Membakar Langit ~ Bab 1218

 

Bab 1218

 

"Tidak bisa, aku harus segera pergi! Minggir semua! Aku harus pergi mencari kebenaran!" teriak Herios dengan panik.

 

Namun di saat yang bersamaan, pria tua yang ada di belakang Batra tiba-tiba melangkah maju dan terus menatap Herios dengan tatapan yang sangat dingin.

 

Kekuatannya yang hampir mencapai tingkat langit bebas benar-benar membuat wajah Herios menjadi pucat.

 

Serangan dari orang-orang yang sudah mencapai tingkat langit bebas akan memberikan dampak yang sangat besar. Oleh karena itu, semua keluarga besar sudah membuat kesepakatan kalau master yang sudah mencapai tingkat langit bebas tidak boleh bertindak sembarangan.

 

Saat ini, Herios harus menghadapi beberapa guru bumi dari keluarga Buana yang ingin merebut Harta Karun Iblis Darah darinya, ditambah dengan master yang hampir mencapai tingkat langit bebas.

 

Herios percaya kalau dirinya bisa pergi meninggalkan tempat ini, tetapi dia harus siap untuk terluka!

 

"Mau pergi? Kalau kamu mau pergi, kamu harus siap menghadapi risikonya... " ujar Batra sambil mengedipkan kedua matanya. Batra kemudian mendekati Herios dan berkata, "Keluarga Buana tidak akan melepaskan kamu sebelum menemukan Harta Karun Iblis Darah!"

 

"Kepala keluarga Buana sedang bertapa, aku akan menunggu keputusan darinya setelah dia selesai bertapa nanti. Sebelum itu, kamu tidak boleh pergi dari sini," ujar Felicia.

 

"Kamu!" teriak Herios dengan kesal.

 

Saat ini, Herios benar-benar putus asa, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan berkata, "Baiklah! Aku bisa tinggal di sini!"

 

Herios merasa dirinya tidak bersalah dan dia memang ingin membagi Harta Karun Iblis Darah ini dengan Felicia sejak awal.

 

Di saat yang bersamaan, Kevin tiba-tiba berkata dengan hati-hati, "Paman, bisakah kamu membiarkan aku dan ayahku yang menjaga orang ini? Kami benar-benar sudah menyadari kesalahan yang kami lakukan. Semoga Paman bisa memberikan kesempatan kepada kami untuk menebus kesalahan..."

 

Batra meliriknya sebentar, lalu mengangguk dan berkata, "Baiklah, karena kamu yang menemukan Kristal Sungai Darah ini, aku akan memberikan kesempatan pada kalian."

 

Kevin langsung berkata, "Terima kasih, Paman!"

 

Di saat yang bersamaan, tatapan tajam semua orang tertuju pada Kevin dan ayahnya.

 

Melihat bayangan kepergian Herios, Felicia tiba- tiba berkata pada Batra, "Aku merasa ada sesuatu yang aneh, Herios tidak terlihat seperti sedang berbohong."

 

"Aku juga merasa ada yang aneh, ini sangat tidak masuk akal... " kata Guda sambil mengerutkan keningnya.

 

Ketika keduanya sedang berpikir keras, Lila yang terbaring lemas di atas tandu tiba-tiba berkata, " Ibu, aku merasa ada dua kemungkinan!"

 

Lila kembali berkata, "Kemungkinan pertama adalah Herios memang tidak memiliki Harta Karun Iblis Darah, ada yang ingin memfitnahnya! Dengan begitu, semua orang akan percaya kalau Herios ingin menelan harta karun itu sendiri dan menggunakan tangan keluarga Buana untuk membunuhnya!"

 

"Oh? Bagaimana dengan kemungkinan kedua?" tanya Felicia.

 

"Kemungkinan kedua... Harta Karun Iblis Darah memang ada di tangan Herios dan dia ingin menelannya sendiri. Jadi, dia sengaja datang ke sini untuk membuktikan kebersihan dirinya, agar semua orang tidak mencurigainya. Kita harus mengawasinya selama beberapa hari ke depan," jawab Lila.

 

Setelah beberapa saat, Lila kembali berkata, "Tidak peduli apa alasannya, aku rasa kita tidak boleh memulai peperangan di antara dua keluarga besar! Mulai saat ini, kita hanya perlu melihat apa yang akan dilakukan oleh Herios."

 

Mendengar perkataan ini, Felicia merasa lega dan berkata, "Perkataan yang sangat bijaksana, Lila akhirnya ada kemajuan."

 

Bagaimanapun juga, keluarga Buana dan keluarga Maswa memiliki kekuatan yang seimbang. Begitu terjadi peperangan di antara keduanya, pasti akan sulit dihentikan.

 

Felicia juga tidak ingin bertengkar dengan keluarga Maswa, akan lebih baik kalau masalah ini bisa diselesaikan dengan cara yang damai.

 

Batra juga tersenyum dan berkata, "Tidak heran kamu dijuluki sebagai Gajah Mada. Meski kali ini kamu tidak mendapatkan Harta Karun Iblis Darah, kamu tetap akan dianggap berjasa bagi keluarga. Setelah ini, kamu akan dicatat dalam silsilah keluarga."

 

Mendengar ini, Lila seketika merasa ingin mengejek, tetapi dia tetap bersikap hormat dan berterima kasih pada Batra.

 

Ketika tengah malam, kamar Herios dipenuhi dengan serpihan cangkir teh yang hancur di atas lantai.

 

"Pak Sony, percayalah padaku, aku benar-benar tidak mendapatkan Harta Karun Iblis Darah, ada yang menjebakku!" ujar Herios dengan wajah yang cemas melalui telepon.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1218 Membakar Langit ~ Bab 1218 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.