
Dewina merasa sulit untuk
memahaminya.
"Siapa yang mengutuk garis darah
kerajaanku!"
Sosok bayangan di udara itu sedang
menatap Jevon dari atas. Suara gemuruh datang dari langit, bergema di telinga
semua orang dan membuat tubuh mereka gemetar ketakutan.
Itu hanya bayangan ilusi yang dipicu
oleh garis darah dan bukan datang dari kultivasi. Akan tetapi, kekuatan aura
keluarga kerajaannya sendiri sudah cukup untuk menggemparkan semua orang.
"Ini adalah Leluhur Kelima
Belas!"
Dewina yang sedang berdiri di sana
melihat kejadian itu. Ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah.
Konon, Leluhur Kelima Belas telah
mencapai alam raja ilahi setengah langkah beberapa tahun lalu. Dia bertugas
sebagai penjaga di penghalang ketiga, tetapi justru terpancing datang ke sana.
Setelah teriakan keras itu, mereka
semua mulai sadar dan segera mundur, memberikan ruangan untuk Jevon.
Pada saat ini, Jevon sendirian,
menatap langit dengan bingung sambil bergumam, "Ini adalah Leluhur Kelima
Belas!"
"Hambamu yang rendah hati, Jevon
dari keluarga Elyora, memberi penghormatan pada Leluhur Ketujuh Belas!"
Jevon berlutut di tanah seraya
berkata dengan suara gemetar, "A... aku nggak tahu dia adalah garis darah
keluarga kerajaan. Aku datang cuma untuk meredakan pemberontakan. Dia ... dia
mengikuti seorang pria yang bernama Adriel untuk memberontak ... "
"Apa katamu?"
Jevon menyela dengan tergesa-gesa,
"Wanita ini mengikuti seorang pemberontak bernama Adriel Lavali! Dia sudah
membunuh Pangeran Reagan dan ingin memberontak!"
Sosok bayangan di langit itu menatap
dingin ke arah Davina dan bertanya, "Benar begitu?"
"Ya," sahut Davina
menatapnya dengan acuh tak acuh.
"Kenapa?"
"Keluarga kerajaan sama sekali
nggak adil!" teriak Davina dengan penuh amarah.
Duar!
Setelah kata-kata itu diucapkan,
semua orang yang hadir sontak tercengang. Sosok bayangan di langit itu terus
bergerak tanpa henti dan jelas dipenuhi dengan amarah yang menggebu.
"Berani sekali kamu berteriak
pada Yang Mulia!"
"Bunuh!"
Seseorang berteriak dengan keras.
Keenam master ilahi itu maju bersama-sama, mengepung Davina dan menekannya
dengan tekanan besar.
Akhirnya, pada saat ini, sosok
bayangan di udara itu tiba-tiba berteriak dengan marah, "Kalau garis darah
keluarga kerajaanku melakukan kesalahan, cuma keluarga kerajaan yang pantas
menghukumnya. Pergi sana!"
Begitu teriakan keras itu
dilontarkan, semua orang tiba-tiba terkesiap dan buru-buru mundur.
Di alam rahasia, keluarga kerajaan
adalah yang paling berkuasa. Bahkan anggota keluarga kerajaan yang memberontak,
jauh lebih berharga dari mereka.
Namun, pada saat ini, sosok bayangan
di langit itu tidak marah. Dia hanya menatap Davina dengan tenang seraya
berkata, "Kamu berpikiran seperti ini karena kamu masih muda. Kamu masih
belum memahami kerja keras para leluhurmu yang rela menanggung aib demi
keturunan mereka di masa mendatang."
"Walaupun kamu nggak berbakti,
leluhurmu pasti akan memaafkanmu."
"Kamu punya bakat dan
keterampilan kultivasi yang bagus. Anggota keluarga kerajaan di Alam Rahasia
Kerajaan nggak banyak, jadi kami bisa memberimu keringanan. Kamu bisa tinggal
di alam rahasia dan melayani keluarga kerajaan untuk menebus dosa-dosamu."
Setelah berkata demikian, dia menatap
Jevon beserta yang lainnya lagi. Cahaya sinis melintas di matanya, lalu dia
berkata, "Garis darah keluarga bangsawan adalah yang paling mulia.
Walaupun terjadi pemberontakan, nggak ada alasan bagi rakyat untuk membunuh
garis darah keluarga kerajaanku!"
"Kalian bisa lolos dari hukuman
mati, tapi kalian nggak bisa lolos dari hukuman hidup. Hukumlah diri kalian
sendiri! Biarkan aku yang menghukum keturunanku sendiri sampai puas!"
Manipulasi manusia!
Semua orang tersadar dan merasa agak
putus asa.
Di mata keluarga kerajaan, garis
darah pemberontak jauh lebih kuat dari mereka. Sementara mereka, para menteri,
hanyalah alat untuk memenangkan hati Davina.
Suban melihat kejadian ini seraya
bergumam dengan nada iri, "Inilah keluarga kerajaan, sangat arogan. Davina
sangat beruntung dilahirkan dari keluarga kerajaan ... "
"Kalau saja dia terlahir kembali
dengan baik, walaupun dia nggak punya otak dan tunduk pada orang yang salah pun
juga nggak akan ada konsekuensinya emosi. "sahut Dewina dengan penuh
Sofia mengerutkan kening dan wajahnya
menjadi muram. Jelas bahwa dari dua kalimat yang dilontarkan Dewina, bahwa
keluarga Janita memberontak hanya karena mereka ingin menjadi keluarga kerajaan
yang berikutnya.
No comments: