Bab 1219
Namun, Sony hanya berkąta dengan
suara yang berat, "Tidak peduli ada atau tidak, kamu tetap harus
menungguku di sana! Aku akan menyelidiki hal ini sendiri, aku sudah hampir tiba
di kediaman keluarga Buana!"
"Baik ... " jawab Herios
dengan putus asa sebelum mengakhiri panggilan,
"Sialan, siapa? Siapa yang
menjebak aku?" teriak Herios dengan mata yang memerah. Dia terus berjalan
bolak-balik seperti seekor binatang buas yang terjebak!
Herios merasa dirinya seperti
terperangkap di dalam jaring yang tidak terlihat. Meski dirinya sudah berjuang
sekuat tenaga, dia tetap tidak punya harapan untuk bebas dari perangkap.
Herios benar-benar tidak ada niat
untuk menelan harta karun itu sendirian!
Herios tidak bodoh seperti Adriel,
dia tahu kalau dirinya akan mati kalau menelan Harta Karun Iblis Darah
sendirian!
Herios juga merasa ada sepasang mata
yang penuh dengan niat jahat terus mengintainya dari kegelapan!
"Yang terpenting sekarang adalah
mencari solusi masalah ini, tapi sebenarnya siapa dalang di balik masalah
ini?" ujar Herios sambil mengerutkan keningnya dan menatap ke luar jendela
yang gelap.
Namun di saat yang bersamaan,
tiba-tiba terdengar suara yang sangat halus, "Kak Herios, aku datang untuk
minum bersamamu."
"Guda?" tanya Herios sambil
mengernyitkan keningnya. Dia juga melihat Guda masuk ke dalam ruangannya dengan
membawa sebotol anggur merah.
Herios kemudian menghela napas dan
berkata, " Kamu datang untuk mengejekku?"
"Kak Herios, kenapa kamu berkata
seperti itu?"
tanya Guda dengan terkejut.
Guda kemudian duduk dan mengeluarkan
dua gelas anggur dari dalam lemari, lalu berkata dengan serius, "Saat ini,
kita berdua sama-sama mengalami kesulitan dan berada di kelas yang sama. Aku
hanya ingin berbaikan denganmu."
"Siapa yang sekelas denganmu?
Aku rasa, kamu datang ke sini untuk mengintai aku, 'kan? Aku hanya bisa bilang
padamu kalau aku benar-benar tidak punya Harta Karun Iblis Darah!" ujar
Herios dengan nada sinis.
"Aku tahu," jawab Guda
sambil mengangguk dengan santai.
"Hm?" dengus Herios
kebingungan.
Di sisi lain, Guda hanya tersenyum
dan mengeluarkan sebuah botol kecil. Di dalam botol kecil itu, terlihat seutas
darah kecil yang mengalir di dalamnya. Ketika darah itu dikeluarkan, Herios
seketika merasa energinya seperti diserap.
"Itu ... air sungai darah?"
tanya Herios dengan mata melotot dan suara yang gemetar.
Ketika diteror Iblis Darah waktu itu,
Herios pernah melihat sungai darah yang dikendalikan langsung oleh Iblis Darah.
Sungai darah itu bisa menelan semua makhluk hidup dan air yang ada di dalam
botol kecil milik Guda merupakan air sungai darah!
"Kamu yang menjebak aku?"
teriak Herios dengan mata yang memerah.
"Bukan aku, tapi Pak
Adriel," jawab Guda.
Guda kemudian menatap Herios dan
berkata, "Pak Adriel hanya pura-pura mati dan semua ini adalah rencananya.
Bagaimana? Apakah kamu terkejut? Lagi pula, kenapa kamu harus menantang Pak
Adriel sendirian? Kita bisa bekerja untuk Pak Adriel, siapa tahu kamu bisa
menjadi kepala keluarga Maswa?"
"Sialan!" teriak Herios
dengan suara yang keras dan langsung menampar Guda!
Tamparan ini sangat keras dan
mengeluarkan energi sejati yang cukup kuat.
Namun, Guda menghadapi tamparan itu
dengan ekspresi wajah yang sangat sinis. Ketika tamparan itu mengenainya,
tubuhnya langsung terpental keras terbang ke halaman belakang!
"Kenapa kamu tidak
menghindar?" tanya Herios dengan terkejut. Dia kemudian membelalakkan
matanya dan kembali berkata, "Tunggu sebentar, apakah kamu ingin..."
No comments: