Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2958
Wajah Jeremy tampak pucat pasi. Dia
berkata sambil menangis, "Leluhur Kedelapan Belas! Aku benar -benar bukan
mata-mata... "
"Kamu mata-mata atau bukan, apa
aku nggak tahu?”
Leluhur Kedelapan Belas berkata
dengan ekspresi dingin, "Tangkap dia dan bawa pergi! Akan kuinterogasi
sendiri!"
Jeremy yang terus menangis histeris
pun diseret pergi.
Ekspresi Leluhur. Kedelapan Belas
tiba-tiba berubah muram. Lalu, dia berkata, "Kirim pesan ke alam rahasia,
minta para Kaisar turun tangan langsung untuk mengejar Adriel. Dia sudah
terluka olehku dan pasti bukan tandingan master ilahi tingkat sembilan!”
"Leluhur Keempat Belas, Leluhur
Kelima Belas, dan Leluhur Keenam Belas sudah turun tangan langsung. Mereka
sedang menyelidiki semua informasi yang berhubungan dengan Adriel ... "
ujar seseorang dengan buru-buru.
Leluhur Kedelapan Belas terkejut,
lalu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku merasa tenang
Saat ini, di rumah keluarga Janita.
Tiba-tiba, di atas langit rumah
keluarga Janita, muncul belasan aura kuat!
Seluruh keluarga Janita langsung
terkejut dan ketakutan!
Pada saat itu, di dalam rumah
keluarga Janita, Suban memandang ke atas dengan ekspresi muram.
Dia melihat belasan sosok kuat
berdiri di udara, masing-masing memancarkan aura mengerikan, dan yang paling
lemah pun sudah mencapai master ilahi setengah langkah.
Di tengah-tengah mereka, berdiri
seorang pria paruh baya berpakaian rami.
"Carlos, Suban, kalian... "
Suban melangkah keluar ke depan rumah keluarga Janita, lalu menatap pria paruh
baya itu dengan wajah pucat.
Pria paruh baya itu memandang ke
bawah dan berkata dengan tenang, "Di mana Adriel?"
Suban pun segera berkata,
"Keluarga Janita nggak ada hubungannya dengan Adriel. Aku nggak tahu...
"
Bagaimanapun juga, mereka yang tahu
hubungan antara keluarga Janita dan Adriel sudah mati semua.
Pria paruh baya itu tersenyum dan
berkata, "Hampir semua orang di penghalang pertama sudah dibunuh oleh Adriel.
Kenapa Adriel nggak membunuh keluarga Janita?"
Suban tampak kaget. "Aku ...
"
Pria paruh baya itu menampar Suban,
seolah sedang mengusir lalat.
Brak!
Suban langsung terlempar ke udara dan
menghantam ke tanah dengan keras. Darah mengucur deras dari mulutnya.
Suban memandang lawannya dengan
tatapan terkejut dan berkata dengan gemetar, "Master ilahi tingkat
sembilan..."
Pria paruh baya itu menatapnya dengan
tatapan dingin dan berkata dengan nada pelan, "Apa semua orang dari
keluarga Janita sudah mati? Suruh mereka keluar."
Suban menggertakkan giginya, lalu
berlari masuk ke dalam rumah keluarga Janita.
Tiba-tiba, dia mengangkat tangan dan
menekan ke arah seluruh keluarga Janita.
Pada saat itu, tiba-tiba seluruh
keluarga Janita mengeluarkan sebuah formasi. Pola formasi menyebar dan
menghantamnya!
Pria paruh baya itu tiba-tiba
mengangkat tangannya dan menangkis serangan formasi itu, membuat gelombang
besar energi spiritual menyapu seluruh tempat!
"Itu aura dari Tabib Agung dalam
formasi ini?"
"Keluarga Janita memang memiliki
hubungan dengan penjaga pintu."
Ekspresi pria paruh baya itu menjadi
muram, lalu tiba-tiba dia menekan dengan kuat!
Pada saat yang sama, belasan orang di
sampingnya juga ikut bertindak. Dalam sekejap, energi sejati yang dahsyat
menekan ke bawah!
Buk!
Pria paruh baya itu juga mundur
selangkah. Dia menunduk dan menatap punggung tangannya. Tampak bekas lebam
biru, seperti dipukul dengan tongkat.
Namun, formasi besar keluarga Janita
juga sudah dihancurkan oleh gabungan serangan belasan orang itu dan hanya
menyisakan puing-puing belaka.
Saat ini, puing-puing itu segera
disisir habis-habisan. Hasilnya, hanya Suban yang berhasil ditemukan dan dibawa
kembali. Seseorang berkata dengan suara rendah, "Leluhur Kelima Belas,
hanya dia satu-satunya orang yang ada di sini."
Mendengar hal ini, wajah Suban tampak
pucat saat menatap lawannya.
Leluhur Kelima Belas!
No comments: