Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout
Bab 2953
Syut!
Adriel tiba-tiba mengangkat telapak
tangan dan menghancurkan kepala orang itu.
Namun, saat itu juga, terdengar suara
tua yang diiringi helaan napas pelan, "Biarkanlah ... itu cuma
penggantiku."
Leluhur Kedelapan Belas?
Aura luar biasa kuat langsung menyapu
dari luar!
Adriel mendengarnya, tetapi tangannya
tetap tak berhenti. Satu tamparan memecahkan kepala sang "
pengganti", darah berhamburan ke lantai.
Dia mengangkat jasadnya dengan satu
gerakan ringan, dan menyimpannya.
Seketika, suasana menjadi sunyi
senyap. Semua orang menatapnya dengan wajah tak percaya.
Saat itu, Adriel menoleh, dan
merasakan tekanan luar biasa menghempas datang.
"Maaf, aku nggak dengar
tadi."
Adriel tersenyum santai.
Suara tua itu pun terdiam sebentar,
lalu pelan-pelan tertawa. "Anak muda memang begitu... panas baran, ujarnya
datar.
Kabut spiritual mulai menyelimuti
ruangan, dan tekanan luar biasa mulai menutupi seluruh aula.
Sosok pria bertopi mahkota ungu dan
berjubah naga melangkah perlahan masuk.
Aura tubuhnya menggetarkan dunia.
Setiap langkah yang dia pijakkan membuat lantai batu retak. Kabut spiritual
menutupi tubuhnya, menghadirkan rasa gentar mendalam.
"Leluhur Kedelapan Belas!"
"Sembah hormat, Leluhur!"
Semua orang segera berlutut.
Meski usianya muda dalam garis
keturunan, tetapi Leluhur Kedelapan Belas dikenal sangat berbakat. Sejak awal
sudah direkrut langsung oleh Kaisar Pendiri untuk berlatih di sisinya,
dikatakan sebagai cucu kesayangan sang kaisar.
Setelah itu, dia dikirim untuk
menjaga penghalang kedua. Saat pertama masuk ke alam rahasia, dia sudah di
master ilahi tingkat sembilan. Kini, konon katanya... dia sudah berada di
tingkat raja ilahi setengah langkah.
"Tamu kehormatan sudah datang,
kalian semua boleh pergi," ujar Leluhur Kedelapan Belas dengan nada tak
terbantahkan.
Tamu kehormatan?
Pemberontak dibilang tamu kehormatan?
Semua saling berpandangan, tetapi tak
satu pun berani menentang. Mereka pun membubarkan diri.
Sofia menatap Leluhur Kedelapan
Belas, tenggorokannya terasa kering, napas terasa berat. Ini... adalah sosok
terkuat yang pernah dia lihat seumur hidup.
Namun, Davina hanya diam memandangi
sosok itu, tanpa bersuara.
Leluhur melirik ke arahnya dan
tersenyum tipis saat berkata, "Melihat kakek sendiri, kenapa nggak
menyapa?"
Davina terdiam.
Dirinya adalah putri bungsu dari
Leluhur Kesembilan Belas. Saat dia lahir, Leluhur Kedelapan Belas sudah
menghilang ke alam rahasia. Meski secara garis darah adalah kakeknya, tapi
mereka belum pernah bertemu sekalipun.
Secara silsilah ... ini memang
kakeknya yang paling dekat.
Leluhur Kedelapan Belas memandangnya
dengan pandangan rumit. "Sudahlah. Itu juga salahku, nggak bisa melihatmu
tumbuh besar. Tapi..."
Saat dia berkata begitu, kabut
spiritual di sekelilingnya perlahan memudar.
Semua yang melihat langsung terkejut.
Wajah Leluhur Kedelapan Belas
ternyata sangat muda! Meski suaranya tua, tetapi tampangnya seperti pria usia
40-an. Rambutnya hitam lebat, tubuhnya penuh vitalitas, otot dan darahnya
memancarkan kekuatan hidup yang luar biasa.
Ini bukan hal biasa. Hanya seseorang
yang mencapai tingkat raja ilahi dan mengalami evolusi kehidupan yang bisa
tampil seperti itu.
"Kaget?"
Leluhur tersenyum, giginya putih
bersinar. Dia mengeluarkan sebuah botol dari tas penyimpanan dan melemparkannya
ke arah Davina. "Ini rahasianya. Ambillah, pakailah," ujarnya.
Tatapan Adriel menajam. Itu... darah
misterius! Dia juga punya satu tetes, yang diperoleh dari tubuh Guru Kaisar.
Namun, Leluhur. Kedelapan Belas
ini... punya satu botol penuh! Bahkan dari luar botol saja, energi inti
kehidupan yang kuat sudah terasa menusuk!
No comments: