Membakar Langit ~ Bab 2947

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2947

 

Setelah perkataan itu diucapkan, tingkat kultivasi dalam tubuhnya perlahan-lahan terungkap.

 

Bam!

 

Master ilahi tingkat enam!

 

"Sangat kuat!" seru Susan.

 

Susan menatap Jeremy dengan tatapan penuh kekaguman, pada saat bersamaan juga menatap Sofia dengan hina, lalu berkata, "Kamu sudah lihat, kan? Ini baru namanya pria sejati. Sampah apa yang kamu temukan itu!"

 

Semua orang juga menatap Sofia dan Adriel dengan ekspresi kasihan.

 

Jeremy menatap Adriel dengan ekspresi meremehkan dan berkata, "Sekarang kamu masih punya kesempatan untuk menyesal ... "

 

Pada saat berikutnya, dia tiba-tiba kehilangan suara dan terdiam.

 

Karena saat ini, tanpa disadari, sebuah tangan sudah mencengkram lehernya.

 

Dia mendongak dengan perlahan dan melihat wajah tenang Adriel dengan ekspresi tidak percaya.

 

Suasana di tempat hening seketika, semua orang tak percaya. Tak ada seorang pun yang melihat jelas bagaimana Adriel menyerang barusan. Namun, hanya dalam sekejap, Jeremy sudah dikendalikan.

 

"Ahli macam apa ini? Dia bisa menaklukkan master ilahi tingkat enam hanya dengan mengangkat tangan!"

 

Semua orang terkejut. Master ilahi tingkat enam sudah termasuk ahli di alam rahasia, mana mungkin ditaklukkan semudah itu.

 

"Sehebat ini. Pantas kamu bisa selamat dari tangan Adriel. Ternyata kamu sedang berpura-pura lemah untuk menangkap yang kuat ..." gumam pemuda itu.

 

"Bagaimana mungkin... " kata Susan dengan terkejut.

 

"Dia lebih kuat daripada priamu, bukan?" tanya Sofia.

 

Sofia menatap Susan. Sindiran yang jarang terjadi, jadi dia sombong sesaat.

 

Wajah Susan menjadi pucat dan dia mengepalkan tangannya dengan erat.

 

"Kamu, kamu... " gumam Jeremy.

 

Pak Jeremy menatap Adriel dengan ekspresi terkejut. Dia agak sulit untuk berbicara, wajahnya menjadi merah dan dia merasakan adanya ancaman nyawa. Dia bertanya dengan suara gemetar, "Siapa kamu sebenarnya?"

 

"Orang yang datang untuk memberikan informasi tentang Adriel... " jawab Adriel.

 

Adriel tertawa, lalu bertanya, "Kamu nggak akan curiga bahwa aku adalah Adriel, bukan?"

 

Jeremy tertegun, lalu tersenyum kecut sambil mengangguk.

 

Bagaimana mungkin Adriel datang ke sini?

 

Ini terlalu tidak masuk akal

 

"Aku salah sebelumnya. Aku akan membawamu menemui Leluhur Kedelapan Belas," ucap Jeremy sambil menatapnya dengan wajah pucat, lalu dia menambahkan, "Tolong jangan laporkan masalah aku merebut jasa ..."

 

Adriel melepaskannya, lalu tiba-tiba menatap Susan dan berkata, "Dia ..."

 

Jeremy terkejut, lalu tertawa dan berkata, "Hal kecil. Kalau kamu suka, silakan ambil dan nikmati saja."

 

Wajah Susan langsung menjadi pucat, lalu dia berlutut di lantai dengan ketakutan dan berkata, " Pak Jeremy, jangan. Aku melakukannya demi kebaikanmu, aku adalah wanitamu!"

 

Jeremy membalas dengan meremehkan, "Bodoh. Hanya seorang wanita yang lahir sebagai pelayan, bagaimana mungkin aku benar-benar menganggapmu sebagai wanitaku? Hanya sebuah mainan untuk melampiaskan nafsu saja!"

 

Sambil berbicara, dia menatap Adriel, lalu tersenyum sambil berkata, "Kamu pakai saja, jangan merasa jijik."

 

"Pak Jeremy, mohon pertimbangkan hubungan kita di masa lalu... " ucap Susan dengan suara gemetar sambil menarik lengan baju Jeremy.

 

Ekspresi Jeremy menjadi muram dan dia berkata dengan marah, "Bagaimana mungkin aku menyinggung ahli ini jika bukan karena kamu? Aku bahkan belum sempat menuntut pertanggungjawabanmu, beraninya kamu berbicara tentang perasaan denganku?"

 

Sambil berbicara, dia menendang Susan hingga jatuh, lalu menambahkan dengan ekspresi muram, " Cepat pergi dan beri hormat pada majikan barumu!"

 

Majikan baru?

 

Susan langsung kehilangan semangat setelah mendengar ucapan ini. Dia terjatuh lemas di lantai.

 

Orang-orang lain juga menatapnya dengan ekspresi aneh. Bu Susan yang biasanya berbuat sewenang -wenang, sekarang malah terungkap bahwa dia hanyalah sebuah mainan.

 

Susan segera menatap Sofia, lalu berkata, "Pak, aku salah sebelumnya. Aku sombong dan memandang rendah orang lain. Tolong jangan tersinggung."

 

Adriel menatapnya, lalu berkata dengan tenang, Itu tergantung apakah Sofia mau mengampunimu atau nggak."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2947 Membakar Langit ~ Bab 2947 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 20, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.