Membakar Langit ~ Bab 2949

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2949

 

Ketiga kaisar ini datang bersama-sama untuk membunuh Adriel.

 

"Ditambah dengan Leluhur Kedelapan Belas, maka ada empat orang kaisar. Leluhur Kedelapan Belas adalah master ilahi tingkat sembilan, tingkatan tiga orang lainnya pasti nggak akan lebih rendah darinya. “

 

Jeremy mengatakan ini dengan bangga, matanya berkilau cahaya jahat, lalu dia menambahkan, "Pada saat itu, setidaknya ada empat master ilahi tingkat sembilan yang mengepung Adriel. Menurut kalian, bagaimana mungkin Adriel nggak mati?"

 

Membicarakan hal ini, matanya bersinar dengan penuh semangat sambil melanjutkan, "Alam rahasia sudah terlalu lama tenang hingga kami nggak punya kesempatan untuk berjasa. Dalam pertempuran ini, asalkan kita bisa menunjukkan kegunaan kita, maka pasti akan ada hadiah yang besar."

 

"Sebaliknya, masalah wanita Adriel hanyalah hal kecil. Hal utama adalah pemberontakannya ini bisa memberikan kita keuntungan perang. Ada banyak orang yang ingin naik jabatan dengan menginjak jasadnya ... " ujar Jeremy.

 

Dia menunjukkan ekspresi yang bersemangat. Dia sudah terlalu lama menunggu momen ini.

 

Alhasil saat ini, dia tiba-tiba menyadari bahwa tatapan Adriel terhadapnya tampak dingin.

 

Jeremy tertegun, lalu bertanya, "Kesempatan langka untuk berjasa ini, apa kamu nggak senang?"

 

"Senang, tentu saja aku senang," jawab Adriel.

 

Adriel menatapnya dan tersenyum dengan ekspresi yang agak aneh, pada saat bersamaan juga melihat ke depan. Tanpa disadari, mereka telah tiba di depan aula agung. "Apa Leluhur Kedelapan Belas ada di dalam?" tanya Adriel.

 

"Ya," sahut Jeremy sambil mengangguk, dia merasa ada yang tidak beres. Namun, dia tidak berpikir terlalu banyak, karena pada saat ini, seorang pengawal sudah berjalan mendekat. Pengawal menyapa dengan ekspresi dingin, "Pak Jeremy."

 

"Hehe, aku ingin menemui Leluhur Kedelapan Belas. “

 

Jeremy tersenyum. Meskipun dia adalah kepala, pengawal itu adalah orang kepercayaan Leluhur Kedelapan Belas yang dibesarkan sejak kecil untuk hanya setia kepada Leluhur Kedelapan Belas. Dia tentu sangat menghormatinya.

 

Pengav berkata dengan santai, "Leluhur Kedelapan Belas sedang pelatihan tertutup untuk menghadapi perang, jadi nggak menerima tamu."

 

Jeremy tertegun sejenak, lalu berkata, "Tapi, tamu ini punya situasi darurat yang ingin dilaporkan. Ini berkaitan dengan Adriel!"

 

Pengawal menatapnya dengan wajah muram, lalu berkata dengan nada dingin, "Dalam penghalang kedua, hanya ada majikan dan pelayan. Nggak ada seorang pun yang layak untuk menjadi tamu Leluhur Kedelapan Belas."

 

Sambil berkata demikian, dia melirik Adriel, lalu menambahkan dengan wajah muram, "Kamu tunggu di sini dengan berlutut. Setelah Leluhur Kedelapan Belas selesai pelatihan tertutup, kamu yang akan pertama ditemui."

 

"Baiklah ... " sahut Jeremy.

 

Jeremy hendak menarik Adriel untuk berlutut, tetapi saat ini, dia tiba-tiba melihat bahwa Adriel telah melangkah menghampiri pengawal itu.

 

Pengawal berteriak marah, "Kurang ajar! Nggak boleh berjalan sembarangan di depan aula Leluhur Kedelapan Belas! Berlututlah di sini dengan baik!"

 

Namun, Adriel meliriknya, lalu tersenyum dan berkata, "Seorang budak yang setia."

 

"Apa aku butuh pujianmu?" tanya pengawal itu dengan nada meremehkan.

 

Adriel tertegun sejenak, lalu dia melambaikan tangan dengan tak berdaya.

 

Saat berikutnya, kepala pengawal itu langsung terpenggal.

 

Melihat situasi ini, Jeremy langsung terkejut. Lalu, dia terdiam di tempat dan dengan tidak percaya melihat bahwa Adriel membersihkan darah di jarinya dengan santai. Baik Adriel maupun kedua wanita itu, semuanya tampak sudah terbiasa.

 

Jeremy menatap Adriel dan akhirnya menyadari ada yang tidak beres. Dia tiba-tiba teringat, dia masih belum tahu namanya hingga saat ini.

 

"Kamu, siapa kamu..." kata Jeremy.

 

Adriel menatapnya, lalu tersenyum dan bertanya balik, "Bukankah kamu sudah memaki aku sepanjang jalan? Kamu masih menanyakan namaku? “

 

Jeremy tertegun. Dia menatap Adriel, lalu tiba-tiba teringat sesuatu. Dia membelalakkan mata dan wajahnya dipenuhi ekspresi ketidakpercayaan.

 

"Kamu ... Apa kamu adalah Adriel?" tanya Jeremy.

 

"Siapa yang berani membunuh di sini?"

 

Saat ini, suara kemarahan terdengar dari dalam aula agung.

 

Bam!

 

Adriel melemparkan jasad dan kepala pengawal itu ke pintu, menyebabkan pintu aula langsung hancur, debu beterbangan ke udara dan suara teriakan keras menggema.

 

"Adriel ada di sini, Kedelapan Belas sialan keluar dan hadapi kematianmu!" seru Adriel.

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2949 Membakar Langit ~ Bab 2949 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 20, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.