Membakar Langit ~ Bab 2932

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2932

 

Tangan kanan Leluhur Ketujuh Belas memegang sebilah pisau panjang. Bilahnya tampak memancarkan cahaya yang dingin dan memukau.

 

"Pisau Kemilau Cahaya!"

 

Semua orang yang menyaksikan hal ini sontak menjadi ricuh!

 

Pisau Kemilau Cahaya!

 

Itu adalah barang peninggalan Leluhur Ketujuh Belas di tangga ke-470 dari Gunung Ratuna! Kekuatannya sedikit di atas Tombak Perak Embun Beku.

 

Itu karena kekuatan pisau ini langsung menganugerahkan penggunanya dengan teknik pedang tingkat langit, yaitu Teknik Pisau Kemilau Cahaya. Dengan kata lain, penggunanya dapat langsung mencapai level tertinggi dalam seni pisau.

 

Jarang sekali ada yang bisa menandingi kekuatan pisau ini!

 

"Pisau Kemilau Cahaya ..."

 

Dewina menyipitkan matanya. Pisau ini adalah salah satu teknik andalan Leluhur Ketujuh Belas. Dewina sendiri belum tentu bisa menang melawan senjata satu ini, itu sebabnya dia telah mempersiapkan beberapa taktik.

 

"Semoga Adriel bisa bertahan cukup lama supaya aku bisa melihat ilmu pedang Leluhur Ketujuh Belas... " gumam Dewina sambil memandangi adegan ini.

 

Baginya, hanya sebatas itulah arti Adriel.

 

Wooosh!

 

Begitu pisau itu diayunkan, bilahnya sontak melihat dan hanya tersisa kilatan cahaya di mata semua orang. Kilatan itu seketika muncul di depan Adriel!

 

Sementara itu, tas penyimpanan milik Adriel bergetar dan terdengarlah ledakan bunyi pedang dari dalamnya.

 

"Aku tahu kamu nggak suka ada senjata lain pamer di hadapanmu, tapi kita sedang melawan 18 batu loncatan yang nggak bisa asal dihancurkan," kata Adriel dengan santai.

 

Setelah itu, Adriel menatap lawannya dengan semangat bertarung yang membara!

 

"Aku akan melawanmu dengan tingkatan kekuatanku yang sebenarnya dan seni bela diri murni!"

 

Setelah berkata seperti itu, Adriel pun langsung melesat ke arah Pisau Kemilau Cahaya!

 

Kekuatan mereka berdua sontak beradu. Yang terlihat hanyalah kilau bilah pisau, serta kedua sosok yang saling melewati satu sama lain sebelum mendadak berhenti dalam posisi yang tertukar.

 

Semua orang sontak tertegun. Apa yang baru saja terjadi? Mereka tidak dapat melihatnya dengan jelas.

 

Yang jelas, mereka bisa melihat luka yang agak tipis di bahu Adriel. Itu berarti Adriel berada di posisi yang tidak menguntungkan.

 

Namun, mereka semua benar-benar merasa terkejut.

 

"Ternyata Adriel nggak langsung kalah?"

 

Perlu diketahui, kekuatan Leluhur Ketujuh Belas tiga tingkat lebih tinggi daripada kekuatan Adriel!

 

"Kemampuan bocah satu ini ternyata di luar dugaanku... " gumam Dewina dengan kaget.

 

"Bagaimana? Sudah kubilang Adriel itu hebat sekali! "seloroh Sofia.

 

Namun, Dewina dan Suban hanya balas sedikit menggelengkan kepala dan tidak ambil pusing dengan Sofia. Bagi mereka, Adriel sudah pasti kalah dalam pertarungan ini. Percuma saja mau sehebat apa pun dia.

 

"Aku memang nggak mengeluarkan semua kekuatanku, tapi ternyata kamu kuat juga ya?

 

Buktinya kamu nggak langsung mati," komentar Leluhur Ketujuh Belas sambil memandang Adriel dengan sorot yang agak aneh.

 

Adriel menyentuh lukanya dengan lembut, lalu melirik Leluhur Ketujuh Belas sambil berkata, " Tujuanku ke sini bukan untuk mendengar pujianmu. Bisakah kamu mengerahkan tenagamu sedikit lebih banyak?"

 

Leluhur Ketujuh Belas langsung melompat maju!

 

"Dasar sombong!"

 

Belum sempat seruan marah itu selesai, kilau bilah pisau sudah mengarah ke kepala Adriel. Adriel pun refleks menyipitkan matanya. Lawannya memang cepat, tetapi gerakannya tetap terbaca dengan jelas berkat kemampuan mata gandanya yang bisa memperlambat waktu. Adriel yang mengandalkan insting bertarungnya pun sontak menghindar.

 

Kilau bilah pisau itu langsung hancur berkeping keping saat mendekati Adriel!

 

Kepingan cahaya itu membuat penglihatan Adriel tertutupi, rasanya seperti ada banyak sekali ikan berukuran kecil yang bersisik keperakan sedang berenang ke arahnya!

 

Namun, tidak sampai di situ saja. Di saat kepingan -kepingan cahaya pisau itu membuat Adriel tidak bisa berkutik, Leluhur Ketujuh Belas bergerak ke atas kepala Adriel. Dia pun menatap Adriel sambil mengangkat pisau panjangnya. "Apa kamu tahu soal Teknik Pisau Kemilau Cahaya, warisan dari Tabib Agung?"

 

Tepat begitu Leluhur Ketujuh Belas selesai bicara, pisau panjang itu pun terayun turun dan membelah udara!

 

Cahaya pedang menyambar ke segala penjuru sementara bilahnya menimpa kepala Adriel. Mata Sofia terbelalak dengan gugup, sementara Dewina mengamati teknik pisau itu dengan saksama. Mata Dewina bahkan tampak berbinar.

 

Namun, Adriel yang dikepung itu hanya menatap semua kilau cahaya yang mengarah kepadanya dengan tajam, beserta bilah bilati yang terayun ke arahnya itu. Adriel pun tersenyum sambil berkata, " Nah, begini dong!"

 

Setelah itu, Adriel merapatkan kelima jarinya dan ... tinjunya melesat seperti naga!

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2932 Membakar Langit ~ Bab 2932 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 19, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.