Membakar Langit ~ Bab 2931

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2931

 

Davina hanya mengernyit tanpa berkomentar apa-apa. Sekelompok orang ini memang datang untuk membunuhnya. Jika dia harus mati, ya sudah.

 

Namun, tiba-tiba terdengarlah sebuah suara bergema di atas langit, "Aku nggak peduli kamu mengeluarkan perintah pembantaian atau apalah itu, tapi aku nggak suka kalau kamu sok pamer di wilayah kekuasaanku."

 

"Siapa itu yang berani-beraninya menentang perintah Leluhur Ketujuh Belas!"

 

Sesaat kemudian, cahaya emas bersinar terang dari dalam paviliun itu, lalu berubah menjadi sebuah tangan besar keemasan yang mendadak menekan ke bawah dari atas langit!

 

Ekspresi dari belasan master ilahi yang mengeluarkan perintah pembantaian itu sontak terlihat ketakutan. Mereka refleks berusaha mengadang, tetapi tangan besar keemasan itu langsung menindih mereka ke atas tanah dengan kuat. Mereka semua pun muntah darah dan tidak bisa bangkit berdiri.

 

"Apa ... ini!"

 

Semua orang merasa sangat kaget dan takut, mereka refleks menatap ke arah langit.

 

Di atas sana, tampaklah sesosok orang yang muncul entah dari mana. Sosok itu berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang ke sekeliling arena pertarungan dengan tenang.

 

Ekspresi semua orang langsung berubah, mereka sontak menyadari bahwa sosok yang mereka tunggu tunggu akhirnya muncul.

 

"Adriel!" seru Sofia dengan gembira. "Adriel muncul! Apa kubilang, Kak Dewina! Dia itu kuat!"

 

"Apa hebatnya sih? Yang dia intimidasi itu cuma sekelompok master ilahi tingkat rendah ... " Dewina balas mengernyit, lalu menatap Adriel lagi sambil berkata, "Tapi, tangan emasnya itu boleh juga.

 

Walaupun dari luar kelihatan seperti sesuatu yang mudah, sebenarnya itu adalah sesuatu yang sudah melalui banyak perubahan dalam seni bela diri. Sepertinya, dia cukup berbakat dalam seni bela diri."

 

"Terus, memangnya kenapa kalau dia punya pencapaian seperti itu? Kemampuannya nggak sebanding!" ejek Suban sambil menggelengkan kepalanya.

 

"Kok kamu bisa bilang begitu?" tanya Dewina sambil menatap Suban.

 

"Kalau memang dia sekuat itu, kenapa dia nggak menghajarku waktu sebelumnya kutantang?" sahut Suban dengan tenang.

 

Sofia dan Dewina pun terdiam.

 

"Dia pasti diam-diam terluka waktu mencoba melewati penghalang pertama!" kata Suban lagi dengan sangat yakin. "Itu sebabnya dia sengaja muncul dengan sok begini agar kelihatannya hebat. Tapi, dia nggak sadar kalau makin megah kemunculannya, makin ketahuan dia itu cuma pura-pura kuat!"

 

Dewina pun terkekeh, lalu mengangguk menyetujui.

 

Ekspresi Sofia menjadi tidak enak dilihat. Ini semua gara-gara hobi Adriel yang suka pamer! Namun, dia hanya menghela napas dan sama sekali tidak mengomentari ekspresi ayahnya yang terlihat sangat yakin itu.

 

"Adriel!" panggil Davina sambil buru-buru menghampiri Adriel.

 

Adriel balas menatapnya, lalu berkata sambil tersenyum, "Oh, kamu berhasil menerobos dua tingkat sekaligus? Hebat juga!"

 

"Kalau kamu?" tanya Davina dengan penuh harap.

 

"Belum berhasil," jawab Adriel sambil menggelengkan kepala, nada bicaranya terdengar agak menyesal.

 

Davina sontak tertegun kaget, dia merasa agak kecewa.

 

"Mungkin aku harus mengalami tekanan sepertimu dulu supaya bisa menerobos," seloroh Adriel sambil tersenyum.

 

Davina pun mengernyit. Dia menatap Leluhur Ketujuh Belas di sisinya, lalu berkata, "Apa Leluhur Ketujuh Belas bisa memberimu tekanan itu?"

 

Davina ingin menggunakan leluhurnya sendiri untuk membantu Adriel naik tingkat ? Itu sih bisa dibilang pengabdian yang luar biasa!

 

Adriel pun melirik Leluhur Ketujuh Belas tanpa rasa sungkan dan berpikir sejenak, lalu berkata, "Boleh dicoba."

 

Leluhur Ketujuh Belas balas menatap Adriel dengan tenang, lalu berkata dengan nada datar, "Kamu yang namanya Adriel Lavali itu? Kamu terlihat biasa-biasa saja, tapi ternyata kamu sanggup membujuk keturunanku untuk memberontak?"

 

"Dasar tua bangka yang nggak tahu malu!" sahut Adriel sambil mengernyit. "Masa kamu nggak bisa menjaga harga dirimu di depan umum? Masa iya yang seperti ini pernah jadi kaisar?"

 

Leluhur Ketujuh Belas sontak tertegun agak bingung, bagian mana dari dirinya yang merupakan tua bangka tidak tahu malu?

 

Davina refleks memutar bola matanya, dia langsung paham maksud Adriel.

 

Leluhur Ketujuh Belas pun menatap Adriel sambil mengangkat alisnya, lalu berkata, "Kamu ternyata baru sampai master ilahi tingkat lima? Tapi, sepertinya kamu punya trik andalan khusus untuk meningkatkan level kekuatanmu, ya? Kuberi kamu kesempatan untuk menunjukkan kemampuanmu. Gunakan saja trik andalanmu itu kalau ada."

 

Leluhur Ketujuh Belas terlihat sangat percaya diri.

 

Adriel balas menatap Leluhur Ketujuh Belas sambil tersenyum, lalu berkata, "Dulu ada orang yang hanya mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Yang kumaksud adalah Raja Empat Mahkota. Dia menyarankanku untuk nggak asal ikut orang lain dan harus menemukan jalanku sendiri. Aku sangat sependapat dengannya. Itu sebabnya aku datang ke tempat rahasia ini supaya bisa menjadi lebih kuat. Hari ini, aku akan menjadikanmu batu loncatanku. Semoga suatu hari nanti aku bisa bertarung dengannya tanpa harus mengandalkan teknik rahasia! Masalahnya, aku nggak tahu apakah 18 leluhur keluarga kerajaan kalian cukup buat ini atau nggak!"

 

Sambil berkata seperti itu, Adriel berjalan menghampiri Leluhur Ketujuh Belas. Dia menatap Leluhur Ketujuh Belas, lalu tersenyum dan berkata, " Bersiaplah."

 

Adriel berniat menjadikan Leluhur Ketujuh Belas sebagai batu loncatan?

 

Semua orang sontak tertegun.

 

"Dia sombong sekali sih," komentar Dewina sambil mengernyit.

 

"Dia sombong karena dia kuat!" sahut Sofia sambil menatap Adriel dengan penuh semangat. " Perhatikan baik-baik! Sebentar lagi dia akan menjadi sangat keren!"

 

Dewina hanya balas menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa berkomentar apa-apa.

 

Ekspresi Leluhur Ketujuh Belas pun menjadi dingin. Dia menatap Adriel yang berdiri di sana dengan santai, lalu menepuk tas penyimpanannya! Sebersit kilau belati pun muncul!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2931 Membakar Langit ~ Bab 2931 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 19, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.