Membakar Langit ~ Bab 2934

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2934

 

Davina pun melompat maju, lalu menusuk seekor ular emas menggunakan Tombak Perak Embun Bekunya.

 

Akan tetapi, saat ini amarah Leluhur Ketujuh Belas juga sudah mencapai puncaknya dan dia bertempur habis-habisan. Dia mengaktifkan wilayah master ilahinya dengan maksimal, kekuatannya yang dahsyat langsung mengarah ke Davina!

 

Davina refleks menoleh dengan kaget. Leluhur Ketujuh Belas pun berseru, urat-urat di dahinya menonjol keluar saking marahnya, "Aura Naga Kerajaan!"

 

Gumpalan cahaya keemasan langsung melonjak keluar dari tubuh Leluhur Ketujuh Belas dan segera menyatu dengan naga itu. Sesaat kemudian, naga yang buas itu pun meraung dan meliuk-liuk ke atas langit! Tubuhnya segera berevolusi menjadi naga yang sesungguhnya.

 

Semua orang sontak tertegun.

 

"Kok dia masih bisa menggunakan Aura Naga Kerajaan?"

 

"Bukannya katanya Aura Naga Kerajaan itu sangat berharga dan hanya bisa dimiliki oleh kaisar yang masih menduduki takhta? Ternyata Kaisar masih membagikan Aura Naga Kerajaan itu padanya?"

 

Suara-suara yang kaget terdengar silih berganti.

 

"Apa ini kartu truf miliknya yang sebenarnya?" tanya Sofia juga dengan kaget.

 

Ekspresi Dewina pun berubah. Dia kaget sekali menyaksikan momen transformasi naga air itu. " Untung saja aku nggak gegabah."

 

Setelah itu, dia menatap ke arah Adriel yang sekujur tubuhnya terluka parah. "Untung juga... Adriel ceroboh..."

 

Jika Dewina yang gegabah, dia pasti kalah. Untung saja ada si bodoh satu itu. Namun, sayangnya nasib si bodoh satu itu hanya berakhir sebagai batu loncatan bagi orang lain...

 

Nanti setelah kedua belah pihak kehabisan tenaga karena bertarung, giliran Dewina untuk meraup semua keuntungan.

 

Sementara itu, evolusi si naga air berhenti mendadak di tengah jalan. Akhirnya, tubuhnya berbentuk setengah ular dan setengah naga.

 

"Sayang sekali dua dunia ini terpisah, jadi Aura Naga Kerajaan nggak berhasil tersalurkan tepat waktu ... " komentar Leluhur Ketujuh Belas dengan ekspresi agak muram. Namun, dia tetap menatap Adriel dengan tajam sambil berkata lagi, "Tapi, ini juga sudah lebih dari cukup!"

 

Raaarrr!

 

Setelah Leluhur Ketujuh Belas berkata seperti itu, naga setengah ular itu pun meraung dan menerjang ke arah Adriel.

 

Adriel menubruk tubuh lawan dengan tubuhnya sendiri. Saking kencangnya tubrukan itu, bahkan sampai terlihat percikan api kecil pada sisik lawannya. Akan tetapi, di belakang binatang buas yang mengerikan itu ternyata ada sebilah pisau panjang yang tersembunyi. Pisau itu pun melesat dan melukai bahu Adriel.

 

Tubuh Adriel sontak terpukul mundur dan menyadarkan Adriel dari kondisi kosongnya.

 

Adriel sontak tertegun saat melihat luka-luka di sekujur tubuhnya, lalu terkekeh dan berkata, " Ternyata pertarungan tadi sesengit ini?"

 

Makhluk raksasa yang menyeramkan itu perlahan mengencangkan cakarnya yang tajam sambil melayang di tengah udara, sementara Leluhur Ketujuh Belas yang memegang Pisau Kemilau Cahaya menatap Adriel dengan dingin. "

 

Pertarungan ini jadi aib buatku, tapi justru

 

membawa kejayaan buatmu. Sayangnya, kamu ini

 

seorang pemberontak."

 

Adriel sama sekali tidak mengacuhkan Leluhur Ketujuh Belas. Dia memikirkan kembali ilmu bela diri yang baru saja dia dapatkan, lalu perlahan memejamkan matanya.

 

Di sisi lain, ekspresi Leluhur Ketujuh Belas menjadi lebih serius. Dia bisa merasakan hasrat membunuh yang mengerikan menguar dari tubuh Adriel yang bergeming itu.

 

"Pantas saja Shawn fokus mengejar puncak bela diri. Ternyata hanya mereka yang pernah merasakan sensasi ini yang bisa mengerti," gumam Adriel.

 

Setelah itu, dia perlahan membuka matanya.

 

Bersamaan dengan itu, bayangan Naga Gajah pun berkerlap -kerlip di belakangnya. Esensi spiritual terpancar dari mata mereka, seolah-olah mereka memiliki jiwa tersendiri.

 

Bukannya Adriel sengaja menggerakkannya, tetapi ini terjadi secara alami karena teknik ini sudah menyatu sempurna dengannya. Akibatnya, Adriel bisa mengintegrasikan segala bentuk seni bela diri ke dalam teknik ini.

 

Bayangan Naga Gajah hanya berkerlip sesaat sebelum akhirnya masuk ke dalam mata Adriel.

 

Jauh di dalam mata Adriel, bayangan Naga Gajah perlahan berputar. Adriel pun mengangkat tangannya dengan santai dan sontak terdengarlah suara gemuruh yang kencang di tengah udara, seolah-olah Adriel sedang menghadirkan sebuah kekuatan yang sangat hebat. Adriel sudah bisa menunjukkan kehebatan Naga Gajah hanya dengan jentikan jari dan tanpa perlu menggunakan jurus apa pun.

 

Naga Gajah sudah dibangunkan, atau lebih tepatnya inilah bentuknya yang sejati. Mata Naga Gajah yang menyatu dengan mata manusia.

 

Hasrat membunuh yang terasa makin kentara membuat ekspresi Leluhur Ketujuh Belas bertambah serius. "Siapa kamu sebenarnya?"

 

Adriel balas menatap Leluhur Ketujuh Belas sambil mengambil satu langkah maju. Bumi sontak terasa bergetar seolah-olah Naga Gajah sedang berjalan di atasnya.

 

Leluhur Ketujuh Belas pun berseru dengan marah, lalu menyerang Adriel dengan sekuat tenaga bersama si ular emas dan naga airnya.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2934 Membakar Langit ~ Bab 2934 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 19, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.