Bab 5545
Rencananya hampir berhasil karena
lelaki tua itu hampir menyerah, tetapi Philip memutuskan untuk membeli toko
itu.
"Apa? Jika kau di sini tadi
malam, apa kau tidak sadar apa yang terjadi? Apa kau tidak takut?" Oracle
mengancam Philip dengan galak. Menurutnya, Philip sedang mencari kematian.
Philip memberi isyarat kepada Aslan.
Asian bergegas maju, menangkap Oracle, dan melemparkannya ke dalam toko.
"Beraninya kau berkata begitu?
Kalau bukan karena kau, toko ini mungkin sudah terjual jutaan batu
energi!"
Mereka telah memeriksa toko itu.
Renovasi dan lokasinya cukup bagus. Yang lebih penting, toko itu tampak sangat
megah, sesuai dengan selera Philip.
Rumah-rumah kecil di halaman belakang
dibangun dengan baik, lebih dari cukup untuk menampung belasan orang. Karena
itu, Philip merasa harganya terlalu rendah.
Philip berpikir lebih tepat untuk
menyembuhkan putra lelaki tua itu daripada membayarnya 800.000 batu energi
untuk toko itu. Kalau tidak, lelaki tua itu mungkin akan menghabiskan seluruh
hartanya untuk mengobati kondisi putranya.
Oracle terbanting ke lantai,
tercengang. Pihak lain sepertinya tahu sesuatu.
"Apa maksudmu? Apa kau tahu sesuatu?"
tanya Oracle ragu-ragu.
Pria tua itu ingin meredakan situasi,
tetapi ia bingung dengan perkembangannya.
"Pak, apa yang terjadi? Apakah
Oracle melakukan sesuatu pada toko saya?"
Philip merasa iba melihat kebingungan
lelaki tua itu. "Lebih baik kau tidak tahu. Lagipula, kebenaran mungkin
akan sangat menyakitkan."
Namun, Philip tetap mengungkapkan
kebenarannya. Ia mengeluarkan Panji Pemanggil Jiwa dan melambaikannya ke sebuah
ruangan.
Saat berikutnya, ia menangkap sesosok
roh perempuan. Roh perempuan itu terperangkap di dalam panji, berteriak dengan
ganas.
"Kurasa orang ini sangat pandai
menggunakan trik licik. Dia memanggil roh dan melepaskannya di tokomu. Dia
pasti punya cara untuk mengendalikannya, itulah sebabnya dia sangat yakin bisa
memaksamu memberinya toko."
Oracle tidak menyangka Philip akan
mengungkap kebenaran. Dia tampak sangat tertekan seperti balon kempes.
"Mustahil. Bagaimana kau bisa
tahu semua ini? Bagaimana kau bisa menebaknya?"
Oracle meringis, terkejut karena
Philip mengungkap rahasianya di depan umum.
Dengan penjelasan Philip dan reaksi
Oracle, lelaki tua itu akhirnya menyadari apa yang terjadi. Dia terkejut dengan
kebenaran itu.
Oracle tidak ragu membunuh sebagian
besar anggota keluarganya hanya demi toko itu. Keluarganya adalah segalanya
baginya. Oracle benar-benar keterlaluan karena menyakiti orang lain hanya demi
sebuah toko.
No comments: