Membakar Langit ~ Bab 1207

 

Bab 1207

 

Di dalam kamar yang hening.

 

Adriel hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia melihat Yunna yang menatapnya dengan penuh kemarahan sampai membuat bibirnya bergetar.

 

Lalu, Adriel melihat dengan saksama wajah Lila yang penuh noda sedang menatapnya sambil menyeringai.

 

Sialan!

 

Wanita ini sengaja tidak menyeka wajahnya, sangat jelas bahwa dia ingin mempermalukan Adriel.

 

Bagaimana cara menangani situasi ini?

 

Tidak sabar ingin mendapatkan jawaban.

 

Beberapa saat kemudian, Adriel menarik napas dalam-dalam, lalu dia menatap Yunna dengan serius dan berkata, "Kalau aku bilang kami sedang membicarakan bisnis, apakah kamu percaya?"

 

"Aku percaya... " jawab Yunna.

 

Yunna memaksakan senyum, menganggukkan kepala, lalu dia hendak menutup pintu dan pergi.

 

Adriel memukul bokong Lila dengan kesal dan memelototinya, bukankah kamu sangat banyak ide?

 

Sekarang adalah saatnya menggunakanmu!

 

Bagaimana pun, Yunna memiliki hubungan yang tidak biasa dengan dirinya, harus menenangkannya dengan baik...

 

Lila memutar bola matanya terhadap Adriel, tetapi dia tersenyum dan berkata, "Kamu Nona Yunna, ' kan? Aku pernah dengar Adriel bilang bahwa dia sangat menyukaimu. Tapi kamu jangan salah paham, yang dikatakan Adriel adalah kenyataan. Kami hanya membicarakan bisnis."

 

Yunna menoleh dan menatap Lila dengan sinis, dia berpikir dalam hati, "Apa kamu menganggapku bodoh?"

 

Lagi pula, masih ada noda di wajah Lila saat ini, sepertinya perkataan ini tidak dapat dipercaya.

 

Namun, ekspresi wajah Lila terlihat sangat tenang, seolah-olah tidak melakukan apa pun.

 

Sementara itu, Lila hanya tersenyum dan melanjutkan, "Nona Yunna, mungkin kamu nggak percaya. Tapi, itu karena kamu lahir di Kota Silas dan nggak terlalu familiar dengan aturan masyarakat kelas atas yang sebenarnya."

 

"Aku berasal dari keluarga Buana di Kota Srijaya, aku bisa menjelaskan sedikit padamu. "

 

"Jadi, hanya orang biasa yang sangat memandang serius perselingkuhan, sedangkan orang-orang kelas atas sejati, sudah lama nggak memandang serius ikatan fisik. Bagaimana pun, kita nggak kekurangan pria dan wanita tercantik."

 

"Sudah nggak terlalu menganggap serius hubungan antara pria dan wanita."

 

"Di setiap kesempatan, kita mendiskusikan hal-hal besar yang dapat mengubah pola sebuah wilayah dan mempengaruhi mata pencaharian banyak orang. Jika dibandingkan, hanya masalah hubungan pria dan wanita, apakah itu penting?"

 

"Jika kami merasa nyaman, tidur bersama juga bukan masalah besar. Nggak menentukan keuntungan apa pun, juga bukan berarti kami saling menyukai. Hanya sekadar menunjukkan sikap pertemanan karena merasa nyaman."

 

"Ya, seperti orang zaman dulu yang nggak bisa menerima etiket jabat tangan antara pria dan wanita. Bukankah hal itu sangat normal sekarang?"

 

"Aku dan Pak Adriel tidur bersama atas dasar etiket, hanya sebagai tanda sopan santun dan menunjukkan sikap pertemanan."

 

Astaga!

 

Tidur bersama atas dasar etiket?

 

Adriel menatap Lila dengan keheranan, bisa dijelaskan seperti ini?

 

Bahkan Yunna menunjukkan ekspresi sulit dipercaya, lalu dia berseru dengan marah, "Nggak tahu malu!"

 

"Bukan kami nggak tahu malu, hanya pengetahuanmu yang dangkal saja," sahut Lila.

 

Namun, Lila tetap tenang, seolah-olah ini hanya hal kecil yang tidak layak disebutkan. Dia berdiri dengan telanjang, tetapi merasakan rasa sakit dan kakinya lemas.

 

Bab Lengkap

Membakar Langit ~ Bab 1207 Membakar Langit ~ Bab 1207 Reviewed by Novel Terjemahan Indonesia on December 31, 2024 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.