Membakar Langit ~ Bab 2952

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2952

 

Melihat Adriel menyerang, wajah Leluhur Kedelapan Belas pun sedikit berubah. Meski ucapannya angkuh, tetapi dia sama sekali tak meremehkan. Bagaimanapun, ini orang yang mampu membunuh Leluhur Ketujuh Belas. Sekilas, mata sang Leluhur memancarkan cahaya dingin. Saat hendak menyerang Adriel, tubuhnya tiba-tiba menghilang.

 

Di detik berikutnya, dia sudah muncul di belakang Adriel, menyeringai, "Nggak perlu cari, aku di sini!"

 

Begitu kata itu jatuh, sebuah tangan langsung mencakar ke arah Adriel dengan kekuatan penuh

 

"Mati kamu!"

 

Mata Leluhur memancarkan niat membunuh ganas, penuh kebengisan. Saat cakarnya hampir mencabik tubuh Adriel, senyum kemenangan pun muncul di bibirnya.

 

Itulah jurus rahasianya. Kecepatannya luar biasa, sering digunakan untuk menyerang mendadak dan membuat lawan lengah.

 

Namun, detik berikutnya, dia tertegun.

 

Begitu cakarnya menembus tubuh Adriel, dia justru merasa... kosong. Yang dicabiknya ternyata hanya bayangan! Lalu, bayangan itu langsung menghilang!

 

"Teknik ilusi?"

 

Dia terkejut bukan main. Dan saat itu, terdengarlah suara tenang dari belakang, "Aura Pedang Agung itu teknik medan perang. Kamu pakai buat menyergap? Sungguh menyia-nyiakan jurus."

 

Leluhur langsung panik, buru-buru menoleh. Namun, yang terlihat justru ... sebuah jari telunjuk sedang membesar cepat di matanya!

 

Syut!

 

Dia buru-buru melindungi diri dengan aura pedang, lalu terpental mundur beberapa langkah.

 

"Kamu..." Wajahnya pucat, dada bergetar. Di dadanya kini tampak bekas jari yang dalam.

 

Dia tahu Adriel memang hebat. Dia bahkan sudah mengerahkan segalanya sejak awal. Namun, tetap saja, hasilnya... jauh dari dugaan.

 

Tatapan Leluhur jadi tidak tenang. Dia perlahan mundur.

 

Namun, dari belakang, suara Adriel terdengar datar, "Suka kabur, ya?"

 

Begitu suara jatuh, Adriel melesat seperti kilat, melayangkan tinju ke arahnya!

 

Bugh!

 

Leluhur Kedelapan Belas langsung muntah darah, menjerit kesakitan, tulang-tulangnya patah, tubuhnya terlempar jauh.

 

Baru satu kali bentrok... dan dia sudah terluka parah?

 

Semua orang di tempat itu bengong. Tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

 

Bagaimana bisa?

 

Seorang master ilahi tingkat sembilan kalah secepat itu? Ini... lelucon?

 

"Kamu... siapa kamu sebenarnya?" tanya Leluhur sambil muntah darah, menatap Adriel dengan wajah penuh ketakutan.

 

Namun, Adriel justru mengernyit, menatapnya sambil berkata pelan, "Aku juga ingin tanya. Kamu bukan Leluhur Kedelapan Belas yang asli. Siapa kamu sebenarnya?"

 

Begitu kata itu keluar, semua yang hadir sontak terkejut. Mereka menatap si "Leluhur", seakan tidak percaya. Selama ini, semua perintah datang dari orang ini...

 

Wajah si Leluhur Kedelapan Belas pun tampak canggung. Dia tidak menjawab, hanya menatap Adriel dengan mata gelap.

 

"Di mana Leluhur Kedelapan Belas yang asli?"

 

Tatapan Adriel makin dingin, dia melangkah maju sambil mengaktifkan mata ganda. Namun, dia langsung mengernyit. Ini bukan topeng, bukan teknik penyamaran. Jadi, ini memang orang yang benar-benar mirip secara alami. Sebuah tiruan yang diciptakan dengan teliti!

 

Orang itu akhirnya tidak lagi berpura-pura, tatapannya kelam saat berkata, "Dia... sedang dalam perjalanan untuk membunuhmu."

 

Wajah Adriel menggelap. Dia mulai melangkah mendekat.

 

"Kamu mau tangkap aku dan interogasi, ya?"

 

Orang itu tertawa dan membalas, "Kamu boleh tahu... aku sudah melewati segala bentuk siksaan sebelum diangkat jadi tiruan. Bahkan Teknik Pencarian Jiwa pun tak mempan. Jadi, silakan siksa aku sepuasnya, aku tetap nggak akan bicara."

 

"Berani juga kamu," balas Adriel sambil tersenyum kecil.

 

"Ayo, bunuh aku! Kalau berani, bunuh aku sekarang!”

 

Si "Leluhur" melangkah maju, menantang. Senyum sinis tergambar di wajahnya.

 

Dia yakin Adriel tidak akan berani membunuhnya.

 

Adriel harus coba mencari jawaban dari dirinya dulu, bahkan lewat siksaan.

 

Bagaimanapun, Adriel pasti ingin tahu keberadaan Leluhur asli.

 

"Nggak berani, ya?" tanyanya.

 

Dia tertawa puas dan menambahkan, "Kamu nggak akan berani. Kalau ingin memberontak, kamu harus habisi mereka satu per satu. Tapi sekarang baru langkah awal. Nggak mungkin kamu sia-siakan jejak tentang Leluhur Kedelapan Belas. Bukankah kamu sudah waswas karena dia menghilang? Dan hanya aku yang tahu keberadaannya."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2952 Membakar Langit ~ Bab 2952 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.