Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2918
Saat ini, pikiran semua orang sudah
benar-benar kosong, seolah baru saja disambar petir lima kali berturut-turut!
Ini... ini bukan kekuatan master
ilahi tingkat enam!
"Tunggu ... itu apa di
tubuhnya?" seru seseorang dengan panik.
Semua mata langsung tertuju pada
Freya. Di atas kulit putih mulusnya, muncul pola-pola merah darah yang berkilau
samar, seolah menyala dan meredup berulang. Wajahnya yang cantik makin tampak
memikat, bahkan... menyihir.
Dan seiring munculnya pola-pola itu,
aura miliknya langsung melonjak, ke master ilahi tingkat tujuh !
"Keluarga Elyora? Kalian layak
dibandingkan dengan keluarga Janita?" ujar Suban sambil melirik mereka
dengan pandangan menghina. "Sebelumnya kami hanya memilih untuk nggak
memamerkan kekuatan. Inilah kekuatan sejati keluarga Janita! Sekali kami turun
tangan, kalian tak ada artinya!"
"Sofia, sudah kamu lihat? Keren,
'kan?" tanya Freya, melirik adiknya sambil tersenyum nakal.
Sofia menatapnya tertegun, suaranya
gemetar, "Kak Freya... itu... apa sebenarnya?"
"Itulah... warisan terdalam
keluarga Janita." jawab Freya sambil tersenyum lembut.
Lalu, dia menghela napas pelan dan
melanjutkan, " Waktu aku pertama kali tahu tentangnya, aku juga seterkejut
kamu. Warisan keluarga kita... sangat dalam, sangat menakutkan... "
Di sisi lain, mata Suban pun bersinar
panas saat menatap pola-pola darah itu.
Teknik Penerobos Surgawi!
Salah satu teknik terlarang yang
ditinggalkan Tabib Agung, khusus untuk anggota inti organisasi. Hanya mereka
yang dianggap layak, boleh mempelajari bagian pertamanya.
"Kamu ... kamu master ilahi
tingkat tujuh?" tanya kepala keluarga Elyora dengan suara gemetar.
Freya tertawa kecil dan membalas,
"Tingkat asliku masih enam. Kenaikan ini cuma efek dari ilmu rahasia, cuma
naik satu tingkat, nggak permanen."
"Aku... Pihak Elyora
menyatakan..."
Kepala keluarga Elyora belum sempat
menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba di antara kedua alisnya muncul lubang
darah.
Freya memandangnya dingin dan
berkata, "Lemah begitu, tapi masih berani mengincar adikku? Tak tahu
malu."
Plak! Tubuh kepala keluarga Elyora
roboh ke tanah, tewas seketika.
Orang-orang Elyora lainnya membatu.
Tatapan mereka pada wanita di hadapan berubah menjadi ketakutan murni.
Freya, di mata mereka, bagaikan dewi
penghancur yang datang dari bayang-bayang.
"Lari!"
Entah siapa yang pertama kali
menjerit panik.
Morgan langsung lari lebih cepat dari
bayangan.
Namun, Freya hanya melirik sekilas.
Dia mengangkat tangan, menepuk tas penyimpanan dan sebatang jarum emas muncul
di tangannya.
Dengan gerakan santai, dia
menembakkannya.
Set! Jarum itu menancap tepat di
tengkuk Morgan.
Tubuhnya langsung kaku, lalu jatuh
dengan jeritan menyayat.
Orang-orang Elyora yang mencoba kabur
satu per satu ikut tumbang.
Jarum demi jarum meluncur, tubuh demi
tubuh berguguran.
Dalam hitungan detik, cabang keluarga
Elyora, musnah.
No comments: