Bab 1182
Dari bidang politik, militer, serta
bisnis, bidang politik menduduki peringkat teratas!
Kepala keluarga Buana sering tidak
berada di kediaman. Di bawah kepemimpinannya, delapan orang tetua akan
mengambil keputusan untuk semua urusan keluarga!
Suara mereka tidak keras, tetapi
sangat berpengaruh. Tokoh besar tidak perlu banyak bicara, tetapi setiap orang
harus mendengarkan dengan saksama.
Pada saat ini, ekspresi di wajah Guda
berubah. Dia berujar "Kakak, Adriel memang memiliki kemampuan, aku sudah
berusaha semaksimal mungkin. Semua orang bisa melihat usahaku!"
Di aula itu ada banyak orang. Namun,
pada saat ini setiap wajah terlihat acuh tak acuh, bahkan beberapa menunjukkan
ekspresi senang melihat ada yang berada dalam kesulitan.
"Usaha? Apa yang kamu maksud
adalah kamu merusak senjata tingkat bumi hanya untuk melawan Harta Karun Iblis
Darah? Kak Guda, sebaiknya kamu mundur!"
Seorang wanita dewasa yang mengenakan
kebaya, dengan belahan mencapai paha hingga memperlihatkan kulitnya yang putih,
menggoyangkan gelas anggur merah di tangannya. Dengan senyum yang ambigu,
setiap gerakannya memancarkan aura kedewasaan, seperti buah persik yang matang.
Dia adalah Felicia Buana, anggota
termuda dari delapan tetua keluarga Buana. Dia adalah orang yang cerdik,
bertanggung jawab untuk mengelola semua hubungan eksternal keluarga Buana. Dia
punya pengaruh yang cukup besar.
Guda tahu dengan sangat baik bahwa orang
ini telah lama mengincar bisnis yang dia kendalikan!
"Setelah mengeluarkan usaha
sebesar itu, kamu nggak mendapatkan hasil apa pun. Ini hanya menunjukkan
kemampuanmu yang kurang!" kata seorang pria paruh baya dengan wajah pucat
dan kulit gelap dengan keras.
Guda mengendalikan sumber keuangan
keluarga Buana. Hal ini sudah membuat orang-orang menginginkan bisnis di
tangannya sejak lama. Sekali dia terjatuh, semua orang akan mendapatkan
keuntungan!
Semua orang sudah tidak sabar untuk
membagi hasil dari Guda!
Di dalam keluarga besar, hubungan
tidak lagi seperti sebuah keluarga, tetapi lebih mirip kelompok kepentingan
yang diikat oleh darah.
Sementara itu, Batra yang bertindak
sebagai pemimpin hanya diam untuk mengamati dengan dingin.
"Guda, apa ada sesuatu yang
ingin kamu katakan?" tanya Batra dengan tenang.
"Adriel itu sangat luar biasa!
Dia berhasil mengalahkan Serangga Racun Iblis Darah dengan begitu mudahnya, aku
sudah menuliskan semuanya dalam laporanku! Aku sarankan, meski kerja sama kali
ini nggak berhasil, kita nggak boleh lagi mengganggunya. Jangan juga menikahkan
wanita keluarga Buana dengannya!" kata Guda dengan wajah yang muram.
Setelah kata-kata itu diucapkan,
ekspresi wajah semua orang tampak berbeda-beda.
Felicia tampak menggelengkan kepala
sambil tersenyum, lalu berujar, "Kak Guda, apa kamu lupa dengan kebanggaan
keluarga Buana? Di dunia ini ada orang yang mampu melihat potensi, lalu ada
yang bisa menjadi kuda hebat. Di dunia ini nggak ada kekurangan orang-orang
berbakat, yang kurang hanyalah sumber daya! Adriel adalah pemuda berbakat, tapi
keluarga Lavali masih terlalu lemah. Dia nggak layak untuk menikahi anggota
keluarga Buana!"
Keluarga besar tidak menghargai
orang-orang berbakat.
Meski seseorang memiliki bakat yang
sangat langka, keluarga Buana bisa dengan mudah menemukan banyak orang biasa
yang berbakat.
Orang berbakat membutuhkan sumber
daya, sedangkan keluarga Buana adalah penguasa sumber daya tersebut!
"Adriel menguasai sumber daya
yang lebih besar! Aku membawa resep obat Pencuci Tulang Tingkat Langit dari
Adriel!" kata Guda sambil menggertakkan gigi.
Felicia menggerakkan gelas anggurnya,
lalu dengan nada sinis berkata, "Aku tahu. Seorang master puncak tingkat
enam mengeluarkan potongan resep obat yang bisa membuat leluhur mencapai
tingkat ilahi. Tapi bukankah kamu sudah menguji resep itu pada narapidana mati
selama tiga hari? Sepertinya nggak ada kemajuan. Kami memberimu waktu tiga hari
untuk bersiap-siap sebelum menjatuhkan hukuman. Itu sudah bisa dibilang
memberimu kehormatan."
"Selain itu, leluhur sudah
terjebak di tingkat langit selama 30 tahun! Hanya butuh dua tahun untuk leluhur
melewati batasan tingkat ilahi? Apa kamu nggak takut lidahmu akan terputus
karena bicara besar?"
Seorang pria tua yang kurus
menyetujui dengan suara dingin.
Beberapa orang lainnya yang ada di
ruangan itu juga memiliki ekspresi dingin. Mereka berusaha memaksa Guda untuk
menyerahkan bisnis yang dia kendalikan.
Persaingan di dalam keluarga Buana
sangat sengit. Jika Guda bersikeras mendukung Adriel, dia hanya akan menjadi
korban!
"Bagaimana kalau resep obat
Adriel itu benar?"
No comments: