Bab 1210
Melihat Kevin pasrah, Adriel malah
tertawa dan berkata, "Harga ini, ayahmu nggak mampu membayarnya. Bahkan
seluruh keluarga Buana nggak mampu membayarnya. Jalan hidup kalian sekarang
adalah mengenali situasi. Jangan berpikir untuk bekerja sama lagi, tapi
memikirkan bagaimana cara bekerja untukku."
"Keluarga Buana memiliki tiga
kota besar di wilayah tengah! Ayahku bahkan bisa membunuh semua musuh dengan
perangkap!" seru Kevin.
Kevin terus menatap Adriel dengan
penuh ketidakpuasan.
Adriel menggelengkan kepalanya dan
berkata, "Lila nggak akan mengatakan omong kosong seperti ini."
Dengan suara keras, Adriel menampar
lagi!
Kevin memiliki bekas tamparan yang
jelas di sisi kiri dan kanan wajahnya, sangat simetris. Dia mengepalkan
tangannya dengan erat dan terus menatap Adriel.
Namun, Adriel hanya berkata dengan
acuh tak acuh, "Ayahmu telah memverifikasi efek dari ramuan penyuci.
Bukannya segera melaporkannya kepada leluhur keluargamu, malah menjebak
orang-orang keluarga Buana demi keuntungan pribadi dan melemahkan kekuatan
keluarga Buana."
"Jika aku memberi tahu leluhur
keluarga Buana tentang rencana ayahmu sekarang, menurutmu, apa yang akan
dilakukan oleh leluhur keluarga Buana?"
Tiba-tiba, wajah Kevin menjadi pucat
dan kepalan tangannya sudah terbuka. Dia menatap Adriel dengan panik dan
berkata, "Kamu, kamu sengaja mengeluarkan resep obat untuk menjebak
ayahku!"
"Berlutut," ucap Adriel
dengan tenang, dia berdiri dengan tangan di belakang punggungnya.
Kevin tidak ragu-ragu dan berlutut di
lantai dengan suara keras. Dia menatap Adriel dengan tatapan memelas dan
berkata, "Kami telah bersalah, mohon Pak Adriel bermurah hati. Kami akan
memberitahu anda setiap tindakan kami di masa depan."
Kevin sepenuhnya mengerti sekarang.
Dari awal hingga akhir, Adriel tidak
pernah berniat bekerja sama dengan dia dan ayahnya!
Melainkan leluhur keluarga Buana!
Adriel bahkan mungkin sudah menebak
bahwa Guda akan menggunakan ramuan penyuci untuk melakukan sesuatu, tetapi dia
tetap diam dan tidak berbuat apa-apa.
Karena ramuan penyuci itu sebenarnya
adalah permen beracun!
Jika Guda langsung memberikan resep
obat, itu akan memberikan kontribusi besar bagi keluarga!
Namun, jika Guda menelannya dengan
tamak dan memanfaatkannya untuk menjebak keluarga, maka dia akan sama seperti
sekarang, memiliki kelemahan di tangan Adriel!
Melihat Kevin berlutut kepada Adriel,
baik Pak Dennis, Oscar ataupun orang-orang keluarga Millano langsung
membelalakkan mata, sulit untuk percaya.
Kevin adalah keturunan langsung
keluarga Buana, keluarga besar yang dapat menghancurkan Kota Majaya dengan
mudah. Mereka mengira bahwa Adriel sedang bekerja sama dengan Guda!
Sekarang Kevin bahkan berlutut di
depan Adriel?
Adriel tidak merasa ada yang salah,
dia hanya menatap Kevin dengan sombong dan berkata, "
Beritahu ayahmu bahwa sekarang aku
harus melakukan banyak hal, tapi yarig paling penting adalah meningkatkan
tingkatanku secepat mungkin. 11
"Aku akan meminta ayahku untuk
mengirimkan bahan obat kepadamu," ucap Kevin segera mengangguk.
Adriel mencibir dan berkata,
"Bahan obat hanya sebagai bantuan, jalan sejati seni bela diri tetaplah
pertempuran. Sebarkan perintah buronan, aku butuh orang untuk mengasah pisauku.
Selain itu, cari tahu keberadaan Enam Jalan Kematian."
Orang-orang Enam Jalan Kematian telah
membunuh ayahnya, dia harus membuat perhitungan.
"Enam jalan kematian? Jejak
mereka misterius dan nggak mengungkapkan identitas asli... "
Kevin sedikit tertegun. Dia juga
pernah mendengar nama ini, tetapi dia agak kesulitan. Organisasi ini terlalu
misterius dan sulit untuk ditelusuri.
Namun, tepat pada saat ini, sebuah
tatapan bercahaya terpancar dan terus melihat Adriel.
Adriel menoleh, tetapi tatapan
bercahaya itu telah menghilang. Di ujung pandangannya adalah Vendro yang sudah
mengalihkan pandangannya.
"Katakan," ujar Adriel
dengan tenang.
"Terlalu ambisius! Kamu nggak
pantas berurusan dengan mereka. Sebaiknya menyelesaikan masalah di hadapanmu
terlebih dulu," ucap Vendro dengan tidak sabar.
Syut!
No comments: