Bab 1220
"Benar, aku ingin memfitnah kamu
habis-habisan! Kalau kamu melarikan diri dari keluarga Buana, maka kamu sama
saja mengakui kesalahanmu!" ujar Guda sambil tersenyum dan menyeka darah
di sudut mulutnya. Guda kemudian melemparkan botol yang ada di tangannya dengan
keras!
Blak!
Di depan tatapan Herios yang
terbelalak, air sungai darah itu seketika terbangun dan berubah menjadi energi
darah yang melayang di udara hingga memenuhi seluruh sisi halaman. Semua
tanaman yang ada di halaman belakang seketika menjadi layu.
Guda kemudian mengangkat tangannya
untuk menyentuh energi darah tersebut, tetapi kulit tangannya seketika menjadi
kering dan energinya seolah-olah diserap.
Energi darah yang sebelumnya terlihat
lemah itu berkembang dengan cepat dan berubah menjadi energi darah yang
mengalir deras hingga melambung tinggi ke langit!
"Tolong! Ada pembunuhan! Herios
ingin melarikan diri dari keluarga Buana!" teriak Guda dengan suara yang
keras hingga terdengar di seluruh sisi kediaman keluarga Buana.
Setelah berteriak, Guda langsung
berkata pada Herios dengan nada tulus, "Kak Herios, cepatlah lari sebelum
kamu dikepung oleh penjaga keluarga Buana. Kalau kamu tidak lari sekarang,
pasti akan terlambat!"
"Guda! Kamu keterlaluan!"
ujar Herios dengan penuh amarah.
Namun di saat yang bersamaan,
berbagai energi yang kuat terasa mulai mendekat dari berbagai sudut keluarga
Buana.
Herios tidak lagi perlu mencurigai
sumber energi- energi ini!
Namun saat ini, Guda segera berkata,
"Kak Herios, ini mungkin bisa membantumu untuk mengalihkan sebagian
musuh."
Setelah mengatakan itu, Guda langsung
melemparkan selembar kertas berisi teknik sisa kepada Herios.
Herios melihatnya, lalu bertanya, "Mantra
Iblis Darah?"
"Ini adalah pemberian Pak
Adriel, dia memintaku untuk menyerahkannya padamu. Dengan kertas teknik ini,
kamu bisa mempelajari sedikit ilmu Iblis Darah. Kalau kamu tidak mau, kamu bisa
mengembalikannya," ujar Guda sambil tersenyum.
Tatapan Herios terlihat begitu penuh
amarah dan kedua tangannya gemetar hebat ketika memegang kertas tersebut.
Namun, dia hanya bisa menahan amarahnya dan menyimpannya.
Intinya, dia tetap harus menerima
kalau dirinya dikambinghitamkan!
Jadi, dia tidak akan menolak
pemberian ini!
"Tunggu saja, aku pasti akan
membunuhmu!" teriak Herios sebelum pergi meninggalkan tempat itu.
Saat ini, sudah ada tiga Guru Bumi
tingkat rendah yang datang untuk menghadang, tetapi Herios tidak peduli dan
langsung menyerang mereka dengan telapak tangannya!
"Harta Karun Iblis Darah pasti
ada di tangannya, jangan bunuh dia! Kita harus mendapatkan jawaban darinya
sebelum dia mati!" teriak Guda dengan keras.
Teriakan Guda membuat Guru Bumi dari
keluarga Buana menjadi ragu dan tidak berani bertindak keras.
Herios memang memiliki kemampuan yang
cukup kuat. Para Guru Bumi sangat jarang menghadapi lawan dan Herios bisa
menggunakan kesempatan ini untuk membunuh mereka agar bisa menyelamatkan
dirinya sendiri.
Di tengah malam seperti ini, tidak
akan ada banyak anggota keluarga Buana yang datang untuk menghadangnya.
Dalam sekejap, tempat itu sudah
dipenuhi dengan darah. Herios terus menyerang mereka tanpa berhenti. Meski
terluka parah, Herios akhirnya berhasil terlepas dari kepungan dan melarikan
diri di tengah gelapnya malam.
Sementara itu, Guda tersenyum puas
setelah melihat situasi ini.
Tidak lama kemudian, Batra dan
Felicia muncul dengan ekspresi yang sangat muram.
"Apa yang terjadi?" tanya
Batra dengan nada dingin.
"Kak, sesuai perintahmu, aku
diam-diam mengawasi Herios. Tak disangka, dia menggunakan air sungai darah
untuk berlatih ilmu rahasia Iblis Darah secara diam-diam..." jawab Guda
sambil menggenggam dadanya, kemudian berkata dengan wajah yang pucat, "Aku
tidak berhasil menghentikannya, maafkan aku!"
Batra kemudian menyadari lengan Guda
yang terlihat begitu kering, lalu berkata dengan nada dingin, "Sudahlah,
kamu sudah melakukan yang terbaik. Karena kamu terluka, kamu tidak lagi bisa
berkontribusi untuk keluarga Buana. Mulai sekarang, serahkan semua asetmu,
keluarga Buana pasti akan merawatmu dengan baik."
"Kak, bagaimanapun juga, akų
sudah berusaha keras..." ujar Guda dengan nada yang panik. Namun ketika
menyadari ekspresi Batra yang begitu dingin, dia tidak lagi berani menolak.
nb: Udah dulu untuk hari ini..kalau sempat lagi, nanti saya tambah, sebagai bacaan nunggu kembang api ya kan..masih ada sekitaran 50 bab lagi yang bisa ditambah, koinnya sudah habis tapi..siapa yang mau berbagi rezeki di 2025, bisa donasi ke Dana 089653864821..terima kasih banyak sebelum dan sesudah..
No comments: