Membakar Langit ~ Bab 2954

Untuk membaca bab 2801 - bab 2900, silahkan kunjungi http://lynk.id/novelterjemahan/3n0repznepm9/checkout

Bab 2954

 

Davina menatap darah misterius itu, tampak ragu, tak tahu apakah harus menerimanya. Dia pun menoleh ke arah Adriel.

 

"Ambil saja."

 

Setelah Adriel berkata demikian, barulah Davina dengan sedikit ragu menerima botol giok itu.

 

Melihat pemandangan itu, Leluhur Kedelapan Belas menunjukkan ekspresi kecewa sambil menggeleng pelan, "Anak perempuan memang nggak bisa ditahan kalau sudah besar."

 

Davina menatapnya dengan bingung. Mereka datang ke sini sebagai pemberontak, tetapi sikap Leluhur Kedelapan Belas justru begitu ramah.

 

"Aku nggak akan tergoda."

 

Dia menatap Leluhur dan melanjutkan dengan tegas, "Keluarga kerajaan bertindak semena-mena, menyiksa rakyat. Itu hal yang nggak bisa kuterima."

 

Leluhur mendengar itu, tersenyum tipis dan membalas, "Pikiranmu... masih terlalu sempit."

 

Mendengar kalimat itu, Davina pun tertegun.

 

"Duduklah dulu."

 

Leluhur menunjuk kursi di sisi, lalu naik ke singgasana naga dengan langkah santai, seolah yang datang ini bukan pemberontak, melainkan tamu istimewa.

 

Adriel menatapnya, lalu duduk bersama dua wanita di sisi, dan berkata, "Kamu ... berbeda dari yang kubayangkan."

 

Leluhur tak menanggapi secara langsung, hanya menatap Adriel dalam-dalam, lalu mengangguk puas dan menjawab, "Kamu... justru sesuai dengan bayanganku. Kamu pemberontak yang baik. Tak heran cucuku mau ikut bersamamu. Itu keputusan yang nggak buruk."

 

Dia mengernyit sedikit, lalu berkata, "Tapi kamu bertindak terlalu keras. Ini bisa jadi masalah. Kelompok Penjaga Pintu ... mungkin nggak akan menerima orang sepertimu."

 

Adriel memandangnya bingung. "Kamu nggak menganggapku musuh?" tanyanya.

 

"Kenapa aku harus memusuhimu?"

 

Leluhur menatapnya sambil tersenyum dan menambahkan, "Di mana ada penindasan, di situ akan muncul perlawanan. Keluarga kerajaan terlalu menindas rakyat, maka muncul orang sepertimu Itu hal wajar. Kehadiranmu penting. Kamu seperti katup tekanan bagi Negara Elang, agar panci ini nggak meledak, dan sekaligus jadi peringatan bagi para penguasa agar nggak semena-mena. Ini baik."

 

"Penguasa dan pemberontak adalah ekosistem. Mereka saling bergantung, saling menentang, tapi juga saling membutuhkan."

 

"Buatku, kehadiranmu adalah berkah untuk rakyat dan negara."

 

Adriel mendengarnya, lalu menatap Leluhur dengan ekspresi aneh.

 

Dia tiba-tiba teringat Leluhur Kedelapan Belas dulu memang pernah dijuluki "penguasa bijak". Sekarang bertemu langsung, ternyata dia memang... ada isinya.

 

Sofia juga tampak terkejut, dan pandangannya terhadap kaisar mulai berubah.

 

"Tapi... aku membunuh ayahmu, Leluhur Ketujuh Belas," ujar Adriel.

 

Leluhur terdiam sejenak, lalu mendesah kecil, " Kalau rakyat biasa kehilangan ayah, itu pantas disesali. Tapi... "

 

"Kalau kaisar kehilangan ayah... bukankah itu hal baik?"

 

Melihat Adriel dan yang lain agak tertegun, Leluhur malah tertawa lepas dan melanjutkan, "Cuma kehilangan ayah, bukan hal besar. Aku pun nggak perlu berterima kasih padamu."

 

"Baiklah. Sekarang kita masuk ke hal penting. Aku ke luar waktu itu... demi kamu."

 

Dia mengangkat tas penyimpanan, lalu mengeluarkan tiga botol giok. Isinya adalah darah misterius.

 

"Ini namanya Darah Keabadian. Aku keluar untuk mencarinya buatmu. Darah ini bisa mempercepat pemulihan luka dan sangat berguna untuk kultivasi.

 

Sambil berkata, dia melempar satu botol ke arah Adriel, lalu menatapnya dengan serius dan berkata, " Sekarang, para kaisar sedang dalam perjalanan kemari. Darah ini... bisa membantumu membunuh beberapa dari mereka."

 

Melihat ini, Sofia dan Davina terkejut bukan main.

 

Adriel diam menatap Leluhur, menunggu penjelasan lebih lanjut.

 

Saat itu, Leluhur Kedelapan Belas berkata, " Pernahkah kamu berpikir ... dibandingkan seorang genius, berapa besar sumber daya yang harus dihabiskan untuk membuat orang biasa mencapai master ilahi tingkat sembilan atau lebih kuat?"

 

Sebelum Adriel sempat menjawab, Leluhur tersenyum, "Nggak perlu dipikir. Jawabannya seratus kali lipat."

 

"Lalu, kamu pikirkan ini... "

 

"Di dalam alam rahasia, keluarga kerajaan punya delapan belas kaisar. Rata-rata semua master ilahi tingkat sembilan. Menurutmu, mungkinkah satu keluarga punya delapan belas generasi genius sejati?"

 

Adriel menatapnya dan tersenyum tipis saat menjawab, "Nggak mungkin."

 

Bab Lengkap 

Membakar Langit ~ Bab 2954 Membakar Langit ~ Bab 2954 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on August 22, 2025 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.