Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2917
Pria itu memandang Suban sambil
tersenyum kecil, lalu berkata, "Aku tahu kamu bukan orang lemah seperti
tampaknya. Kamu pasti menguasai beberapa teknik hebat. Tapi, sekarang semua
cabang keluarga Elyora sudah berkumpul di sini. Kalau kamu pikir bisa
membungkam kami semua, terlalu naif."
Suban juga ikut tersenyum, lalu
menjawab tenang, " Memang aku nggak mampu... tapi bukan berarti dia nggak
bisa."
Semua orang tercengang sesaat, lalu
menoleh ke belakang. Tak tahu sejak kapan, seorang wanita berparas memesona
sudah berdiri tak jauh dari mereka. Tubuh rampingnya bergerak anggun, kedua
tangan disilangkan di belakang punggung, dan langkahnya santai saat berjalan
mendekat.
Wajah wanita itu nyaris seindah
lukisan. Namun, pandangannya tidak diarahkan pada orang-orang Elyora, melainkan
langsung ke arah Sofia. Dengan senyum tipis yang penuh godaan, ia berkata
dengan nada menggoda, "Sofia, lama nggak jumpa. Kamu sekarang... makin
berisi, ya?"
Día adalah Freya, sepupu Sofia.
Beberapa tahun lalu, dia dikenal
sebagai genius luar biasa dari keluarga Janita. Di usia dua puluh, dia sudah
mencapai master ilahi tingkat lima, dijuluki harapan masa depan keluarga.
Namun, setelah itu, dia menghilang dari keluarga, katanya pergi berlatih di
luar. Kini dia muncul tiba-tiba, membuat Sofia terkejut bukan main.
Freya baru hendak membuka mulut lagi
ketika tiba-tiba suara rakus terdengar dari sisi lain. "Wanita ini juga
lumayan... serahkan padaku!" seru Jorkef dengan nada bejat, matanya
menatap serakah.
Namun, begitu kata-kata itu jatuh,
tubuh Freya sudah melesat ke depannya. Dalam sekejap, jarinya yang ramping
menempel ringan di antara alis Jorkef. Ketika dia menarik jarinya kembali, alis
Jorkef telah berlubang. Dia menatap Freya dengan mata membelalak tak percaya,
lalu terkulai tanpa nyawa.
Freya meniup pelan ujung jarinya yang
berlumur darah dan mencibir dingin, "Tua-tua bangka tapi otaknya masih
kotor. Kamu pikir kamu layak?"
Setelah itu, dia melirik santai pada
kepala keluarga Elyora yang berdiri membatu di depan matanya." Dan kamu...
kamu juga ingin adikku?" tanyanya santai.
Semua orang dari keluarga Elyora
langsung pucat pasi! Kengerian menjalar ke seluruh tubuh mereka.
Freya yang sempat hilang beberapa
tahun kini kembali dan kekuatannya jelas sudah jauh melebihi batas normal.
Tadi mereka bahkan tak sempat melihat
bagaimana dia bergerak.
"Jangan takut."
Freya menatap mereka dengan senyum
tipis. Dia melangkah ringan ke depan dan berkata lembut," Aku cuma master
ilahi tingkat enam ... yang sedikit spesial saja."
Tanpa menyembunyikan apa pun, dia
memancarkan auranya secara penuh. Memang benar, hanya tingkat enam.
Sekejap, wajah orang-orang Elyora
berseri kembali. Mata mereka kembali bersinar penuh harapan.
"Serbu!"
Tiba-tiba, sang kepala keluarga
Elyora meraung dan mengangkat tangan. Semua anggota keluarga serempak
mengerahkan kekuatan, menerjang ke arah Freya!
Gelombang demi gelombang energi murni
memekik hebat, bergemuruh bagai lautan yang menggulung.
"Hati-hati, Kak Freyal"
seru Sofia panik.
Freya hanya melirik padanya sambil
tersenyum manis.
"Lihat baik-baik, Sofia.
Belajarlah," ujarnya, kemudian dia mulai melangkah, menghadapi langsung
gelombang serangan dari keluarga Elyora!
"Bunuh!"
Kepala keluarga Elyora membelalak
serius. Dia menepuk dadanya, esensi darah segar meletup. Dia membakar esensi
darah demi menaikkan kekuatan ke puncaknya!
Dengan tangan terangkat, dia
melemparkan semburan demi semburan energi sejati tajam yang menggulung deras,
menerjang habis ke arah Freya!
Melihat itu, semua orang menghela
napas lega... mereka pikir sudah berhasil.
Namun, detik berikutnya...
Semua mata terbelalak tak percaya.
Dari dalam kepulan energi sejati
pekat itu, sebuah siluet ramping muncul, melangkah ringan, tubuhnya tak cedera
sedikit pun. Rambutnya bahkan tidak kusut. Energi yang begitu dahsyat bahkan
tak sanggup menembus pelindung tubuhnya!
"Nggak mungkin !" teriak
kepala keluarga Elyora dengan histeris.
No comments: