Membakar Langit ~ Bab 1216

 

Bab 1216

 

"Ibu! Tolong aku!" teriak Lila dengan tiba-tiba.

 

Lila berteriak kesakitan dan dibawa masuk menggunakan tandu oleh beberapa bawahan.

 

Tubuhnya juga dipenuhi oleh berbagai luka yang sangat dalam. Bahkan ada beberapa luka yang mulai bernanah dan meradang. Sepertinya, dia baru saja mengalami hal yang sangat mengerikan.

 

"Apa yang terjadi?" tanya Felicia dengan terkejut, kemudian berkata, "Bukankah aku menyuruhmu untuk pergi membunuh Adriel, kenapa kamu... "

 

Herios juga menatapnya dengan tatapan kebingungan. Ketika dia hendak mengatakan sesuatu, Lila kembali berteriak kesakitan!

 

"Ibu, Herios menipumu! Sejak awal, dia tidak pernah berniat untuk membagi keuntungannya denganmu! Dia ingin menelan Harta Karun Iblis Darah itu sendirian! Setelah mendapatkan harta karun itu, guru tua langsung membunuh Pak Basir dan Pak Heru. Dia bahkan ingin membunuhku! Untungnya, aku terjatuh dari tebing dan berhasil melarikan diri!" ujar Lila.

 

Lila kembali berkata, "Saat ini, guru tua itu sepertinya sudah kembali ke keluarga Maswa dengan membawa Harta Karun Iblis Darah itu!"

 

"Apa?" teriak Felicia dengan terkejut setelah mendengar perkataan Lila. Dia kemudian menatap Herios dengan tatapan penuh amarah.

 

"Kenapa?" tanya Herios kebingungan.

 

"Kamu masih pura-pura bodoh?" tanya Felicia.

 

Lila kembali berkata dengan air mata yang terus mengalir, "Kamu benar-benar kejam! Kamu menyusun berbagai rencana untuk menjebak ibuku, kamu pantas mati! Kalau bukan karena aku selamat, guru tua yang sombong itu mungkin juga akan pura- pura mati! Dengan begitu, tidak ada yang tahu ke mana Harta Karun Iblis Darah itu pergi!"

 

"Diam! Jangan membual sembarangan!" teriak Herios dengan penuh amarah sambil mengangkat tangannya untuk menampar Lila.

 

"Ibu, dia ingin membunuhku agar kebenarannya tidak terungkap!" teriak Lila.

 

"Berhenti!" ujar Felicia.

 

Setelah mendengar perkataan Lila barusan, ekspresi Felicia langsung berubah menjadi pucat. Dia langsung mengangkat tangannya dan menampar wajah Herios.

 

Satu tamparan dari Felicia membuat Herios mundur beberapa langkah, karena tingkat kultivasi Felicia tidak kalah jauh dari Herios.

 

"Kak Herios, kamu sendiri juga sudah melihat luka di tubuh putriku. Dia mungkin bisa mati kapan saja. Apakah dia perlu mengorbankan nyawanya hanya untuk memfitnah kamu? Cepat katakan! Apa yang sebenarnya terjadi dengan Harta Karun Iblis Darah itu?" teriak Felicia dengan ekspresi yang dingin. Dia tidak lagi bersikap ramah dan manis seperti tadi.

 

"Sepertinya Pak Galen mengkhianati aku!" ujar Herios dengan penuh amarah ketika melihat luka yang ada di tubuh Lila.

 

Felicia segera mengerutkan keningnya dan bertanya dengan ragu, "Mengkhianati kamu?"

 

Di saat yang bersamaan, seseorang tiba-tiba masuk dan berkata dengan tergesa-gesa, "Lapor! Di dekat kediaman keluarga Maswa, ada energi darah yang melonjak tinggi ke langit! Itu sepertinya kelahiran Harta Karun Iblis Darah!"

 

"Lapor! Ada yang mencoba untuk mengintip dari dekat, tapi dia dipukul dengan senjata ekor kuda!"

 

"Lapor! Batu Kristal Sungai Darah kembali muncul di dunia!"

 

Beberapa orang tiba-tiba datang memberi laporan di waktu yang bersamaan, bahkan ada yang menunjukkan video.

 

Seseorang berhasil merekam fenomena energi darah yang melonjak tinggi ke atas langit di dekat kediaman keluarga Maswa. Dengan munculnya energi darah itu, hutan dan pohon-pohon di sekitarnya justru tumbuh subur dengan cara yang aneh.

 

Di dalam video itu, anggota-anggota keluarga Maswa terlihat begitu senang dan terus berlatih dengan cara mandi di dalam energi darah tersebut.

 

"Energi inti sungai darah! Ini merupakan energi kehidupan yang tak terbatas, mandi di dalam energi darah ini dapat memperpanjang umur!" ujar Felicia setelah melihat video tersebut.

 

Felicia segera menatap Herios dan berkata, "Cepat jelaskan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi?"

 

"Aku... bukan... aku..." jawab Herios dengan gugup. Dia bahkan merasa sangat terkejut setelah mengetahui hal ini.

 

"Kamu benar-benar tidak tahu malu! Kamu tidak lagi bisa menyembunyikan hal ini," ujar Felicia.

 

Lila juga berkata dengan nada sinis, "Ibu, dia tidak akan bisa menjelaskannya! Panggil guru tua yang bernama Galen itu untuk menjelaskan semuanya!"

 

"Apa yang perlu dijelaskan? Aku jelas-jelas dijebak! "teriak Herios dengan penuh amarah.

 

Herios benar-benar terkejut dan marah setelah mengetahui hal ini. Siapa yang berani menjebaknya seperti ini?

 

"Ibu, dia tidak berani, dia pasti takut!" ujar Lila sambil tersenyum sinis.

 

"Kak Herios, sepertinya kamu harus tinggal di sini untuk menjalani penyelidikan," ujar Felicia dengan nada yang dingin.

 

"Sialan, aku tidak takut! Biarkan aku menelepon dulu!" jawab Herios dengan tegas.

 

Namun di saat yang bersamaan, ponsel Herios tiba- tiba berdering dan terdengar suara pria tua yang gagah dari dalam ponselnya.

 

Itu adalah panggilan dari Sony Maswa, kepala keluarga Maswa.

 

"Herios, perihal Harta Karun Iblis Darah, kamu telah melakukannya dengan baik. Kamu adalah pahlawan bagi keluarga kita. Sebentar lagi, aku akan datang ke kediaman keluarga Buana untuk menjemputmu. Tenang saja, tidak ada yang bisa melukai kamu!" ujar Sony.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1216 Membakar Langit ~ Bab 1216 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.