Bab 1212
"Kalau dia benar-benar mati,
apakah aku akan dianggap tidak sedang mempermainkan kamu?" tanya Adriel.
"Kamu!" teriak Vendro
dengan penuh amarah. Dia benar-benar ingin membunuh pria brengsek yang ada di
depannya ini!
Adriel hanya menatapnya dengan
tatapan yang dingin. Meski tingkat kekuatan Adriel jauh lebih rendah, Vendro
tetap saja merinding ketika menyadari tatapan Adriel.
Vendro sangat membenci perasaan ini,
perasaan ini hanya akan muncul ketika dia bertemu dengan musuh yang jauh lebih
kuat darinya.
Vendro merasa kalau dirinya menyerang
Adriel sekarang, Adriel tetap saja bisa membunuhnya dengan mudah tanpa
mendapatkan bantuan dari orang lain!
"Lumayan memahami situasi,"
ujar Adriel sambil tersenyum setelah menyadari ekspresi Vendro yang perlahan
berubah. Adriel kemudian melepaskan sisik emas yang pernah diberikan Wendy
padanya.
Ini adalah langkah terakhir Adriel,
meski merasa sayang kalau harus digunakan pada lawannya saat ini, Adriel tetap
harus memberi tahu mereka siapa yang berkuasa di sini!
Adriel kemudian memerintahkan Oscar
untuk membawa Simon dan Wina kembali ke dalam kamar dan membaringkannya dengan
baik. Perihal pengkhianatan Justin, Adriel tidak lagi akan memberikan
kesempatan untuk berunding.
Justin adalah orang yang berbakat
tetapi kurang berpengetahuan. Dia akari menjadi masalah bagi keluarga Millano
suatu saat nanti. Memusnahkan Justin sebenarnya adalah hal yang baik bagi
keluarga Millano, tetapi bagi Simon dan Wina, hal ini terlalu kejam dan mereka
membutuhkan waktu untuk menerima ini...
Setelah keduanya dibawa pergi, Adriel
menatap ke arah Kevin yang baru saja selamat dari kematiannya sambil berkata,
"Menyerah?"
"Aku menyerah! Mulai sekarang,
aku tidak lagi berani menantang Pak Adriel! Setelah aku pulang nanti, aku akan
menyuruh ayahku untuk segera menyerahkan resep obat tersebut! Aku pasti akan
membantu Pak Adriel untuk mengatasi semua masalah yang ada!" jawab Kevin
sambil bergegas bangkit dengan wajah yang pucat. Dia benar-benar takut melihat
Adriel yang tidak menganggap penting nyawanya.
Kevin baru saja selamat dari maut,
dia tidak lagi ingin berurusan dengan Adriel.
"Tidak perlu, pulang dan beri
tahu ayahmu kalau aku sudah mati," ujar Adriel dengan datar.
"Pak Adriel! Aku benar-benar
sudah menyadari kesalahanku..." ujar Kevin dengan suara yang gemetar.
Kalau Adriel meninggalkan mereka dan bekerja sama dengan Lila, maka semua akan
berakhir.
Namun saat ini, Yunna tiba-tiba
mengangkat kepalanya dengan berkata dengan kedua mata yang memerah, "Kalau
kamu mati, siapa yang mewarisi Harta Karun Iblis Darah?"
"Tentu saja Herios! Selain dia,
tidak ada yang bisa mewarisi harta karun ini," jawab Adriel sambil
tersenyum lembut.
"Masih ada satu risiko lagi, ini
membutuhkan kerja sama dari Lila, bagaimana kalau Lila mengkhianati kamu...
" ujar Yunna sambil mengerutkan keningnya.
"Dia tidak akan
melakukannya," kata Adriel.
Mendengar percakapan mereka, Kevin
merasa agak pusing. Kevin seperti seorang anak kecil yang sedang mengerjakan
soal matematika, bisa membaca soalnya tetapi sama sekali tidak mengerti.
"Apa yang kalian bicarakan ...
" tanya Kevin kebingungan.
Mendengar ini, Vendro tiba-tiba
berkata, "Mereka ingin menyusun sebuah rencana untuk menuduh Herios
mencuri Harta Karun Iblis Darah!"
Vendro kembali berkata, "Herios
mengirimkan guru tua untuk membunuh Adriel terlebih dahulu, kemudian membunuh
Lila. Setelah itu, dia pun merebut Harta Karun Iblis Darah. Hanya saja, guru
tua itu kurang teliti sehingga Lila berhasil melarikan diri dan kembali ke
keluarga Buana untuk mengungkapkan kebenarannya!"
Adriel tiba-tiba melirik Vendro dan
berkata, "Tidak hanya keluarga Buana, aku ingin semua orang di Kota
Srijaya ini tahu kalau Harta Karun Iblis Darah ada di tangan Herios!"
Luar biasa!
Setelah mendengar ini, Kevin langsung
membelalakkan matanya dan berkata, "Bukankah Herios akan mati?"
Tidak hanya mati, Herios mungkin akan
mati dengan kondisi tubuh yang tidak akan dimakamkan!
Herios mengkhianati keluarga Buana
dan ingin menguasai Harta Karun Iblis Darah sendirian?
Apa artinya?
Felicia tentu tidak akan
membiarkannya begitu saja. Tidak hanya keluarga Buana, seluruh penduduk Kota
Srijaya pasti akan mengawasi Herios dengan cermat!
Herios akan menjadi musuh semua
orang!
No comments: